Kepulangan

5.1K 390 8
                                    

*+:。.。 Lagu Diatas 。.。:+*

Sorak sorak ramai para penjaja bantuan pembawa barang membuat seorang remaja berumur dua puluh tahun bernama Lars itu tersenyum cerah.

"Akhir nya aku pulang setelah sekian lama di Netherlands." pria ber jas itu berguman bahagia, menatap serta menikmati sejuknya Hindia-belanda kala itu.

Lars sempat ikut kedua orang tua nya ke Tanah Jawa pada umur 14 tahun untuk melakukan bisnis rempah dan perkebunan di sana, namun selang dua tahun sang kakek mengirimkan surat dan meminta Lars untuk kembali ke Netherlands untuk melanjutkan sekolah nya di sana. Lars tak memberitahukan keluarganya terlebih dahulu jika ia kembali, ia berniat memberikan kejutan pada sang Mama.

"Tuan, biar kubawa kan tas anda." Seorang jongos pribumi datang menghampiri Lars sembari menawarkan bantuan, Lars lalu menolak dengan lembut.

"Tidak perlu, anda itu tuan rumah di tanah ini." Tukas Lars kaku dengan senyuman lembut nya, Lars lalu mengeluarkan sebuah makanan dari saku jas nya dan memberikan pada jongos itu, Jongos itu terkesiap atas sikap Lars yang berbeda dari para bangsawan yang ada di negeri mereka yang terkenal sombong dan egois. Lars lalu menghampiri seorang kusir kuda yang berderet rapi menunggu penumpang datang.

"Pak, pergi ke rumah Kyai Said." Minta Lars lembut, satu tempat pertama yang ia tuju bukan lah rumah nya sendiri melainkan rumah sahabatnya. Kailash dan Dharma, mereka adalah kakak beradik yang berteman dengan Lars sejak Lars pertama kali menginjakkan kaki di tanah Jawa. Mereka adalah putra kyai pesohor, tak jauh dari mata memandang telah terlihat santri dengan pakaian khas mulai terlihat.

Srett

Lars memberikan dua gulden pada sang kusir, sang kusir lalu terduduk di tanah membuat Lars segera membangunkan sang inlander.

"Kalian tuan rumah disini, tidak perlu seperti ini tuan." Ucap Lars sopan lalu meninggalkan sang inlander yang terheran atas sikap Lars. Banyak pasang mata yang menatap kagum Lars, wajah tampan dengan senyuman yang selalu terpatri di wajah nya membuat Lars terlihat mencolok apalagi pakaian yang sangat mahal berbaur melekat di tubuh nya.

"Ja Dharma Kailash." seru Lars semangat saat melihat dua orang sebayanya tengah mengajar santri di bawah pohon beringin.

"Sopo iku?( siapa itu?)" Tanya Kailash pada sang adik ketika mendapati pria londho mulai memasuki kawasan mereka.

"Wong londho iku? Arep pegawe rusuh meleh nopo? ( Orang luar itu, mau buat rusuh lagi apa? )" Balas Dharma pelan pada sang kakak. Dharma dan Kailash lalu menghampiri Lars dengan perlahan. Wajah bingung Dharma dan Kailash membuat Lars mengernyitkan dahinya.

"Kalian tidak mengingat saya?" Tanya Lars pada kedua sahabat nya, Dharma dan Kailash hanya saling pandang.

Hembusan nafas berat terdengar dari Lars,

Plak Plak

Lars memukul lengan kedua sahabat nya bergantian lalu menunjukkan sebuah kalung usang yang tersembunyi di balik pakaian mahal milik Lars.

"Lars?!" Kailash dan Dharma segera menatap kagum pria di hadapan nya.

"Apa kamu benar Lars? Wajah kamu terlihat seperti pangeran." Kagum Dharma.

"Sejak kapan kamu kembali?"

"Aku baru saja kembali tadi, ingin bertemu kalian sebelum membantu pekerjaan Papa, Aku belum siap jadi pria sibuk bung." Jelas Lars santai, ia lalu mengikuti langkah Kailash dan Dharma yang mengajak nya pergi ke dalam ndalem ( sebutan untuk rumah milik kyai).

"Nduk, buatkan minuman yang biasa londho minum satu." Minta Kailash pada salah satu santri ayah nya yang memang bertugas di dapur. Sang santri hanya mengangguk patuh.

TANAH BANGSAWAN || HenderyWhere stories live. Discover now