Mission X | Kelahiran Nuraga

1.4K 156 55
                                    

"Mama masak apa? Kan Nana udah pesen catering untuk acara tujuh bulanan nanti malam, " tanya Kirana saat ia melihat Kinanti nampak sibuk mempersiapkan hidangan.

"Bikin ayam goreng, sambel, orek tempe sama sop iga, untuk makan siang, Na.. " jawab Kinanti. Ia menatap Samudera dan Airlangga masih mempersiapkan lampu dan juga kursi untuk acara tujuh bulanan Kirana nanti malam. Wanita hamil itu mengusap perutnya yang telah membuncit seraya mengambil buah potong yang sudah disiapkan oleh Airlangga di dalam kulkas.

"Aku bantuin apa, Mah?" Tanya Kirana dengan mulut penuh buah naga.

" Nggak usah. Mending kamu duduk aja atau rebahan dulu. Nanti banyak orang pasti capek, " ucap Kinanti seraya menggandeng Kirana sampai ke sofa yang ada di ruang keluarga. "Udah kamu mending diam saja disitu sambil makan buah!" Teriak Kinanti seraya kembali berkutat didapur. Kirana terkikik geli, sepertinya semua orang tidak percaya melepaskan Kirana sendirian di dalam dapur. Seperti kejadian minggu yang lalu, nyaris saja Kirana meledakkan satu rumahnya karena memasukkan loyang alumunium ke dalam microwave. Hal itu terjadi karena ketidak tahuan Kirana jika loyang aluminium tidak boleh dimasukkan ke dalam microwave! Beruntung ia memiliki suami yang begitu sabar dan bijak. Airlangga hanya menggelengkan kepalanya tanpa memarahi Kirana berlebihan.

"Besok lagi kalau nggak tahu itu tanya. Ada Bibi juga kan, biar aja dia yang masak. Kamu lakuin yang lain aja. " itulah hal yang sering disampaikan Airlangga jika Kirana mulai mencari gara gara di dapur.

"Udah siap, sayang?" Tanya Airlangga saat ia keluar dari kamar mandi, ia menatap Sang istri yang nampak cantik dengan balutan dres berwarna biru. Acara doa bersama ini dilakukan untuk memohonkan kelancaran dan keselamatan pada Kirana dan bayinya saat hari melahirkan tiba. Kirana dan Airlangga diliputi dengan kebahagiaan, banyak dari saudara dan para tamu undangan yang mendoakan Kirana.

"Kamu istirahat aja, sayang. Biar aku sama Sastra yang beberes rumah, " ucap Airlangga usai mengantarkan keempat orang tuanya ke mobil mereka masing masing. Kirana menganggukkan kepalanya seraya mengusap usap pinggangnya yang kini lebih terasa mudah sekali pegal. Airlangga memeluk tubuh istrinya dan mengusap usap punggung Kirana lembut.

"Pegal, hm?" tanyanya.

"Iya.. Gampang pegal banget sekarang mana gerak juga udah susah.. " jawab Kirana manja.

"Dedek udah tambah besar sekarang. Yuk, aku anter ke kamar, " ucap Airlangga seraya melingkarkan tangannya di pinggang Kirana.

"Sas, aku anter istri ke kamar dulu, kamu istirahat saja dulu. Ajak yang lain juga makan snack dan minum dulu, lanjut nanti lagi, " ucap Airlangga. Sastra menatap komandannya itu dan tersenyum seraya menganggukkan kepalanya. Sastra tahu benar bagaimana kemesraan kedua pasangan itu. "Tenang aja, Ndan.. Kereta menuju Mars bentar lagi jemput kok, " ucap Sastra seraya terkekeh geli. Airlangga mengacungkan kepalan tangannya lalu berjalan menuju kamar pribadi mereka yang sudah di sulap menjadi satu dengan kamar bayi itu.

"Kamu tiduran dulu sayang.. " ucap Airlangga seraya membantu Kirana duduk dan membaringkan tubuh Kirana. Meletakkan beberapa buah bantal di belakang punggung Kirana agar istrinya itu merasa nyaman. Airlangga tahu betul akhir akhir ini Kirana susah untuk tidur lantaran posisi tidurnya yang kurang nyaman.

"Mas tinggal beres beres dulu ya.. " ucap Airlangga seraya mengecup lembut puncak kepala Kirana dan berjalan kembali keluar kamar. Berulang kali Kirana membenarkan posisinya, mencoba mencari posisi ternyaman, namun tidak ia temukan hingga pada akhirnya ia merasakan perutnya kaku dan tiba-tiba saja terasa kencang. Kirana berdesis seraya memegangi perutnya yang kian membesar itu. "Sshh.. Adek kenapa?" ucap Kirana seraya mengusap usap perutnya lembut, mencoba menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang seraya memejamkan manik matanya. Tak lama kemudian, pintu kamarnya kembali terbuka, menampilkan Airlangga yang nampak berpeluh dan terlihat lelah itu. 

Mission X √ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang