• ①⑦ ┊ 𝙽𝚘 𝙽𝚘𝚛𝚖𝚊𝚕 𝙳𝚊𝚢

1.5K 248 2
                                    

Hari ini [Name] tidak masuk sekolah. Mungkin wajar saja jika tidak masuk sekolah tapi yang anehnya [Name] adalah murid rajin yang sangat jarang membolos kecuali ada hal yang penting atau memang sedang berhalangan.

Dan disinilah [Name] sekarang, ia berbaring di kasur dengan mata terbuka setengah menghadap langit-langit kamar. Berada diantara sadar dan tertidur, dia bermimpi namun dalam keadaan sadar. Mata yang kosong itu kini benar-benar terlihat seperti tidak ada kehidupan.

Mengerjap pelan lalu menatap jendela samping yang memunculkan sinar matahari dari celah gorden. Matanya menyipit saat pupilnya terkena sinar terang tersebut. Menutup matanya kemudian menghembuskan napas pelan.

"Capek, padahal gak ngapa-ngapain."

⊱༻❃༺⊰

Seperti hari-hari biasa, kekacauan selalu terjadi di kelas. Janggal rasanya jika tidak ada kekacauan yang dibuat oleh ulah anak kesayangan Pak Eko yang abnormal ini.

Toro memijat keningnya lelah. Lelaki bersurai bayam itu belum sempat mengerjakan tugas membuat video Bahasa Inggris sebab terlalu asik menemani ibunya hingga ia lupa akan tugasnya. Dan beberapa jam sebelum tugas dikumpulkan Toro mengambil kesempatan untuk mengerjakan tugasnya namun keadaan kelas tidak menyuport lelaki itu.

Pasalnya ada yang membuat konser dadakan, tawuran, bahkan entah bagaimana seekor burung unta dapat berada di dalam kelas. Di tengah kekacauan itu Sho datang memasangkan headset ke telinga Toro membuat suara kelas menjadi tersamarkan hingga dia dapat mengerjakan tugasnya.

Hingga sejam kemudian.

"Pelajaran pertama kosong guys!"

"Yeaaaaayyy!!!"

"Oy Pi." Panggil Amu menyikut lengan Upi.

"Napa?"

"Si [Name] mana, kok hari ini gak kelihatan dia?"

Upi memperhatikan seisi kelas lalu pandangannya tertuju pada bangku [Name] yang kosong. "Kayanya nggak datang deh, tapi tumben banget."

"Ya kan."

"....udah chat belum?"

Amu memperlihatkan room chatnya dengan [Name]. "Udah cuma belum dibales, masih centang satu."

⊱༻❃༺⊰

Karena jam pelajaran ke-4 dan ke-5 ditiadakan maka diubah menjadi kegiatan bersih-bersih area sekolah. Dan murid Pak Eko mendapat bagian membersihkan taman. Amu dan Upi menggenggam tangan satu sama lain kemudian berputar hingga membuat angin di sekeliling ikut berputar juga. Itu seperti membuat angin puting beliung secara manual. Tak lama sebagian halaman bersih dari daun yang membuat para lelaki heran.

"Selesai pak! Sebelah sini dah bersih." Amu mengacungkan jempol, kepalanya pusing dengan pandangan berputar. "Bagus, bagus, lanjut di sebelah sana ya, tapi pake sapu aja." Pak Eko memberi saran setelah melihat efek dari cara kerja Amu dan Upi.

'How.' Batin ketiga lelaki yang memperhatikan dua teman perempuannya.

"Hoek– izin kamar mandi pak, mau muntah." Upi menutup mulutnya menahan mual. "Makanya ga usah petakilan kalian." Akhirnya kena omel juga. "Sayang banget [Name] nggak ikut, tau gitu pusingnya bareng juga." Kata Amu yang masih pusing. "Iya, tumben banget tuh anak gak hadir."

Di sisi laki-laki yang sejak tadi memperhatikan, Toro terlebih dahulu membuka suara. "Ki, pilihanmu bagus, tapi aneh." Kiki mengernyit. "Bukan aneh, tapi unik my weirdo. Lagian emang aku pilih ya?" Kemudian Sho menimpali. "Stress, kalian berdua sama-sama aneh jadi cocok." 'Biar [Name] buatku aja.'

𝗘𝗡𝗜𝗚𝗠𝗔  -【ᴡᴇᴇ!!! x ʀᴇᴀᴅᴇʀ】जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें