~~Ch.19

268 28 9
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah bertemu dengan tiga Adeptus di Jueyun Karst, mereka pergi ke penginapan Wangsu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah bertemu dengan tiga Adeptus di Jueyun Karst, mereka pergi ke penginapan Wangsu. Yah, Aether dan Paimon saja yang berada di bawah sedangkan Yuuki berada di atas mereka karena ia tidak mau membawa mereka terbang bersamanya karena masih marahan dengan kejadian tadi.

Singkat cerita, mereka sampai di penginapan Wangsu dimana sang Yaksha berada. Saat naik memeriksa balkon terlihat tidak ada siapapun.

"Oh, dia tidak ada di sini?"-Paimon.

"Sepertinya begitu. Terlebih lagi, pemandangan dari sini sangat bagus."-Yuuki.

Yuuki mendekat ke pagar pembatas sedikit berjinjit untuk melihat keindahan alam di depan yang membuatnya terkesima.

"Huaah...."-Yuuki.

Aether menarik Yuuki ke sampingnya.

"Jangan naik ke atas pagar ya, nanti kau jatuh."-Aether.

"Iya iya."-Yuuki.

Aether dan Paimon ikut melihat pemandangan di samping Yuuki, mereka tidak menyadari adanya kehadiran seseorang di samping mereka.

"Dasar makhluk fana, apa yang terlihat di mata belum tentu benar."-???

Mata sang peri terbelalak.

'Suara ini...'-Yuuki.

Nafas Yuuki tercekat, suara familiar yang baru saja berbicara tadi membuatnya mematung. Ia menolehkan kepalanya dengan cepat melihat ke sumber suara di sampingnya.

Seorang pemuda berambut hitam kehijauan dengan netra emas menatapnya dan temannya dengan tajam. Walaupun tak menunjukannya, di dalam hati Yuuki agak kecewa karena sang pemilik suara bukanlah orang yang ia kenal.

'Ah, apa yang kuharapkan. Suaranya sangat mirip dengan orang itu.'-Yuuki.

"Jimat Tanpa Batas. Begitu rupanya, kalian datang dengan sebuah persiapan. Meskipun ini mencegahku dari mencelakakan kalian, bukan berarti kalian akan aman."-???

"Ehhh, Paimon gak ngerti..."-Paimon.

Pemuda itu melanjutkan.

"Terlalu dekat dengan dunia kami merupakan suatu pelanggaran. Jiwa manusia fana tidak sekuat jiwa Adeptus, dan darahmu tidak dapat membawa energi Adeptus ini. Untuk kebaikanmu, pergilah. Sekarang."-???

Pendekar Teyvat | GENSHIN IMPACT x SAOWhere stories live. Discover now