BAB 3 (TINGGAL SEMENTARA WAKTU)

113 11 0
                                    

"Owh ahahaha, baiklah, baiklah"

...............................................................

Setelah berjalan cukup jauh. Akhirnya mereka telah sampai di rumah Marni yang terbuat dari kayu. Disana mereka juga melihat beberapa rumah yang juga terbuat dari kayu. Mereka berempat berjalan mendekati rumah Marni dan tampaklah seorang wanita berpakaian kebaya lusuh yang sedang menangis.

"Ibu"
wanita tua itu menoleh dan langsung memeluk Marni. Membuat Karina dan Auliya melepaskan Marni.

"Nak kamu pulang, ibu khawatir dengan kamu nak" ucap wanita itu di dalam pelukan Marni, yang membuat ketiga wanita masa depan itu tiba tiba langsung merindukan ibu mereka.
Gue jadi kangen mama batin mereka bertiga.

"Iya Bu, Marni pulang" setelah itu Meraka melepaskan pelukannya, ibu Marni langsung terkejut kala melihat ada 3 orang wanita yang menggunakan pakaian seperti bangsa Eropa, Marni yang sadar dengan tingkah laku ibunya, langsung memberitahu ibunya bahwa ketiga wanita ini lah yang menyelamatkan dan mengobati luka tempak di kakinya.

"Kakimu tertembak Nak, ya sudah ayo masuk, kalian bertiga juga ayo masuk" ajak ibu Marni dengan nada sopan dan lembut. Ibu Marni pun membantu anaknya masuk ke dalam rumah dibantu oleh Auliya. Awalnya ia sempat terkejut, tapi Auliya mengatakan tidak masalah ia akan membantu Marni masuk ke dalam rumah, lagi pula kasian Ibunya Marni harus memapah Marni sendiri.





                     Rumah Marni

Mereka masuk ke dalam rumah Marni, Marni mempersilahkan ketiga wanita itu untuk duduk di kursi kayu yang tidak terlalu besar dan panjang

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Mereka masuk ke dalam rumah Marni, Marni mempersilahkan ketiga wanita itu untuk duduk di kursi kayu yang tidak terlalu besar dan panjang. Walaupun duduknya agak sempit mereka memaksakan bokong mereka agar muat. Yah di muat muatin aja deh, daripada duduk dibawah. Ya gak?

Tak lama kemudian Ibu Marni membawa nampan yang bersisi 4 gelas air dan singkong rebus.

"Silahkan di cicipi Nak" jawab ibu Marni sedikit membungkuk.

"Hahaha terimakasih-

"Panggil saja Ibu Darmi" ya ternyata nama Ibunya Marni adalah Darmi.

"Ahahaha Iya Bu Darmi, terimakasih ya"

"Terimakasih juga nak karena kalian sudah mau menolong putriku Marni
Mmmm nama kalian siapa?

"Gue eh maksudnya saya Karina Bu"

"Kalau saya Auliya Bu"

"Saya Shelia Bu"

"Ahahaha nama kalian sangat cantik sama seperti orangnya"

"Ah ibu bisa aja" jujur kali ini mereka bertiga sekarang sedang malu malu kambing eh maksudnya kucing gimana enggak kalian dipuji cantik loh, jarang jarang ye kan dipuji cantik oleh emak emak.

"Kalian tinggal dimana?" Mereka bertiga langsung menegang.

"Eee kami ini pendatang Bu, awalnya kami ingin pergi ke suatu tempat, tapi kami malah kesasar di sini hehehehe" jawaban dari Karina tadi membuat ke dua temannya langsung lega dengan pernyataan Karina. Wanita itu memang ahli dalam hal berbohong buktinya saja ia mengatakan itu dengan santai dan tenang. Tapi memang yang dikatakan Karina tidak sepenuhnya bohong. Toh awalnya mereka tidak memiliki tujuan ke sini, awalnya mereka hendak pergi ke zaman pra aksara.

3 WANITA DARI MASA DEPAN Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz