Missing Control • S2 • 16

Start from the beginning
                                        

"DARAH DIMANA MANA!"

"DAN LIHAT! SEBELAH TANGAN LO KEMANA, TOLOL?!

Welcome to Buntung Squad, Aria.

Aria hanya mendencih, dan melempar potongan tangannya yang digigit Fenryl hingga putus ke arah Aeden. "Noh. Pasangin."

"Gila lo." meski begitu, Aeden tetap memasangkan potongan lengan itu ke tempatnya dengan bantuan shinsu.

1 menit berlalu, kini tangan Aria kembali normal. Si pemilik memggerakannya dan tangannya berfungsi kembali. Bekas gigitan juga menghilang, seolah tangannya tak pernah terluka.

"Menang?"

"Menang. Cuma gue ganti taruhan namanya. Jadi taruhan nama kalian ama senjata. Karena menang, nama kalian balik. Btw ni senjata nya." Aria menunjukkan sebuah senjata berbentuk jarum dengan benang tipis yang digunakan oleh Kaiser menyerang Bam ketika Festival

"Dia punya dua?"

"Kurang lebih gitu."

"Oh, trus? Lo ketemu si kembar ga?"

"Ketemu. Cuma QnA singkat trus gue pergi."

"QnA apaan?"

"Soal kerja sama mereka ama Maschenny."

Mereka speechles plus ingat seketika. Kalau Shilial Lilial juga seorang putri lain bernama Maria bekerja sama dengan Maschenny, entah apa tujuan mereka.

Nyxeon sendiri otomatis bertanya tanya kenapa kakak tirinya yang berstatus ranker itu mau kerja sama dengan putri berstatus regular.

"Kenapa kakak gue yang satu itu suka ngajakin kerja sama orang? Kali ini regular." tanya Nyxeon heran.

"Dia kan gila perang." jawab Elanie berdasarkan fakta.

"Oh... Iya ya..."

"Btw, maksih ya, Aria." ucap Aven sambil senyum, dan diangguki Nyxeon. Aria membalas dengan anggukan.

Ia bersandar ke sandran sofa, menatap langit yang berubah menjadi oranye. Alias mulai memasuki senja.

Anak senja mode : ON.

"Senja terjadi begitu cepat, seperti cintamu padaku yang terjadi hanya sesaat." celetuk Aria dramatis.

"Gue setia ya, mon maap." balas Aeden meyakinkan doi. Aven mendencih lalu menabok bahu Aeden. "Dih, gue juga kali."

"Kasian, masi kena prenjon~" ejek Nyxeon dan dibalasa tatapan sengit dua lelaki tersebut.

"Idih, idih. Mentang mentang lo pacaran sama Elanie."

Sepatah kalimat itu membuat Aria syok berat dan langsung berbalik menatap dua rekannya dengan wajah kaget. "KALIAN PACARAN?!"

"Iya, udah berjalan 3 minggu." balas Elanie sambil tersenyum.

Aria speechless. Temennya udah pacaran duluan, dia kapan? Yakali langsung confess ke dua babunya itu?

Oh, bisa bisa.

Soalnya kata Edahn... "Kalau bisa banyak, kenapa harus satu?"

"Aven, Aeden, pacaran yuk?"

"GAS LAH!" - aeden

"AVEN BOTI!" - aria

"HEHH! GA BISA!" - aven

"BISA DONG~ GUE KAN FEMDOM ABLE!" - aria

Elanie dan Nyxeon tepok jidat masing masing detik itu juga. "TOLOL!" (pake nada nya bang dedi)

•  •  •

Sehari setelah ketibaan Aria di stasiun Name Hunt, mereka berlima dipindahkan ke kediaman bernama. Karena nama Nyxeon dan Aven sudah diambil dari Kaiser.

Entah ini dari Kaiser langaung atau bagaimana, kamar mereka berlima nampak sedikit istimewa dari peserta bernama yang lain. Mungkin cuma furnitur yang sedikit lebih banyak dan aesthetic.

Mereka memilih kamar masing masing, menata pakaian, dan kumpul di ruang tengah untuk memainkan permainan kartu.

Russian Roulette Card.

Yang nonton Kakegurui : Russian Roulette pasti ngerti cara mainnya.

Awalnya, pemain dibagi jadi 2 tim. Elanie-Nyxeon vs Aria-Aven dan Aeden jadi bandar. Aturan mainnya, terdapat 2 kolom kartu diatas papan berman. Diantara kolom tersebut, terdapat simbol senapan ke kolom kartu kedua.

Setiap tim, diberikan 2 kartu dengan warna yang sama hanya saja berbeda bingkai. Bingkai yang lebih berisi, bisa disebut tuan (Aria dan Elaine), sementara kartu dengan bingkai berbentuk kerangka manusia saja disebut tahanan (Nyxeon dan Aven).

Kartu tim Elanie berwarna hijau, sementara Aria berwarna merah.

Kolom kartu 1, diisi oleh kartu warna orang yang menembak. Kolom kartu 2, diisi oleh kartu warna orang yang akan ditembak.

Pelaku penembak bisa membakkan pelurunya jika pemain sebelumnya mengeluarkan kartu jumlah isi peluru, entah 1 atau 2 buah, dan mengeluarkan kartu "Bang!" yang artinya menembakkan peluru.

Semakin banyak peluru yang di keluarkan dan ditembakkan, semakin besar pula uang yang didapatkan.

"Taruhan berapa dah?" celetuk Aven bertopang dagu ke meja.

"1 peluru, 100 juta poin. Klo 2, ya 200 juta poin. Gimana?" tanya Elaine. Niat ya sekalian morotin jumlah poin Aria yang luar biasa banyak.

Mayan lah buat shopping. "Sabi lah." balas Aria.

Aeden memberikan masing masing pemain "Tuan" dua buah kartu.

"Ronde 1, dimulai!"

•  •  •

Missing Control • TOG FanfictionWhere stories live. Discover now