1.🥀

1.4K 65 6
                                    

halo!  bertemu lagi nih><
jangan lupa follow sebelum baca!
selamat menikmati cerita~~~

✺✺✺✺✺

Hening seketika melanda,Alvaro membisu seketika namun dia tak melepaskan pelukannya.

"M - mau lihat bunda kamu?" tanya Alvaro terbata-bata.

"Iya,aku mau ketemu dengan bunda" ucap Laras dengan mata yang berbinar lalu senyum nya langsung terlihat ketika mendengar bahwa Sekar sedang tidur namun dia lupa bahwa Laras akan menggangap ibunya itu hanya tidur biasa!

Namun...

"Kita ngapain ke sini?" tanya Laras bingung dengan sinar matanya langsung redup membuat Alvaro hanya menunduk dan memberi isyarat kepada suster di hadapan nya.

"Laras,ibu kamu udah pulang.. Udah ga bakal sakit lagi" ucap Alvaro seolah membuat Laras menggila karna dia langsung menerobos masuk dengan berpegangan pintu di sana,karna dia tak bisa berjalan setelah kejadian itu,namun akan normal jika di latih perlahan-lahan.

Alvaro yang melihat tubuh Laras yang terjatuh lemas  dia dengan sigap langsung memeluk dan membiarkan Laras menangis dalam peluknya.

"Laras, kamu jangan kaya gini" lirih Alvaro dengan mengengam erat jemari Laras yang dingin.

"Laras..." lirih Alvaro terdengar jelas di telinga gadis itu dan membuat gadis itu meremat ujung baju menyalurkan semua rasa sakitnya.

"Bunda,kenapa bunda tinggalin aku sendirian?! aku nanti sama siapa? bunda ga lupa sama janji bunda kan?! mana hadiah ulang tahun Laras?!  malam ini harusnya bunda ucapin itu bukan malah tidur kaya gini..." tangisan Laras menjadi-jadi di sana.

"Laras sayang.. dengerin om sini,bunda kamu itu capek,dia gamau lihat kamu sakit jadi dia pilih istirahat"

"tapi kata bunda istirahat bukan berarti mengakhiri kehidupan.."

DEG...

"Laras besok sekolah kan sayang?" tanya Aksara mengalihkan perhatian gadis itu yang tengah menangis sesengukan lantas di balas anggukan oleh Laras.

"Kalau gitu.. Kamu harus pulang dan istirahat, biar di antar Al pakai sepeda ya?" tawar Aksara sungguh membuat wajah Al seketika mengebu-gebu dan langsung mencium sekilas pipi Laras.

"Buat tanda pertemanan" ujar Alvaro membuat Laras bingung dia lantas mengantarkan Laras pulang ke rumah namun dia terkejut ketika melihat bukan ayah tirinya namun ayah kandung nya yang tengah berada di sana dengan tiga orang wanita yang merupakan istri sah nya adalah 1 orang dan kedua setelah nya hanya sebatas selir saja.

Namun hal itu membuat Laras seolah menghantam kenyataan bahwa dirinya telah kehilangan sang ibunda tercinta.

Laras mendekati rumah itu dengan meneguk saliva nya dengan susah payah, badan gemetar hebat bahkan kaki nya belum sanggup jika harus berjalan lebih lagi.

.

.

.

.

"Bunda.. bunda dimana?kenapa bunda ninggalin aku di sini sendirian sama orang-orang yang jahat kaya gini?"

BUNGA TERAKHIR [REVISI] Where stories live. Discover now