Bab 4

1.4K 34 2
                                    

Warning! 18+ only... But if you still underage and want to read this story very much, please be a wise reader and don't forget to give a vote and comment. Don't just give a vote, but please give your comment too... Because your comment are very important to me... Thank you and happy reading :)
P. S. Sorry for my bad grammar

******

Michelle menyusun daging, keju, selada, bawang merah besar dan bawang bombay pada sandwich-nya. Lalu ia menuangkan saus moster dan mayones buatannya sendiri kemudian menutupnya dengan roti satu lagi. Setelah itu dia memasukkannya kedalam panggangan dan menunggunya untuk beberapa saat.

Setelah sandwich-nya matang, Michelle mengeluarkannya dari dalam panggangan kemudian memotongnya menjadi empat bagian lalu ia menuangkan air mineral ke gelasnya dan ia berjalan ke ruang tengah.

Ia mengambil remote tv sembari duduk dan menyalakannya, kemudian ia mencari-cari tayangan yang bagus pada tv itu dan menemukannya, sebuah crime series favoritnya yang ditayangkan ulang dan kebetulan juga Michelle belum menonton episode yang itu.

Dia mengambil sandwich-nya dan hendak memasukkannya kedalam mulutnya, namun tidak jadi karena secara tiba-tiba sandwich Michelle di ambil oleh Evan yang datangnya entah kapan dan entah dari mana. Mulut Michelle menganga dengan tangan masih menggantung didepan mulutnya sambil menolehkan kepalanya pada Evan yang tersenyum jahil sambil mengunyah sandwich-nya.

"Kau tahu, Evan. Aku belum makan tadi malam karena aku harus mengerjakan tugas kimia yang harus kukumpulkan minggu depan, dan kau dengan seenaknya mengambil sandwich-ku padahal perutku sudah sangat kelaparan." Omel Michelle yang hanya ditanggapi dengan senyuman dari Evan yang membuat Michelle makin kesal. Dia mendengus keras dan kembali bersandar pada sofa dan memakan sandwich-nya buru-buru agar tidak dicomot oleh Evan lagi. Merasa tenggorokannya serat, Michelle mengambil air yang tadi ia bawa dan menenggak setengah isinya.

Evan terus memperhatikan kegiatan makan Michelle yang terlihat seperti anak-anak dan menggemaskan. Sandwich Michelle habis dan ia membawanya ke dapur untuk di cuci. Selesai mencuci piring, ia kembali ke ruang keluarga dan kembali fokus menyaksikan tayangan televisinya.

Pada crime series itu diceritakan seorang wanita sedang bermimpi ia melihat ada wanita lain yang di ikat pada kursi dan mulutnya dibekap oleh kain hitam yang digigitnya. Dan didalam mimpinya juga ada seorang lelakibyang wajahnya tak dapat ia lihat sedang mengasah pisau tipis dengan lebar seukuran pemecah es. Pria itu kemudian menghampiri wanita itu dan wanita yang sedang diikat itu berteriak dan menjerit ketakutan sambil meronta-ronta pada kursi itu. Pria itu memutari si wanita sambil mengusap-usap bagian tajam pisaunya dan mulai mengarahkan pisau itu pada wanita itu dan ia menyayat pipinya, mengeluarkan darah yang cukup banyak. Dan tanpa menunggu lebih lama lagi, pria itu megarahkan pisaunya pada wanita itu dan hendak menusuknya, namun tiba-tiba wanita yang sedang bermimpi itu terbangun dari tidurnya.*

Michelle yang menyaksikan itu juga ikut tersentak kaget karena bagian wanita itu hendak ditusuk langsung dipotong.

Evan sesekali mencuri-curi pandang pada Michelle saat sedang menonton.
Pikirannya tidak fokus pada acara televisi dihadapannya, melainkan hanya pada Michelle. Entah kenapa, jantung Evan berdegup sangat kencang saat melihat Michelle. Keringatnya mengucur sangat deras dari pori-porinya. Dadanya sesak. Bagian bawah tubuh Evan mengeras dan terasa nyeri baginya. Michelle sangat cantik, manis, lugu, dan menggemaskan. Oleh karena itu didalam otaknya ia berfantasi liar sedang bercinta dengan Michelle. Tapi pikiran itu segera dibuang jauh-jauh oleh Evan, apalagi Michelle itu masih enambelas tahun dan dia adalah sepupu Evan. Tapi makin keras usaha Evan untuk membuang pikiran mesumnya jauh-jauh, justru gairah didalam dirinya yang ingin memasuki Michelle malah makin menjadi-jadi. Evan mengeratkan pegangannya pada kain sofa yang menimbulkan kerutan pada kainnya. Nafas Evan tersengal-sengal. Sepertinya Michelle tidak menyadari kedaan Evan sekarang karena dia terlalu fokus pada tv.

Circle Of Error (Very Slow Update)Where stories live. Discover now