BAB I ( UJI COBA MESIN WAKTU)

93 11 1
                                    

   Di sebuah ruangan, terdapat sekitar 7 orang disana yang semuanya memakai jas putih.
"Akhirnya, misi kita selesai, mesin waktu kita sudah jadi" kata salah satu pria di ruangan itu yang umurnya kisaran 35 tahun, Namanya adalah Dimas

"Belum, kita belum melakukan uji coba terhadap mesin waktu ini" sekarang seorang pria paruh baya yang angkat bicara. Ia tampak sangat cocok dengan jas putih yang menempel di tubuhnya walau umur nya sudah menginjak kepala 7. Ia kerap dipanggil Mr Edard.

"Segera kita harus melakukan uji coba terhadap mesin waktu ini, agar misi kita cepat selesai, lebih cepat lebih baik" ucap wanita berusia 40 tahun itu.

"Kau benar Jihan, tapi siapa yang akan melakukan misi ini?" tanya salah satu pria disana juga yang nampak gagah mengenakan jas putih tersebut.

"Aku sudah mengetest beberapa siswa kita, mulai dari test fisik hingga test pengetahuan, ada 5 orang yang menurutku cocok untuk misi ini" yakin salah satu pria paruh baya yang bernama Mr Wargo.

"5 orang, itu terlalu banyak Mr, mesin waktu kita tidak bisa membawa orang sebanyak itu, kita cukup mengirim 2-3 orang saja" usul Wanita bernama Jihan itu.

"Baiklah, kita hanya mengirimkan 3 orang saja" putus Mr Wargo. Yang dikatakan Miss Jihan benar. Mesin waktu tersebut tidak terlalu besar untuk menampung 5 orang.

"Siapa siswa yang terpilih untuk melakukan misi tersebut?" Tanya Dimas penasaran. Ia sudah sangat penasaran siapa yang akan melakukan misi ini.

............

" What the hell, demi apa, demi apa, KITA YANG NGUJI COBA" kata Karina yang langsung shock saat namanya dipanggil untuk melakukan uji coba terhadap mesin waktu tersebut. Ya bagaimana tidak shock bayangkan jika kamu yang disuruh melakukan uji coba terhadap suatu alat yang sama sekali belum pernah diciptakan bagaimana semisalkan alat tersebut gagal.

"Tapi, apakah percobaan ini tidak sangat berbahaya bagi kami Mr?" Kali ini Auliya yang berbiacara.

"Saya yakin kalian lah yang paling cocok, dari tes fisik hingga tes pengetahuan yang kita lakukan beberapa waktu lalu kalian lah yang paling cocok"

"Yaelah, kalian ini terima aja kali, kan lumayan kita menjadi orang pertama dari abad 21 yang menginjakkan kaki di zaman pra aksara, nanti nama kita bakal jadi sejarah, AWWWW PASTI EMAK BAPAK GUE BAKAL BANGGA SAMA GUE" ucap Shelia dengan semangat yang di akhir perkataannya menggunakan intonasi tinggi.

"Sudahlah kalian terima aja kali, ribet bangett, ini itu rezeki, kapan lagi kalian bisa ngeliat nenek moyang kalian, sekalian pas udah di sana titip salam dari gue buat orang-orang yang ada di zaman itu yah" kekeh Dimas. Ia memang suka menganggu siswa-siswa nya.

"Tenang..tidak akan terjadi apa-apa dengan kalian, sebelum melakukan misi ini kalian akan dilatih lagi, supaya kalian benar-benar siap, Kami juga yang akan menyiapkan barang barang untuk kalian pergi ke zaman itu" Ucap Jihan meyakinkan Karina, Auliya dan Shelia.

1 Bulan berlalu...

Di Ruangan Yang Penuh Dengan Kabel dan alat alat canggih serta mesin waktu yang sudah mereka ciptakan selama bertahun-tahun. Disana terdapat ilmuwan-ilmuwan yang selama ini ikut berpartisipasi dalam pembuatan mesin waktu tersebut berkumpul dan mereka juga akan mengawasi kegiatan mereka bertiga (Auliya, Karina, dan Shelia) selama melakukan perjalanan waktu.

