*+:。.。 Lagu Diatas 。.。:+*
Srett
Rumi beranjak berdiri dengan perlahan, membuat Lars yang tengah tertidur di samping Rumi di depan rumah membuat Lars mengernyit bingung.
"Kenapa? Selesai?" Tanya Lars bingung pada Rumi yang beranjak berdiri dan hendak memasuki rumah. Rumi menggeleng
"Nanti lagi, cerita nya panjang sekarang makan dulu." Balas Rumi yang meninggalkan Lars memasuki rumah. Lars lalu mengikuti langkah Rumi dari belakang berniat untuk membantu menyiapkan makanan. Lantai tanah yang Lars pijaki menciptakan sensasi dingin dan kasar. Lars menghampiri Rumi yang tengah mengambil beberapa ubi kayu yang disimpan di bawah meja. Pakaian Rumi yang mewah telah terganti dengan pakaian usang dan sederhana menutupi tubuh nya.
"Buat apa?" Tanya Lars yang menatap Rumi yang kini beralih mengupas ubi kayu dengan pisau tajam.
"Buat apa buat apa, ya buat makan to."
"Maksud ku, masakan apa"
" Intinya makanan paling enak yang aku punya. " Balas Rumi dengan nada sombong nya. Mendengar itu, Lars mengangguk mengerti dan tak menanyakan lebih. Ia memilih untuk duduk diam dan sesekali menuruti perintah Rumi seperti mengambilkan air, mangkok, mencuci ini, lakukan itu. Semuanya, Tunggu? Lars benar benar menjadi jongos nya seorang jongos kali ini haha.
"Lars, bantu nyalakan api di tungku itu" Rumi berucap sambil memberikan semprong (semacam bambu panjang untuk meniup api agar membara) dan juga pematik api. Lars lalu meraih barang pemberian Rumi, menatap tungku yang sudah menghitam itu bingung. Dengan gerakan kaku, Lars memasukkan beberapa kayu ke dalam tungku, menoleh ke sana kemari untuk menemukan minyak agar dapat mempermudah menyalakan api.
"Rumi, apa ada minyak? " Tanya Lars tanpa beranjak dari duduk nya, Rumi yang ada di ruang lain pun membalas dengan sedikit keras.
"Ra ndue, minyak larang pake blarak wae kono." Balas Rumi keras. Blarak adalah daun daun kelapa yang sudah mengering tanpa ada unsur minyak. Lars memasukkan banyak daun kering ke dalam tungku bersama beberapa kayu besar. Menyalakan pematik dengan perlahan di ujung daun nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANAH BANGSAWAN || Hendery
Historical FictionUp 3 hari sekali Penjajahan Belanda? Apa yang kalian pikirkan mengenai mereka yang pernah menjajah kita 400 tahun yang lalu. Mereka para Londho yang berperilaku kejam dan berfikiran fundamental yang begitu kental. Namun, diantara ratusan keluarga L...