3

4 1 0
                                    

Ditengah keramaian kota Niana sedang berjalan sendirian sambil membawa beberapa totebag.

Bukan sehabis shopping tapi ia barusaja mengambil beberapa barang yang akan diendorse di media sosial dari kampusnya.

Niana dan teman-teman kelasnya menjual produk buatanya sendiri setelah barang barang itu terjual barulah mereka membuat laporan dari hasil penjualannya.

Ia adalah seorang influencer sehingga ini sangat memudahkan pekerjaannya dalam mengendorse barang. Apa yang dia jual?

"Oh banyak aku jual makanan ringan, aksesoris, baju style korea, eumm bentar lagi mau jual skincare juga" Ujar Niana pada seorang remaja yang lebih kecil darinya.

Niana kini tengah duduk menunggu bus di halte bersama remaja perempuan yang juga sedang menunggu bus katanya.

"Berarti kaka ini selebgram ya? " Tanyanya lagi pada Niana.

"Bisa dibilang iya sih.. Hehe"

"Wah.. kalo gitu aku boleh minta foto nggaa ka? "

Niana tersenyum lebar mendengar kata kata itu baru kali ini ia diajak foto, rasanya seperti ia menemukan penggemar.

"Ah boleh dong dek, ayo foto"

"Yeyy pake HP aku ya ka biar gampang"

"Boleh banget" Jawabnya sambil tersenyum ramah.

Remaja itu mengerahkan tanganya menuju saku dicelana bagian samping. Sedangkan Niana sedang sibuk membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan menggunakan layar handphonenya.

"Ayo ka" Ujarnya pada Niana.

Niana segera membungkuk mensejajarkan tingginya dengan remaja itu.

"Satu duaa... "

Raut Niana tiba tiba saja berubah ia merasakan hawa aneh pada perempuan disampingnya saat mendapati benda yang disebutnya HP tapi malah kayu balok kecil.

"Dek itu bukan HP, itu kayu balok" Ujar Niana hati hati.

Remaja itu melirik Niana dengan tatapan tajam membuat Niana menelan ludahnya kasar.

"Ini HP! kamu gatau yah ini bisa buat foto! cepetan hadep sini!." Ucapnya tiba tiba seperti orang marah.

Niana menurutinya saja, jujur ia sangat takut sekarang. Ia memegang totebag nya dengan kencang dalam hatinya ia ingin sekali berlari menjauh.

"Maju lagi sini" Remaja itu memegang dagu Niana sampai menempelkanya dipundak membuat niana tak bisa bergerak. Ia menahan bau tak sedap dari baju remaja disampingnya.

"Satu dua tiga.. "

"Oke gaya baru ya ka " Remaja itu melepaskan tangannya dari dagu Niana, ia kemudian memencet mencet kayu balok tersebut layaknya bermain HP sungguhan, Niana tidak tahan lagi ia harus segera berlari sebelum remaja itu menyadarinya.

Satu

Dua

Tiga

Niana dengan hati hati mulai lari tak bersuara, beruntung sekali hari ini ia menggunakan sepatu snikers sehingga memudahkanya dalam berlari. Saat sudah agak jauh ia melihat kebelakang lagi untuk melihat remaja tadi dan ternyata remaja itu melihat kearahnya dan berniat mengejarnya dengan tatapan ingin menerkam.

Sontak Niana menjerit dengan keras "AAAAA TOLONG ADA ORANG GILA" ia pun langsung berlari dengan kecepatan superr tanpa memedulikan barang bawaannya yang dipegangnya dengan sangat erat.

-

Diruang tamu tepatnya.

Afnan, Aksa, Nathan, Zafran sedang berkumpul dengan memandang layar TV yang berada didepannya dengan DVD yang sudah menyala.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 12, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ZimzalabimWhere stories live. Discover now