Kini Auliya, Karina, dan Sheila akan pergi ke zaman pra aksara, setelah satu bulan menjalankan latihan untuk persiapan misi ini dan akhirnya hari ini mereka akan melakukan misi tersebut. Semua orang yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan mesin waktu tersebut sudah sangat tidak sabar. Selama bertahun-tahun mesin waktu tersebut dibuat dan hari ini mesin waktu tersebut akan di uji coba. Benar-benar ini pasti akan tercatat dalam sejarah.

"Masuklah ke kapsul waktu itu" kata Mis Jihan, dari rawut wajahnya wanita itu terlihat sangat yakin bahwa misi ini akan berhasil.

Auliya, Karina, dan Sheila pun masuk ke kapsul waktu tersebut dengan sangat yakin. Mereka juga sudah menggandong tas mereka masing-masing yang pasti didalamnya banyak barang-barang penting untuk melakukan misi ini. Mereka masuk dan duduk di kursi yang telah disediakan disana. Setelah masuk, atap mesin waktu yang berbentuk kapsul itu tertutup. Mesin waktu yang berbentuk kapsul itu memang kecil, untungnya muat untuk mereka bertiga secara tubuh mereka itu kecil.

"apakah kalian sudah siap?" Tanya Mr Waryo.

"SUDAH MR" jawab mereka bertiga serempak, yang sudah sangat siap. Mereka juga sudah duduk di dalam kapsul waktu tersebut.

Mr Waryo pun menekan tombol berwarna merah yang ada didekat kapsul waktu itu. Tiba- tiba saja Kapsul waktu tersebut mengeluarkan cahaya dan berguncang hebat. Semua ilmuan yang ada di tempat itu saat ini tengah sibuk dengan layar yang ada di depan mereka. Jari jari mereka menari- nari dengan sangat lincah di atas papan yang bentuknya mirip keboard tapi lebih besar.

Tiga.......Dua........ Satu

TIT TIT TIT TIT TIT TIT TIT TIT TIT TIT
Dan sekarang mesin waktu tersebut mengeluarkan suara yang sangat keras. Jika saja ilmuan disana tidak menutup telinga mereka bisa dipastikan gendang telinga mereka akan pecah.

Sedangkan Auliya, Karina dan Sheila yang berada di dalam kapsul waktu tersebut sudah saling menggenggam tangan satu sama lain dan sama-sama  menutup mata mereka. Kali ini mesin waktu tersebut terguncang dengan sangat hebat seperti gempa bumi. Dan kembali mengeluarkan cahaya yang sangat terang.

Di dalam kapsul tersebut, pasokan oksigen menipis sehingga membuat Auliya, Karina dan Sheila tidak bisa bernafas. Mereka bertiga merasakan nyeri di paru-paru mereka. Dan membuat mereka pingsan di tempat.

Selang beberapa menit, kapsul waktu tersebut tiba tiba berhenti mendadak, membuat para ilmuwan di sana seketika panik.

Di lain tempat..
di sebuah hutan yang sangat lebat. terdapat tiga orang wanita yang sedang tergeletak pingsan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Auliya, Karina, dan Sheila. Perlahan mata mereka terbuka, dan mereka langsung kaget karena Mereka sudah ada di tengah hutan. Karina yang sudah dari awal sadar pun langsung berdiri dan berteriak histeris yang membuat kedua temannya ikut berdiri.

"DEMI APA, INI BENERAN" teriak Karina histeris...yang membuat Sheila dan Auliya berdesis kesal.

Tiba tiba saja alat yang terpasang di telinga mereka mengeluarkan suara, ya itu adalah suara Mis Jihan
"SHEILA, AULIYA, KARINA, APA KALIAAN MENDENGARKAN KU?" tanya Mis Jihan.

"BISA MIS, MIS INI BENERAN KITA DIMANA?" Tanya mereka serempak.

"Maaf Auliya, Sheila, Karina, mesin waktu kita mengalami kerusakan kalian sekarang tidak berada di zaman pra aksara melainkan..." tut tut tut tut tiba tiba saja sambungan panggilan tersebut terputus...

"TAPI APA MIS...MIS MIS MIS, jawab mis"

3 WANITA DARI MASA DEPAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang