"Ternyata Joseph licik!dia ngancem Hasya"Sasa memperlihatkan ponselnya yang berisi chatingan ancaman Joseph pada Hasya "Dia putusin lo karna ancaman itu Vania""Dia sesayang itu sama bundanya"gumam Vani setelah membaca isi percakapan itu
"Sekarang apa yang mau lo lakuin?ayo cepet kasih Hasya kesempatan"
Vani heran, pasalnya kemarin kan Sasa yang paling menentang pada hubungan mereka
"Tunggu,tapi lo dapet chat di darimana?"
Sasa cengengesan "Mahen diakan sepupuan sama tuh anak"
"HAH?!"Vani kaget,jadi mantan temannya itu sodaraan sama Joseph
Sungguh kenyataan yang mengejutkan
"Jangan mikirin itu dulu!mending lo sekarang pergi ke ruang Hasya kalau bisa minta maaf sama dia"
"Gue takut"
"Belum di coba kok takut"
Dengan tekadnya saat ini Vani memberanikan diri ke rumah Hasya di antar juga oleh Sasa
Tapi hal yang membingungkan terjadi,di rumahnya banyak sekali orang-orang berkerumun dengan raut wajah sedih
"Sa,Hasya gapapa kan?"tanya pelan Vani pada temannya
Sasa diam tak menjawab, dirinya juga takut
"Permisi"ujar Sasa setelah berhasil masuk
"Hasya nya ada?"
"Bentar lagi mungkin kesini sama ambulance"
"Hasya kenapa emang?"Vani bertanya takut
"Ini Vania ya?"tanya Hendry agak tak asing dengan wajahnya
"Vania?"
Vani bahkan Sasa dan Hendry menoleh pada Hasya yang baru saja datang di ambang pintu dengan wajah memperihatinkan dan matanya yang merah sembab
Jangan lupakan dengan jas nya yang masih ia kenakan
Buru-buru Vani memeluk pria jangkung itu,dan tangis Hasya tumpah pada badan kecil gadisnya
Bahkan Sasa yang melihat Hasya menangis pun terkejut,hilang sudah vibes brengsek itu ketika Hasya menangis
"Tenang sya, semuanya bakal baik-baik aja"
"Maafin aku yang gak tau kamu sering kesusahan,maafin aku yang harus ngebiarin kamu sendirian di dunia yang sulit ini,maaf sya"Vani terus saja mengelus punggung pria itu
"Kenapa kamu gak cerita? semuanya,tentang bunda kamu,ayah kamu dan dunia yang jahat sama kamu"kini Vani ikut menangis "kamu gak sendirian Hasya..aku ada disini"
Sasa ikut meneteskan air mata karna terbawa suasan begitupun Hendry
Suasana ini sangat menyedihkan
Pemakaman ayah Hasya telah selesai,bahkan bundanya tidak terlihat datang karna sibuk dengan suami barunya
Hanya ada Joseph yang mewakili
"Aku terlalu takut untuk cerita semuanya"
"Maaf aku sering kasar sama kamu karna pelampiasan amarah di rumah van,aku muak"
Vani dengan senyum nya menggeleng "aku ngerti Hasya,jadi kamu itu berat dan gak mudah tapi semua pasti berlalu"
"Aku bakal di sini seperti apa yang pernah aku bilang--kalau kamu ngerasa sendiri aku pasti ada di belakang kamu,selalu sya"
Hasya diam, menatap mata tulus Vani yang selalu teduh dan sama setiap hari tatapannya padanya
"Jika kamu berkenan,aku boleh noleh kebelakang lagi?setelah apa yang aku lakukan ke kamu?"
"Tentu,aku selalu di sini buat kamu"
YOU ARE READING
ᎢOㄨᏆᏟ [HARUTO✓][TAHAP REVISI]
Teen Fiction"Ngerjain hal kecil kayak gitu aja gak becus gak berguna banget jadi cewek, bener-bener tolol!" 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆: BANYAK KATA KASAR UNTUK PEMBACA DI HARAP BIJAK DAN SEBAIKNYA TIDAK UNTUK DI TIRU SEMUA PERKATAAN YANG KASAR DAN PRILAKU BURUK DALAM CERIT...