04

25.6K 1.2K 221
                                        

Bajingan, bajingan, sialan Jaehyun keparat, umpat Jaemin tengah menendang sebagian batu yang berserakan ditanah tidak peduli jika orang yang berlalu lalang memperhatikannya.

Bagaimana tidak kesal, Jaehyun memanfaatkan keadaan, percuma saja Jaemin membantah dia itu keras kepala dan selalu membawa fotonya, bahkan temannya Johnny sebagai ancaman.

Dirinya sudah sampai dikantin yang ramai, Jaemin berdecak kesal haruskah dia berdesakan dengan murid murid yang lain hanya untuk antri memesan 2 botol juss jeruk.

Setelah berlama lama dirinya antri, akhirnya Jaemin mendapatkan 2 botol juss untuk Jaehyun dan Johnny, Jaemin tersenyum menyergai menatap kedua botol yang berada digenggamannya.

"ingin rasanya diriku memberi racun tikus diminuman kedua sialan ini, aku ingin merekaー"

"apa katamu?" Jaehyun yah, dirinya berhasil membuat Jaemin terkejut setengah mati.

"ah, maksud ku anu, emm itu hyung kau pasti salah dengar lihat kantin ini ramai sekali dan mungkin mereka bisa membuang sampah sembarangan dan menimbulkan banyak tikus disekitar sini, aku ingin membeli racun tikus untuk membasmi mereka" sialan, alasan macam apa ini bajingan mungkin Jaemin akan dipermalukan lagi kali ini.

"hm, mungkin. mana minumanku?"  Jaehyun mengambil kedua botol dari genggaman Jaemin, memberi satu kepada Johnny "kau lama sekali" meneguk setengah dan membuangnya ke tong sampah.

"cih, minuman disini rasanya tidak higienis" sungguh Jaemin kesal ingin sekali dirinya menghajar bajingan ini untuk kedua kalinya

"tenang Jaehyun, aku akan meminta ayahku untuk memcat pegawai disini" tutur Johnny

"ck, sombong sekali" Jaemin bergumam pelan lalu menatap kedua sialan ini secara bergantian "sudah selesai? Aku akan kembali kekelas" Jaemin hendak meninggalkan mereka berdua tapi tangannya lagi lagi di tahan oleh Jaehyun.

Membuat Jaemin hanya membuang nafasnya kasar, "apa lagi?" ucap Jaemin putus asa, sungguh Jaehyun banyak permintaan.

"sehabis pulang sekolah, datang keparkiran ikut denganku ke aprtemen"

"untuk?"

Jaehyun memutar bola matanya malas, mendekati Jaemin lalu menarik pinggangny  mendekat
mengarahkan bibir miliknya menempel pada telinga Jaemin, membuat Jaemin merinding karena ulah Jaehyun sendiri.

"apa kau ingin melakukan olahraga bersamaku? menghasilkan keringat bersama saling melenguh satu sama lain"

Jaemin cepat cepat mendorong tubuh Jaehyun "dasar cabul!, sialan aku tidak homo sepertimu" Jaemin ingin memuntahkan sesuatu rasanya sial.

" huh, tentu saja kau pergi keaprtemenku untuk bersih bersih, untuk apa kau menandatangi perjanjian sebagai pembantu jika tidak melakukan tugasmu sebagaimana mestinya" Jaehyun terkekeh diakhir kalimat nya, membuat kesan mengerikan bagi Jaemin, dia ini psikopat atau bagaimana?

"Jangan lupa baju maidnya baby, aku sudah menyiapkannya"

Jaemin berkedik ngeri "aku pergi" kali ini benar benar memuak an, semoga hal yang tidak diinginkan tidak benar benar terjadi, Jaemin menggeleng pelan mencoba membuang pikiran kotornya ini, sembari berjalan menuju ruang kelas Jeno yang dimana dia menitipkan Taeyong kepadanya.

"bagaimana?" Tanya Renjun mengejutkan Jaemin.

"yah, seperti itu" jawab Jaemin tersenyum kecut.

"apa dia melakukan perjanjian itu?" ucap Taeyong cepat memotong pembicaraan Renjun dan Jaemin.

"maksudmu?"

"sex Jaem"

cepat cepat Jaemin membungkam mulut sialan Taeyong, dari mana dia belajar seperti ini "sial, aku tidakー"

DARE [Jae x Jaem] ⚠️Where stories live. Discover now