38

10.7K 728 4
                                    

"Aku akan tidur di sini!" ucap Ozy seraya menatap tajam Juan.

"Tidak! Daddy tidur saja di kamar kosong di depan kamar Papa!" tolak Juan dan membalas tatapan Ozy sama tajamnya.

"Tapi ini adalah kamar ku!"

"Bukan! Ini kamar Papa dan Juan!! Bukan kamar Daddy!"

"Heii bocah kau tak tahu apa-apa" Ozy menunjuk wajah Juan dengan jari telunjuknya dan itu membuat Juan takut.

"PAPA DADDY MENYERAMKAN"

Denis yang sedari tadi hanya menyimak keduanya yang bertengkar itu menghela nafas lelah, Denis menatap abangnya yang seperti anak kecil dan anaknya yang memang anak kecil. Ozy tak mau mengalah dan anaknya juga seperti itu, Ayah dan anak yang baru saja bertemu itu sudah membuatnya pusing seperti ini. Apa kabar dengan hari yang berikutnya?

"Papa bagaimana keputusan Papa?" pertanyaan dari Juan membuat Denis tersadar dari lamunannya.

"Sayang, kau tidak akan mengusirku kan?" tanya Ozy seraya menatap Denis memelas, Denis kembali menghela nafas.

"Huhh aku lelah" Denis lebih memilih berbaring di tengah-tengah keduanya, dengan Juan di sebelah kanan dan Ozy di sebelah kiri.

"Tidurlah dengan posisi seperti ini" Juan pun memilih abai kepada Daddynya dan lebih memilih untuk baring mengikuti sang Papa. Begitupun dengan Ozy tapi tak lama Ozy kembali mendengus, karena Denis membelakanginya dan memilih memeluk Juan.

Ozy dengan pasrah akan menurut saja dan ia kini mulai memiringkan tubuhnya untuk memeluk pemuda di sampingnya. Ozy akan beristirahat terlebih dahulu, ingat dia baru saja melakukan perjalanan jauh dan bertengkar dengan Juan. Ozy seketika menyeringai ketika ada suatu ide yang bagus untuk ia lakukan besok.

Langkah kaki di ruangan yang sunyi itu membuat suara yang menggema, seorang anak laki-laki serta kedua orang tuanya mulai berkeringat dingin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langkah kaki di ruangan yang sunyi itu membuat suara yang menggema, seorang anak laki-laki serta kedua orang tuanya mulai berkeringat dingin. Mereka tak bisa kabur dengan tubuh yang terikat, bocah kecil itu ketakutan.

"Selamat pagi Tuan" suara dari berbagai orang bertubuh besar itu membuat semua orang yang sedang berada di ruangan itu membungkuk hormat.

"Bagaimana?" tanya sang tuan kepada tangan kanannya.

"Seperti yang anda perintahkan Tuan" pemuda yang di panggil tuan itu mengangguk.

I wanna be yours~ wanna be yours~

Suara dari handphone itu membuat sang pemilik segera melihat siapa sang penelpon, setelah tahu siapa. Pemuda bertubuh tinggi itu dengan segera mengangkat telpon untuk mengetahui apa yang akan di bicarakan oleh orang di sebrang sana.

"Daddyy!!" panggilan yang tiba-tiba itu membuatnya terkejut.

"Juan jangan berteriak" suara dari orang lain itu membuat pemuda sang penerima telepon itu tersenyum.

What Is My Gender?[✓]Where stories live. Discover now