Lea si korban bukan pelaku 18+

758 52 14
                                    

Hay! Happy Reading gaes!
Vote+komen+follow

***


Semua berawal dari laki-laki berusia 18 tahun. Seon, laki-laki berwajah lugu dan menarik.

Awalnya Lea hanya menganggap semua perlakuan Seon itu tidak sengaja, dan hanya terus memakluminya.

Hingga suatu hari, saat itu semua orang tengah tidak ada di rumah. Seon tiba-tiba datang, dan bilang jika hari ini dia akan mengerjakan tugas bersama Liam.

Ngomong-ngomong soal usia, Seon mengalami keterlambatan masuk sekolah. Seharunya bocah itu sudah masuk kelas 12 sama seperti Lea.

Ia terlambat sekolah 2 tahun. Kabarnya ia juga bocah pindahan, alasan dia pindah katanya karena perkejaan orang tuanya.

Lea tidak merasakan keanehan sekalipun. Karena Lea menganggap Seon teman adiknya, ia melayani layaknya tamu. Memberikan laki-laki itu teh, sembari menunggu Liam.

Sejujurnya aneh, biasanya Liam akan memberitahu jika hari akan ada kegiatan belajar bersama di rumah. Berbeda dengan hari ini, Liam tidak memberitahu bahkan bocah itu tidak kunjung pulang.

"Oh ya Se, gue tinggal ya. Soalnya ada tugas yang belum gue selesain. Tungguin aja si Liam," kata Lea pada Seon. Seon membalas dengan  anggukan dan tak lupa senyum kepolosan itu.

Setalah itu Lea beranjak pergi meninggalkan Seon sendiri, ia pergi menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Segera ia mengerjakan tugas yang di berikan gurunya. Sampai ia lupa bahwa pintu kamarnya tidak ia kunci.

Posisi tempat belajar Lea memunggungi pintu kamar. Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar terbuka, dan kemudian tertutup.

"Liam? Baru pulang lo? Itu temen lo nungguin," ucapnya pada sosok yang masuk ke dalam kamarnya.

"Lo kenapa gak bilang kalo ada kerkom sih? Aneh banget," sambungnya. Namun si pemilik nama tak menjawab, tetapi Lea merasakan langkah kaki yang mendekat dari arah belakang.

"Kok diem sih lo-" Lea terdiam kala melihat sosok yang masuk kedalam kamarnya. Ia benar-benar kaget kala melihat sosok itu.

"Se-Seon?"

"Hai Lea," sapa cowok itu sembari tersenyum smrik. Lea masih tak paham, ia segera bangkit dari kursi belajarnya.

"Seon lo gak sopan masuk kamar orang lain," tegurnya.

"Gue cuman mau main sama lo," ucapnya.

"Nanti aja ya. Gue masih ada tugas," balas Lea sembari menunjuk buku tugasnya.

"Gue maunya sekarang Lea, ayok!" paksanya. Laki-laki itu mendekat, tak lupa dengan senyum yang begitu menyeramkan.

"Seon, berhenti di sana." Seon tak mendengar ia malah semakin mendekat.

Lea mulai dirundung rasa takut, panik, dan kebingungan. Perlahan ia mundur perlahan tetapi terhenti karena sudah terhalang meja belajar.

"Se-Seon lo ma-mau ngapain?" tanya Lea ketakutan.

"Gue mau lo main sama gue," sahut Seon masih mendekat. Merasa suasana semakin tak karuan, Seon juga sudah sangat dekat. Lea mendorong tubuh Seon menjauh.

Seon juga nyaris terjatuh.  "Shit! Naughty little girl," ucapnya. Lea berlari menuju pintu kamar, ia hendak membuka pintu kamar. Sayangnya pintu sudah di kunci oleh Seon.

"Seon! buka pintunya!" pekik gadis itu. Seon menunjukkan kuncinya, tak lupa ia tersenyum penuh kemenangan.

"No baby. Mari bermain denganku," ucapnya kemudian berlari dan menarik Lea. Laki-laki itu melempar tubuh Lea ke atas kasur.

MANIFULATIFWhere stories live. Discover now