Bab 1

3.5K 54 9
                                    

Kisah ini terinspirasi dari lagunya Sixpence None The Richer yang berjudul sama Circle Of Error sekaligus cerita ini sudah lama saya rangkai diotak sebelum punya wattpad tapi baru bisa bikinnya sekarang. Semoga kalian suka dan dapat menangkap pesan yang disampaikan pada tiap bab cerita ini.
Salam kasih: JessicaPaays

                              *****

Michelle menarik kopernya masuk kedalam rumah mewah nan megah itu. Dia menebarkan pandangannya kesekeliling ruang tamu rumah itu. Ruang tamu itu cukup megah. Di bagian langit-langitnya menggantung kandelir yang besar dan megah. Lalu temboknya dicat dengan warna putih gading. Ruang tamu itu disekat dengan sebuah rak kayu yang berisi vas dan guci-guci kecil. Michelle memutuskan untuk duduk disofa kulit berwarna soft grey.
Keluarlah seoarang wanita usia empatpuluh atau limapuluhan yang sangat langsing dengan gaun diatas lutut berwarna merah marun dengan lengan pendek.

"Michelle! Sudah datang rupanya kau." Sapa riang wanita itu seraya menghampiri Michelle dengan tangan direntangkan.

"Hai bibi Elena. Apa kabar?" Jawab Michelle sambil berdiri dan memberikan senyum termanisnya lalu memeluk Elena, orang yang dipanggil Michelle.
Ya, Elena adalah bibi Michelle dan Michelle akan tinggal dirumah Elena karena kedua orang tuanya telah meninggal dalam kecelakaan pesawat dari Quantico menuju San Francisco, sehingga hak asuh jatuh ketangan paman-bibinya yang tinggal di Los Angeles.

"Bagaimana perjalananmu dari Quantico? Melelahkan sekali, pastinya 'kan?" Tanya Elena sambil memeluk pinggang Michelle dan sedikit menjauhkan tubuhnya agar dapat melihatnya.

Michelle mendesah pelan lalu menjawab, "Lumayan, tapi aku terselamatkan oleh novel yang kubawa dari rumah lama, yang mampu menghilangkan jenuhku." Jawab Michelle tak kalah riang.

"Baiklah kalau begitu sayangku, kita sebaiknya ke dapur dan aku akan lihat apa yang dapat kuhidangkan bagimu."

"Tapi, bagaimana dengan koperku?"

"Tak perlu kau khawatirkan. Nanti biar kusuruh Felicia untuk membawanya ke kamar barumu." Sergah Elena seraya menarik tangan Michelle meninggalkan ruang tamu itu.

                              *****

Michelle duduk dimeja makan yang terdapat pada dapur. Meja itu tinggi, seperti meja bar, namun lebih lebar dan biasa digunakan sebagai meja untuk membuat kue atau menyiapkan bahan sebelum dimasak, dan terdapat kursi bar juga dimeja itu. Michelle memperhatikan dengan seksama bagaima Elena menggoreng beef roast untuk-nya. Sembari menunggu, dia menuangkan lemonade yang selalu siap sedia di kulkas kedalam water goblet.

"Ini untukmu, manisku." Ucap Elena sembari meletakkan gelas lemonade-nya yang dibalas dengan ucapan "sama-sama" dari Michelle. Michelle meneguk lemonade dingin dan manis itu, membuat dahaga yang ditahannya sedari tadi hilang seketika.

"Bagaimana menurutmu? Tak kalah enak dengan buatan anak-anak sekolah yang sedang mencari dana, bukan?" Gurau Elena membuat Michelle terkekeh pelan.

"Tentu saja, bi." Balasnya sambil mengibaskan tangan. Elena tersenyum melihat Michelle tersenyum. Lalu dia berlaih pada beef roast yang sedang digorengnya dan memindahkannya kepiring makan, lalu menyajikannya dihadapan Michelle.

"Selamat menikmati!" Ujarnya sambil tersenyum dan menautkan kedua jemarinya diatas meja. Michelle tersenyum dan langsung menandaskan makanannya.

"Sepertinya kau lapar sekali sampai makannya terburu-buru seperti itu." Ujar Elena sambil menatap prihatin kearah keponakan kesayangannya.
Michelle tersenyum malu mendengar ujaran bibinya.

"Jadi Michelle, aku sudah mengurus sekolah barumu disini. Kau bisa langsung bersekolah lusa nanti. Jadi persiapkan dirimu untuk bersekolah." Kata Elena menjelaskan yang ditanggapi dengan anggukan kepala oleh Michelle. Ada noda daging yang tertempel disudut bibir Michelle, membuat Elena mengulurkan tangannya untuk membersihkan noda itu. Michelle menghentikan kegiatan makannya sejenak, memperhatikan Elena yang membersihkan sudut bibirnya.

Circle Of Error (Very Slow Update)Where stories live. Discover now