Paradox Invasion

25 3 2
                                    

Jika diminta untuk mendefinisikan Nishimura Riki tentu jawaban kamu adalah tak jauh dari kata 'sakit'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika diminta untuk mendefinisikan Nishimura Riki tentu jawaban kamu adalah tak jauh dari kata 'sakit'. Sebab mulut kecil yang sangat berbisa milik Niki memang selalu berhasil membuatmu sakit, namun untungnya kamu yang sudah tahan banting dengan sikap Niki membuat rasa sakit itu bertransformasi menjadi rasa sayang.

Lagipula kamu memang sudah tau setiap kata yang setajam pisau itu ditujukan bukan semata-mata ingin membuatmu sakit hati dan menjadi semakin lemah, justru ingin menguatkanmu dengan cara memborbardir paradoks ke arahmu, dan memang sangat mempan sebab kamu jadi sangat ingat dengan kata-kata yang terlontar dari mulut Niki.

"You have to be cruel to be kind," ucap bocah itu dengan sarkas.

"Masalahnya masa gue harus kejam dengan gak bantuin dia sih Ki?" bantah kamu.

Niki berdecak. "Ya kalo lu begitu terus mah emang enak buat dimanfaatin."

Kamu mengernyit. "Oh jadi gue tuh sedang dimanfaatkan sama doi?"

Niki mengangguk dengan kekehan merendahkannya. "Gini nih kalo jatuh cinta, otaknya kalah."

Kamu jadi ingin menertawakan dirimu sendiri saat kamu dibawa terbang ke memori dimana Niki menasihatmu dengan sangat dewasanya, padaha jelas-jelas umurnya lebih muda dari kamu sendiri.

Bocah kecil yang tengah bertransformasi menjadi pria dewasa itu memang sangat keren kalau dipikir-pikir. Melihat bagaimana ia menyikapi hidupnya yang sesantai itu membuatmu berpikir berulang kali untuk tak goyah ketika dirubuhkan oleh satu masalah.

"I want to be happy, but I think about sad things. Lu gitu kan?"

Kamu memamerkan cengiran sebab memang benar apa yang Niki katakan, kamu terlalu berlarut dalam hal sedih hingga sama sekali tak dapat menemukan kebahagiaan.

Niki mendadak menyodorkan ponselnya tepat dihadapanmu dan juga Niki kemudian berpose aneh sebelum akhirnya mengklik tombol bulat.

"Bahagia tuh sederhana banget kalo dicari kak." Niki mengulurkan ponselnya ke arah kamu. "Lu ketawain aja muka gue udah bahagia, yakin."

Dan benar saja kamu berhasil tertawa begitu saja karena melihat wajah kocak Niki. Tapi sebenarnya ada hal lain yang lebih penting daripada kamu tertawa karena wajah kocak Niki, melainkan ketulusan Niki yang selalu mendedikasikan dirinya demi menjadi perantara kebahagiaanmu yang membuatmu selalu berhasil tertawa lepas.

"Kak, I said that I didn't care, but I do."

Kamu menoleh. "Hah?"

"Gue emang keliatan gak peduli sama lu, tapi gue beneran sepeduli itu sama lu," jelas Niki. "Bayar ya kepedulian gue sama senyuman lu."

Dan kamu benar-benar membayarnya dengan senyuman yang paling manis untuk Nishimura Riki.

MANIFESTOWhere stories live. Discover now