9

3 0 0
                                    

Yes.

Seakan dia tidak baru saja menghapus sebuah dokumen penting, dan tidak akan bisa memulihkan dokumen yang terhapus itu, Meir menaruh kembali laptopnya. Namun, kali ini dibiarkannya terbuka.

Layar ponselnya yang sejak tadi menyala, masih menampilkan hasil wawancara Daksa dan Sang Penulis Buku.

Daksa.

Daksa Arkana.

Jurnalis, penulis.

Kira-kira 180 cm.

Apalagi ya, setelah itu? Meir malah jadi penasaran.

***

Meir juga sebenarnya tidak tahu, apa yang membuatnya terdampar di perpustakaan ini. Belum lagi bersama laptopnya.

Dia hanya ingat memulas make up lebih tebal dari biasanya, memilih pakaian lebih lama dari biasanya, bersiap lebih lama dari biasanya, memesan taksi dibandingkan ojek online.

Meir mengusap pelipisnya pelan. Apa yang sebenarnya dia pikirkan?

Biarlah. Lagipula, dia sudah sampai di sini. Tidak ada salahnya bersolek untuk diri sendiri.

Perpustakaan ini sudah dikunjunginya belasan kali, mungkin puluhan kali. Praktis, kakinya langsung melangkah ke bagian rak fiksi.

Buku tipis yang terhimpit di antara buku-buku tebal lainnya, malah terlihat mencolok di mata Meir. Meir meraih buku itu untuk yang kedua kalinya.

Tanpa sengaja, buku itu malah membuka halaman terakhirnya, di mana sebuah amplop kecil dengan kertas berisi daftar peminjam tertempel di sana.

Urutan pertama dan kedua ditempati oleh nama Daksa Arkana. Urutan ketiga dengan nama yang tidak di kenalinya. Namanya menyusul pada urutan keempat, dan urutan terakhir matanya kembali menemui nama Daksa.

Dengan kata lain, Daksa meminjam kembali buku ini setelah dia meminjamnya. Dan juga, untuk yang ketiga kalinya.

Kenapa dia menjadi setertarik ini dengan Daksa?

***

Meski pertanyaan itu tanpa sadar muncul di pikiran Meir, Meir malah menemukan dirinya berdiri di depan pustakawan dengan buku itu dan buku karangan Daksa di tangannya.

Terlambat untuk kembali, sebab buku itu sudah berpindah tangan ke tangan pustakawan di hadapannya, lalu dimasukkan ke dalam sebuah tas kain.

fall.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang