[ Chapter 32 ] Lose Myself

651 113 11
                                    

Pasir terhampar luas, dan langitpun terlihat gelap.

Dimana dirinya? Dan... siapa perempuan yang kini membuat kastil pasir di hadapannya?

"... huh?" [Y/n] bergumam pelan ketika ia menyadari bahwa sekujur tubuhnya tak bisa ia gerakkan. Dingin yang sedari tadi ia rasakan rupanya berasal dari rantai besi yang melilit tubuhnya.

[Y/n] kebingungan, ia tidak mengerti dengan keadaan ini. Yang ia ingat hanyalah ketika Levi menghunuskan pedang di lehernya sesaat sebelum ia kehilangan kesadarannya.

Oh, benar, mungkin saja dikala ia kehilangan kesadaran, Rainer dan yang lain berhasil membawanya kembali. Dan mungkin... sekarang mereka sudah berada di Liberio.

Tapi, kenapa dirinya harus dirantai? Dan tempat apa ini? Apakah ada gurun pasir di Liberio?

"Sudah bangun?"

Suara familiar— [Y/n] tahu jelas bahwa itu adalah suara Zeke. Di tempat aneh itu, yang bermarga Reiss mencari keberadaan pria pemilik kekuatan titan buas itu. Dan saat manik itu menemukan sosoknya, [Y/n] seketika terperangah.

Yang tadi ia pikir sebagai kastil pasir, ternyata tidak lain adalah Zeke itu sendiri. Dan perempuan tadi, seolah tengah menempa tubuh pria itu dengan butiran pasir. Pemandangan ini sejujurnya sedikit lucu bagi [Y/n], tapi entah kenapa ia tidak bisa menertawakan hal ini. Malah, otaknya kini dipenuhi dengan ribuan pertanyaan.

"Dimana kita? Apakah kita sudah berada di Liberio?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibirnya.

Pria yang menjadi lawan bicaranya tidak menggeleng, juga tidak mengangguk. "Bagaimana keadaanmu?"

Kedua alis [Y/n] menukik, menandakan bahwa gadis ini tengah berpikir keras. "Apakah aku terlihat seperti orang yang baik-baik saja?" [Y/n] gusar. Tentu saja, bagaimana mungkin orang yang seluruh tubuhnya dirantai bisa didefinisikan dengan keadaan yang 'baik-baik saja'?

Crack...

Suara retakan itu langsung mengalihkan fokus [Y/n]. Dari sudut pandangnya, rantai-rantai yang melilit tubuhnya mulai retak sedikit demi sedikit. Tangannya pun kini mulai bisa ia gerakkan.

Gadis itu akhirnya disibukkan dengan pergerakannya sendiri. Bagaimanapun, ia harus segera melepaskan diri dari lilitan rantai ini. Begitu banyak pertanyaan yang muncul di benaknya, entah tentang tempat ini atau tentang apa yang sudah terjadi pada dirinya.

"[Y/n]! Jangan terlalu banyak bergerak!" Zeke terdengar menyerukan namanya.

Niat hatinya ingin menangkap tatap pria itu. Namun betapa terkejutnya [Y/n] ketika perempuan si pembuat istana pasir itu kini malah berdiri tepat di hadapannya. Terkejut? Tentu saja!

"O-oh... astaga...." [Y/n] bergumam dengan suaranya yang bergetar. Bahkan, ia tanpa sengaja menelan ludahnya sendiri ketika memperhatikan sosok itu. Sedikit rasa takut entah kenapa menyelinap ke dalam hatinya.

Klang!

"Argh!" [Y/n] menjerit kesakitan.

Tidak, perempuan si pembuat istana pasir ini tidak melakukan apapun padanya. Hanya saja, [Y/n] mendadak merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya ketika ada rantai yang terlepas dari tubuhnya. Seketika itu juga, seperti begitu banyak gambaran-gambaran aneh yang menyeruak di kepalanya.

"Kau... ingin bebas?"

"H-hah?"

Perempuan itu berbicara dengan intonasi datar. [Y/n] tidak begitu fokus akibat kepalanya yang kembali berdenyut. Ia tidak mengerti, dari sekian banyak kalimat, mengapa perempuan itu malah bertanya demikian?

Triangle Love? No, This Is Square! [Levi x Reader x Eren x Erwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang