10. Araya Kissing?

Start from the beginning
                                    

"Si Darren mana?" tanya Bayu yang merupakan teman dekatnya Darren.

"Lagi semedi di kamarnya, panggil aja."

Sebelum Bayu memanggil Darren, laki-laki itu terlihat turun dari lantai dua. Dan berjalan menghampiri mereka.

"Panjang umur juga abang gue," gumam Araya yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.

"Lo pada baru datang?" tanya Darren sambil duduk di sebelah Araya.

"Ya, kita baru datang sekitar lima menit yang lalu," jawab Zayn.

"Tadinya kita mau ke basecamp, cuma kata si Alaskar mending ke rumah lo aja."

Mendengar ucapan Arthur, Darren langsung mengalihkan pandangannya ke Alaskar. Yang ditatap hanya fokus ke layar ponsel.

"Tumben lo gak jalan sama si Kiran," ujar Darren.

Semua mata langsung mengarah ke Araya. Araya yang menjadi pusat perhatian menatap mereka bingung.

"Kenapa pada natap gue? Yang ngomong abang gue, noh."

"Kiran lagi ada acara keluarga, jadi gue gak jalan sama dia," jawab Alaskar.

"Lo berdua tiap hari ketemu di sekolah, ngebucin di sekolah, apa engga bosen?" tanya Garvan. Sudut matanya melirik ke arah Araya, seolah-olah sengaja ingin memanas-manasi gadis itu.

"Gue gak pernah bosen sama si Kiran, karena gue bahagia sama dia."

"Alay, njir!"

Mereka kembali menatap Araya saat gadis itu mengucapkan dua katanya barusan. Araya terdiam sedikit kikuk.

"A-ah, maksud gue adegannya alay," ucapnya gugup seraya menunjuk ke layar televisi yang tengah menampilkan adegan bapak-bapak dikejar anjing.

"Dikejar anjing, alay?" beo Garvan tidak mengerti.

Araya yang merasakan atmosfer yang tidak mengenakkan segera mengubah raut wajahnya menjadi tidak bersahabat.

"Ck, kalian ngapain sih pada kumpul di sini? Pindah ke ruang tamu, kan bisa!"

"Lo keberatan kita duduk di si–?"

"IYA!"

Padahal Zayn belum menyelesaikan perkataannya, namun Araya sudah memotongnya.

"Gue tuh butuh ketenangan buat nonton drakor. Jadi, tolong kerja samanya."

Araya mencoba berbicara dengan nada lembut agar mereka bisa pergi dari sini.

"Kenapa lo gak nonton di kamar aja? Kita biasa kumpul di sini, si Darren juga gak keberatan."

"Setan, lo! Gue cincang juga lo jadi perkedel," umpat Araya kepada Garvan yang sudah membuatnya sangat emosi sedari awal.

Selain mengganggu ketenangannya, mereka bahkan memakan cemilan milik Araya. Dasar kurang ajar emang.

"Anjir mereka ciuman!" seru Zeyn heboh.

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Where stories live. Discover now