"Kau senang kan?"

"Tentu saja, terimakasih. Aku akan mentransfer uangnya."

"Tidak, aku tidak butuh uangmu Yoona."

"Lalu?"

"Jadilah milikku"

"Jangan gila! Aku sudah punya kekasih, kau tau kan aku takkan pernah bisa putus dengan Jimin!"

"Kau bodoh, Jimin tidak mencintaimu Yoona.."

"Molla! Kau boleh meminta apapun asal bukan aku menjadi milikmu!"

"Bagaimana kalau bercinta? Kau mau tidak bercinta denganku?" Tawar ku padanya.

"Tidak, aku benar-benar mencintaimu bukan karna tubuhmu Yoona. Kalau kau sudah menjadi milikku baru kita bercinta."

"Cih! Dasar munafik!"

"Sudahlah aku harus pergi, terus beri aku informasi, sampai kau berkhianat aku akan membunuhmu!" Ucapku sedikit mengancamnya.

Aku pun meninggalkan nya yang masih mematung di taman apartement, sesampainya aku didalam apartement ku-- Saebyok dan Haerin memperhatikan ku yang sedang berdandan.

"Mau kemana baby?" Tanya Saebyok padaku seraya memeluk ku dari belakang.

"Ada urusan sebentar, kalian jaga rumah ya. Haerin, jangan sampai mau disentuh Saebyok. Dia milikku!" Ucapku meledek.

"Astagah aku masih normal Yoona!" Oceh Haerin membuatku terkekeh.

Sebelum berangkat aku harus menyiapkan sesuatu, yaitu suntikan dan obat tetes mata yang mengandung bahan kimia tetrahydrozoline, jika bahan kimia itu tertelan bisa menimbulkan efek berbahaya bahkan penyebab utamanya adalah kematian jika di konsumsi terlalu banyak. Sedangkan aku membawa satu botol obat tetes mata itu untuk aku suntikan ke botol infusan nya, aku berharap obat itu bekerja dengan baik karna akan langsung mengalir kedalam tubuhnya.

Sesampainya aku dirumah sakit, aku menunggu diparkiran karna aku yakin Jungkook dan Jimin pasti masih ada didalam karna mobil mereka masih ada di parkiran, sekiranya sudah satu jam aku menunggu akhirnya mereka keluar dari rumah sakit, 4 pria yang aku kenal terkecuali kakak nya Jimin karna Jimin tidak pernah mengenalkan ku padanya.

"Akhirnya pergi juga.."

Tampak keempat pria itu sudah pergi meninggalkan rumah sakit dengan satu mobil yang sama, ini adalah kesempatan yang bagus untukku melancarkan aksi ku.

Sesampainya didalam, terdapat dua bodyguard didepan pintu yang berjaga, sepertinya keempat pria itu begitu takut jika Chayoung celaka lagi maka itu mereka sampai memerintah bodyguard berjaga di depan.

Saat aku berhasil masuk kedalam, Chayoung sedang tertidur pulas. Sesuai rencanaku, aku menusukan suntikan berisi obat dengan bahan kimia berbahaya kedalam botol infusannya, aku harap obat itu bekerja dengan cepat, tak sabar ingin mendengar kabar kalau Chayoung sudah tiada.

Segera aku berpamitan pada kedua bodyguardnya.
Sungguh bahagianya diriku, saingan ku akan segera pergi dari kehidupan ku selamanya.

•••

Dalam perjalanan, Jimin yang sedang menyetir merasakan perasaan yang tidak enak.

"Hyung" ucap Jimin pada Taehyung yang duduk disebelahnya.

"Hem?"

"Kenapa perasaan ku tidak enak yah"

"Ada apa Jim?" Tanya Jungkook penasaran

"Chayoung.. kenapa aku kepikiran dia ya."

"Yasudah makanya bawa mobilnya yang cepat, ngebut cepat!" Sahut Taehyung, segera Jimin melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

PLAYING WITH KTH [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang