Prolog

79.5K 6.2K 310
                                    


Tidak ada yang menyangka, kalau matahari yang bersinar cerah di luar sana, bisa sewaktu-waktu menghembuskan udara panas dan menyapu seluruh permukaan bumi tanpa terkecuali.

Memporak-porandakan semuanya dan memulai era baru yang mengerikan. Dimana semua orang di luar dinding akan bertarung sampai mati hanya demi sekaleng sup kadaluarsa dan beberapa botol Dexin, atau vaksin untuk bertahan dari efek lain badai matahari ini.

Radiasi yang mampu mendorong revolusi terhadap virus dan menyerang tubuh manusia. Membuat seluruh otot di tubuh mereka lemah atau lumpuh secara mendadak, tanpa terkecuali adalah efek lain badai matahari yang sedang ku bicarakan.

Nasib baik jika otot itu hanya otot yang kau pakai untuk makan atau berjalan. Bagaimana jika saat kau sedang tertawa dengan teman atau kekasihmu lalu tiba-tiba otot yang menggerakan jantungmu berhenti dan tidak mampu bergerak hanya karena virus itu? Mengerikan?

Itu sering terjadi sekarang ini.

Kemudian ada juga dunia yang 180 derajat sangat berbeda. Dunia yang di bangun para peneliti, pejabat terdahulu, orang-orang berpengaruh dan anggota militer yang kuat. Dunia yang kami sebut Di dalam dinding. Dunia yang nyaman dan tenang.
Punya banyak makanan dan Dexin yang di butuhkan untuk mereka yang terjangkit virus mengerikan tersebut.
Tapi manusia tetaplah manusia, sifat tamak dan merasa diri mereka yang paling hebat adalah sifat yang tidak akan pernah hilang di era apapun.

Tidak semua orang bisa berada Di dalam dinding dan menikmati rasa aman disana. Hanya mereka yang berguna dan kerabatnya yang bisa tinggal di sana. Tenang dan nyaman.
Dan bagi mereka yang nekat berdiri lebih dekat dari batasan yang mereka bangun, akan selalu ada konsekuensi; satu lubang di kepalamu.

Orang-orang Di luar dinding yang berusaha bertahan hidup dengan melakukan cara kotor untuk orang-orang Di dalam dinding, disebut survivor. Mereka berkelompok, bergerak seperti kawanan hewan buas yang lapar, hanya saja dengan senjata dan peledak di tangan.

Bayangkan, dengan keadaan survivor di luar dinding yang mulai kehilangan rasa kemanusiaannya. Dan sanggup membunuh hanya demi sebotol air, rasanya hampir mustahil untuk gadis 17 tahun yang tuli, lemah dan penakut sepertiku untuk bertahan hidup.
Jika teori Darwin memang benar, seharusnya alam sudah menyisihkanku dari jauh-jauh hari.

Aku seperti alien yang terdampar di Bumi yang tidak lagi sama. Berpindah dari satu kelompok survivor ke kelompok yang lain dalam hitungan menit.

Membuat arti hidup hanyalah suatu ketidak pastian yang membuat ku merasa gila.

Lalu muncul Alex, laki-laki yang mampu mengalahkan ketampanan Carlos Santiago (Aktor opera sabun favoritku). Anggota kelompok survivor yang selalu mengawasi setiap gerak-gerikku disini. Manusia yang tidak memiliki rasa gentar punya senyum gila yang menakutkan saat dia sedang dalam elementnya; kecepatan dan sepeda motor. Pekerjaannya dalam tim adalah sebagai umpan, dan orang yang bertanggung jawab mengantar paket ke tempat berbahaya.

Aku salah satu paketnya. Dan
entah kemana dia akan mengantarku.

***

Behind The Wall (Behind The Wall Trilogy #1)Where stories live. Discover now