Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Di luar, badai besar melanda Liyue. Terlihat monster laut, ialah Osial si penguasa Vortex. Menampakan diri di dekat dengan dermaga dan tampak tidak senang. Wujudnya seperti seekor Hydra dari mitologi Yunani, berwujud seperti ular atau naga dan berkepala 5. Tubuhnya seperti terbentuk oleh air layaknya seekor makhluk laut.
Selagi mereka menatap Osial sambil memikirkan sebuah rencana, sebuah tombak muncul dari belakang tepat di samping Yuuki dekat lehernya. Kedua partnernya juga ikut kaget. Pemilik tombak tersebut adalah Xiao, orang yang benar-benar tidak ingin temui di situasi seperti ini.
Adeptus itu menatap tajam sang peri, masih menodongkan tombak bersiap untuk menyayat leher gadis itu kapan saja. Yuuki membalikkan badan, dengan berani menatap netra emas milik Xiao.
"Apa yang kau lakukan disini, Akuma?"-Xiao.
(Akuma: iblis.)
Tanyanya dengan dingin.
"Sudah kubilang aku bukan iblis, Adeptus."-Yuuki.
Si empu menjawab dengan biasa saja. Yah, karena Xiao memanggilnya Akuma, Yuuki memberikannya nama panggilan Adeptus sebagai gantinya. Biar impas gitu.
"Berani sekali menampakan diri setelah kau melarikan diri di hari itu."-Xiao.
"Tentu saja aku melarikan diri, orang mana yang tidak kabur saat tau dirinya akan dibunuh?"-Yuuki.
Xiao berdecak dan menaruh ujung tombaknya di leher Yuuki. Darah segar mulai merembes di pakaian selagi benda tajam itu semakin tenggelam di lehernya. Kedua partnernya mulai panik.
"H-huah! Xiao benar-benar mau membunuh Yuuki! Aether, lakukan sesuatu!"-Paimon.
Sang peri sama sekali tidak merasakan takut, ia tidak bergerak sama sekali. Ia semakin menatap lekat sang Adeptus. Terjadilah adu tatap yang intens di antara keduanya, hingga Xiao akhirnya menjauhkan senjatanya dari Yuuki.
"Ck. Lupakan, aku tidak memiliki waktu untuk meladenimu."-Xiao.
