"kerjakan hukumanmu, kau kalah bermain monopoli, seperti yang kau minta, posting diri mu memakai baju maid di twitter" -Renjun
"fuck Renjunn" -Jaemin
tanpa di duga, Jaemin yang memberikan peraturan, dirinya juga yang kena imbasnya
"bukan kah enak spermaku dari pada eskrim vanilla mu?"
Jaemin tersedak air liur nya sendiri, sialan pria ini memang suka menggoda. dibalas anggukan kecil oleh Jaemin sendiri.
"ah, ya. makan eskrimnya dan habiskan"
sungguh tak di duga Jaehyun benar benar salah tingkah? telinganya memerah mendengar jawaban Jaemin?
Jaemin hanya terkekeh kembali dengan acara menyantap eskrimnya. dimata Jaehyun Jaemin benar benar kekanakan memakan eskrim saja harus belepotan begini, tangan Jaehyun terulur untuk membersihkan sisa eskrim di bibir Jaemin yang belepotan dengan jempolnya, lalu menghisap jempolnya untuk merasakan sisa eskrim dari bibir mungil milik pria didepannya ini.
"manis"
"brengsek"
Jaemin lagi lagi merona dibuatnya.
Setelah acara sarapan di balkon selesai keduanya hendak pulang, Jaemin memaksa agar tetap jalan sendiri tanpa embel embel Jaehyun yang mengendongnya karena beralasan malu.
Jaemin mengecek ponsel miliknya yang dilempar sembarangan oleh Jaehyun, memang sedikit retak tapi itu tidak masalah. panggilan Jeno yang semalam juga sudah dimatikan apa dia mendengar desahanku atau suara benturan antara pantatku dengan penis Jaehyun? sial.
keduanya siap untuk meninggalkan kamar tersebut, Jaemin berjalan pelan pelan membuat Jaehyun tidak tega pasalnya ia berjalan seperti bebek itu membuat Jaehyun nyaris tertawa.
"brengsek, jangan tertawa!"
"pfttt, biarkan aku membantu mu"
Jaehyun jongkok didepan Jaemin menawarkan punggung nya, Jaemin menaiki punggung itu lalu tubuhnya digendong.
"badanmu enteng dan kecil, tapi suka sekali memukul orang"
"bahkan aku bisa memukul wajah tampan mu"
"aku juga bisa memukul, memukul pantatmu dengan penisku"
Jaemin tercengang sialan dengan pria yang menggendongnya ini, selalu mengeluarkan kata kata yang membuat Jaemin teringat kejadian itu, kejadian yang dinikmati tubuhnya.
kedua nya memilih untuk memesan taksi sebagai sarana mereka untuk berpulang, lebih tepatnya menghantar Jaemin.
tidak butuh waktu lama taksi yang Jaehyun pesan kini sudah sampai, keduanya duduk di jok belakang. ponsel Jaemin bergetar pertanda pesan masuk, dari Jeno ;
"aku kerumah mu aku harap kau ada dirumah"
Jaemin menghiraukannya, bahkan sempat berfikir mungkin dia akan merencanakan hal lain? karena rencana sebelumnya gagal.
******
Jaemin sudah sampai di depan pintu apartemen nya bersama Jaehyun tentunya, ia memasukan pin nomor rumahnya lalu memasuki ruangan tersebut, Jeno yang dari depan tanpa aba aba langsung melayangkan bogeman mentah untuk Jaehyun yang tentunya membuat Jaehyun tersungkur.
"kau, pria brengsek! kau apakan Jaemin"
Jaemin panik sungguh, ia mencoba menahan Jeno. tangan Jeno gemetaran mungkin sebenarnya ia takut tapi emosi yang menguasai pikirannya
bibir Jaehyun sedikit mengeluarkan darah dia hanya menatap Jeno tanpa ada niatan membalas pukulannya, jika Jaehyun mau Jeno bisa saja dihabisi sekarang.
"bukannya ini semua karena rencana kalian?"
Jeno menggeram, Jaehyun ada benarnya.
"bukan merusak Jaemin brengsek"
"Jen stop, sudahlah" pinta Jaemin, ia tidak ingin permasalahan seperti ini akan menjadi lebih rumit, Jaehyun itu sebenarnya berbahaya Jaemin tidak ingin Jeno merasakan akibatnya nanti
"Hyung bisakah kau pulang?"
Jaehyun hanya menatap Jaemin, menatap dengan tatapan itu, tatapan yang sulit diartikan lalu ia membuang nafasnya kasar lalu pergi begitu saja sesuai permintaan Jaemin.
"nana, sorry"
Jeno memeluk tubuh ramping temannya ini, tidak tega bahwa Jaehyun akan melakukannya pada temannya.
"gara gara rencanaku, kau jadi begini. aku sudah janji kepada paman untuk menjagamu"
"tidak masalah Jeno, aku hanya menghawatirkan kalian. apa kemarin desahanku terlalu keras?"
belum mendapat jawaban dari Jeno, Jaemin sudah mendapatkan sentilan dijidatnya, membuat si empu mengaduh.
"hey bodoh! aku ini menghawatirkan mu"
"kau yang bodoh, cepat beri tahu aku Jenoo!"
"keras, Taeyong sampai terkejut setengah mati mungkin kau besok akan di pukul habis habis an"
"sial, mati aku"
Jeno sekali lagi mengecek keadaan Jaemin yang sudah disetubuhi Jaehyun itu, dan benar leher, dada dipenuhi dengan tanda kemerahan dimana mana, puting Jaemin juga bengkak dibuatnya.
Jeno hanya menepuk jidatnya bingung, sebrutal itu kah? ia lalu pergi untuk membeli salep di apotik, Jaemin mengangguk untuk mengiyakan tawaran Jeno.
Jaemin berfikir, bagaimana dengan Taeyong? Jaemin sekelas dengan dia apa mungkin akan lebih buruk? entahlah
TBC LIKE+FOLLOW+KOMEN
MAAF KALO ALUR CERITANYA BERANTAKAN
⚠️WARNING⚠️ #FAKEBODY#
Bathub
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
kalian tau lah ini lagi ngapain ahhaha, see u next chapter 💚💚💚