[BL] Flying Ash | 飞灰

Bab 34

Saat itu larut malam tetapi halaman keluarga Jiang menyala terang.

Yi Hui masuk ke Weibo dengan komputernya, dengan peringatan waktu nyata untuk pesan baru di sudut kanan bawah. Jika dia tidak berhati-hati dan mengkliknya, pertanyaan tanpa akhir dan pelecehan verbal yang melompat ke matanya akan membanjiri dia.

Sangat sulit untuk menemukan pesan Dora-Hum-Hum di antara mereka. Kata-kata seperti "plagiarisme", "tidak tahu malu", dan "keluar untuk meminta maaf" menghantam seperti peluru. Yi Hui tidak tahan. Tanpa sadar mencoba bersembunyi, dia menutupi matanya dan merosot di atas meja. Jiang Xuemei harus memanggil beberapa kali ketika dia datang untuk membawa sup manis, sebelum dia perlahan mengangkat kepalanya.

"Benar, aku punya ponsel." Dengan bingung, dia berbalik ke tempat tidur dan mencari-cari di sana.

Satu jam yang lalu, Yi Hui sedang berbaring di tempat tidur siap untuk tidur, membuka Weibo untuk mengucapkan selamat malam kepada Dora-Hum-Hum. Sebelum dia bisa mengklik kotak dialog, dia dikejutkan oleh tiga digit sebutan baru.

Sejak dia membuka Weibo, jumlah penggemar Xiao Hui Xia baru saja melebihi seribu sejauh ini. Biasanya, like dan komentar terbanyak untuk karya-karyanya yang diterbitkan adalah dua digit. Dia tidak menyangka bahwa pertama kali dia menerima begitu banyak peringatan baru adalah karena dugaan plagiarisme.

Jiang Yimang yang masih berada di S City sangat cemas saat melihat Weibo. Ketika dia mengatakan di telepon bahwa dia ingin kembali, Yi Hui menghentikannya, berkata, "Tidak, kamu akhirnya keluar, kembalilah setelah kamu bersenang-senang."

"Sungguh menyenangkan, mereka menindas saudaraku." Jiang Yimang terengah-engah, "Plagiarisme? Kata-kata kosong tidak akan membunuhnya, tunggu aku menemukan seseorang untuk melaporkannya!"

Bagaimanapun, dia dibujuk untuk tidak terburu-buru kembali dalam semalam. Ketika Yi Hui mengklik Weibo dengan ponselnya, dia menemukan bahwa tangannya masih gemetar dan ada noda gelap yang mengambang di depan matanya, jadi dia gagal menekan tombol beberapa kali. Hanya setelah mematikan pesan dan komentar pribadi orang asing sesuai dengan instruksi Jiang Yimang dan memblokir peringatan penyebutan Weibo, dunia akhirnya kembali sunyi.

"Ayo, minum sup dulu."

Jiang Xuemei merasa sangat tertekan ketika dia melihat wajah pucat putranya dan keringat dingin menutupi dahinya. Dia tidak mengerti Weibo atau apa pun, jadi satu-satunya cara dia bisa membantu adalah tinggal bersama putranya dan memberi makan sup Yi Hui, sendok demi sendok.

Yi Hui sebenarnya tidak bisa meminumnya tetapi takut ibunya akan khawatir, dia dengan enggan meminumnya. Begitu dia minum mangkuk kecil, dia memuntahkan semuanya.

Saat dia duduk di sebelah toilet, air mata fisiologisnya jatuh ke selokan dengan kotoran. Yi Hui dengan putus asa menarik kertas itu untuk menyeka wajahnya yang kotor. Meskipun dia berantakan, dia masih berpikir untuk menghibur Jiang Xuemei: "Aku, aku baik-baik saja, supnya, tunggu sebentar, aku akan meminumnya ... Bukannya masakan Ibu buruk."

Jiang Xuemei menatapnya dengan mata merah, melangkah maju dan memeluk bahunya, menepuk punggungnya dengan ringan: "Tidak apa-apa, tidak apa-apa jika kamu tidak meminumnya, tidak apa-apa. Jika Anda tidak menggambar di masa depan, tidak apa-apa, keluarga kami masih baik-baik saja. "

Meskipun dia belum pernah mengalami hal semacam ini sebelumnya, Yi Hui dapat menebak dari komentar jahat itu bahwa insiden itu sangat serius, sangat serius sehingga dapat mempengaruhi reputasinya di seluruh lingkaran artistik.

Pihak terkait lainnya, artis A, telah mendengar berita tersebut dan mengungkapkan keterkejutannya dengan memposting ulang di Weibo, dengan mengatakan, "Saya tidak menyangka bahwa karya saya yang kurang matang dari tahun lalu juga akan disalin." Pada saat yang sama, ia meratapi tren penurunan dunia dan menyarankan para pelukis muda untuk tidak terburu-buru untuk mendapatkan keuntungan cepat tetapi untuk mengasah keterampilan mereka dengan cara yang tepat.