⚠️ | Warning!
Bab ini terdiri dari 3000+ kata. Sebuah kisah yang lumayan panjang. Semoga berkenan, dan tidak bosan.
•••
Sebaik apapun kita sebagai seorang manusia, tentunya ada saja yang tidak suka. Ada saja yang membenci dan sangat ingin memperburuk citra. Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan Dana. Dibalik banyaknya orang yang mengagumi, menyayangi, bahkan mencintainya. Tetap ada yang iri dan tidak suka kepadanya. Seperti yang terlihat jelas pada kasus besar di Adinata hari itu.
Kelas yang semula tentram seketika gaduh dengan kedatangan lima murid dari kelas IPS 2. Kelas tetangga yang bersebelahan dengan mereka. Para siswa itu datang membawa kabar bahwa akan diadakannya sebuah razia dadakan. Bukan razia satu sekolah, namun hanya di kelas IPS 1 saja. Ditambah lagi, yang melakukan razia bukanlah guru atau petugas lainnya, melainkan siswa itu sendiri.
"Ada masalah apa lo?" Olivia yang paling jengkel dengan peristiwa ini langsung maju ke hadapan. Mendekati kemudian menatap tajam kepada seorang pemuda yang ia duga sebagai provokator.
"Gue kehilangan uang, dan jumlahnya gak sedikit. Gue kesini untuk meriksa kalian semua, siapa tau emang salah satu dari kalian adalah pelakunya," sahut sang lelaki dengan nada sombong.
"Dih, lo kata kami semua kekurangan duit? Gak nafsu juga sama harta lo. Cuma berapa sih palingan?" Tantang Oliv tak main-main. Tubuhnya yang kalah tinggi tetap tak gentar menghadapi badan jangkung itu. Ia rela mendongak ke atas demi melempar tatapan marah ke sang lelaki.
"Lima juta! Punya gak lo duit segitu?" Lelaki itu mengira ia bisa mengunci mulut Olivia dengan jumlah segitu. Tapi nyatanya ...
"Cuma lima juta? Receh banget duit lo," jawabnya membuat semua orang menganga. Tidak bisa dipungkiri, bahwa nyatanya Olivia adalah seorang putri dari pengusaha sukses. Nilai segitu belum ada apa-apanya bagi sosok gadis keras kepala itu.
"Kalau mau ngadain inspeksi, lapor dulu ke pihak sekolah. Minimal aduin noh kehilangan duit lo ke BK, baru BK yang ngadain inspeksi. Kalau lo langsung yang razia gue mah ogah." Olivia masih setia bersama kenyolotannya.
"Banyak bacot lo, setan!"
"Indigo lo? Kok bisa lihat setan?" Jawaban nyeleneh Olivia lagi-lagi berhasil menjengkelkannya.
"PERIKSA MEREKA SEMUA SEKARANG!!" Karena emosinya yang sudah tiba di puncak, lelaki itu pun langsung memerintahkan ke empat temannya untuk memulai razia tidak resmi itu.
"KEVIANDRA!!"
"Siapa lo hah? Berani-beraninya meriksa kita? Lo bukan anak kepala yayasan, bukan anak kepala sekolah, jadi gak usah sok keras!" Gadis itu kembali mencak-mencak tak terima.
"Dia anak donatur asal lo tau," sahut teman Kevin yang langsung dihadiahi tatapan remeh oleh Oliv.
"Ohhh, donatur. Udah ngasih berapa juta? Atau jangan-jangan cuma lemari doang sebiji," ledeknya habis-habisan. Oliv bisa begitu karena dirinya merupakan anak dari salah satu donatur terbesar di sekolah ini.
Menghindari keributan yang takutnya akan semakin panjang. Hafiz selaku ketua kelas di sana langsung maju dan menarik Olivia. Ia juga mengajukan aturan kepada pihak Kevin.
"Lo mendatangi IPS 1 yang merupakan daerah kekuasaan gue. Inspeksi dari pihak kalian gak akan gue terima. Kami hanya menerima inspeksi resmi dari pihak berwajib. Untuk masalah uang lo yang hilang, mereka bisa memeriksanya sendiri di tas masing-masing," ucap tegas sang ketua sambil melirik semua anggotanya. Banyak siswa mendadak terharu karena dewa pendiam ini sudah berbicara sebegitu panjangnya.
YOU ARE READING
𝐃𝐀𝐍𝐀𝐃𝐘𝐀𝐊𝐒𝐀 [✓]
Teen FictionPernah merasakan bagaimana rasanya diabaikan? Tidak dianggap ada, atau semacamnya? Pernah melakukan sesuatu yang sudah sangat sesuai dengan apa yang didambakan seseorang, namun tetap tak dipandang olehnya? Jika pernah, itu artinya kita sama. Lelah...
![𝐃𝐀𝐍𝐀𝐃𝐘𝐀𝐊𝐒𝐀 [✓]](https://img.wattpad.com/cover/302399792-64-k671446.jpg)