CHAPTER 4 🔞

6.8K 56 0
                                        

(Normal pov)
Tibalah mereka berdua di Ryomen's Bar. Nanami memarkirkan Lamborghini Huracan STO-nya di basement khusus yang tersedia untuk partner bisnis sang pemilik, Sukuna Ryomen. Setelah pintu mobil dibuka ke atas oleh nanami, arne masih duduk ditempat, sibuk membenahi dan mempercantik parasnya. Nanami keluar dari mobil, berjalan ke arah pintu arne. Mengulurkan tangannya supaya disambut oleh arne. Namun ternyata bukan seperti ekspetasinya, arne memilih berpegangan pada body mobil. Sedikit memalukan bagi nanami, mengingat baru kali ini, wanita menolak uluran tangannya. Bahkan dia baru kali ini menjemput wanita yang keluar dari mobil. Yang dulunya, jalangnya hanya dibiarkan keluar sendiri mengekorinya dibelakang. Namun tetap saja nanami memegangi pinggang arne, karena melihatnya kesulitan keluar dari mobil pendek dengan heels.

"Tidak ada yang tertinggal?" Tanya nanami pada arne. Arne menggelengkan kepalanya. Mereka berjalan menuju lobi bar. Nanami memeluk pinggang arne agar tetap dalam jangkauannya. Mengingat bar ini berkelas internasional menjadikan bar ini padat pengunjung serta banyak pelanggan dari manca negara tentunya. Dan satu lagi, perdagangan manusia sudah mendarah daging di club ini.

"Nanami-kun lepas" pinta arne pada nanami sambil memegang tangan nanami yang memeluk pinggangnya, seolah ingin menyingkirkan tangan itu.
"Kenapa?" Tanya nanami dengan menoleh ke arah arne.
"Aku bisa berjalan sendiri" jawaban arne membuat nanami mengerutkan dahinya.
"Apa hubungannya?" Tanya nanami seakan tidak terima dengan kemauan arne. Tadinya tidak menerima uluran tangannya, sekarang juga tidak terima jika dirangkul.
"Ini, rasanya sedikit geli" tangan arne berhasil menyingkirkan tangan besar nanami dari pinggangnya. Bukan sepenuhnya arne yang menyingkirkan, tapi nanami yang merasa kesal dengan setengah hati menyingkirkan tangannya sendiri. Arne melihat nanami dengan tampang seperti marmut yang kehilangan induknya. Bagaimana tidak, nanami menatapnya garang saat ini. Bukan karena apa, hanya saja arne sedikit marah mungkin pada nanami. Karena terus teringat kejadian di dalam mobil. Membuatnya sensitif dan tidak ingin disentuh oleh nanami.

Saat mereka sampai di lobi, nanami berkata akan menemui sukuna.
"Dimana sukuna?" Nanami bertanya pada pria yang berjaga di pintu lobi menuju bar. Penjaga di bar ini sudah mengenal nanami tentunya. Siapa di dunia ini yang tidak mengenal Nanami kento, CEO berbasis teknologi modern paling inspiratif.
"Tuan sukuna sedang berada di rooftop. Ada tamu dari meksiko yang melakukan pendaratan menggunakan helikopter. Apa perlu saya sampaikan tuan?"
"Tidak perlu. Aku akan menunggunya" mendengar penjelasan antek-antek sukuna tadi, nanami sudah tahu jika tamu dari luar negeri tidak membutuhkan waktu lama untuk sebuah pertemuan. Karena sudah dipastikan, jika dari luar negera pasti orang tersebut mempunyai jadwal yang padat. Sehingga tidak memakan waktu yang lama. Nanami sudah hafal seluk beluk pertamuan. Mungkin karena dia sendiri sering mempraktekkannya?. Nanami memilih menunggu, dengan menghabiskan waktu bersama arne.

Nanami dan arne memasuki bar, tercium aroma alkohol yang sangat menyengat.

Lampu gemerlap bersahutan kesana kemari mengikuti ritme musik yang diputar oleh seorang DJ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lampu gemerlap bersahutan kesana kemari mengikuti ritme musik yang diputar oleh seorang DJ. Bahkan kalian akan mendapati sepasang anak manusia sedang melakukan sex di tempat duduk pengunjung, tanpa harus memesan kamar terlebih dahulu. Tidak hanya sepasang pria dengan wanita saja, pria dengan pria, wanita dengan wanita pun kalian akan menemukannya disini. Benar-benar bar yang menggambarkan kehidupan bebas. Lantai satu adalah party room, sedangkan lantai dua adalah tempat pengunjung untuk bersantai sejenak dari dunianya. Lantai dua menyediakan pelayanan jasa menemani tamu sambil berminum semalaman dan masih banyak lagi, menyesuaikan kebutuhan tamu. Sedangkan lantai tiga fungsinya sama dengan lantai dua, hanya saja lebih untuk privasi, jadi lebih sedikit pengunjung dibanding lantai dua. Dan jika ingin memesan kamar yang digunakan untuk bercinta, terdapat pada lantai empat. Lalu di rooftop adalah ruangan terbuka sekedar untuk BBQ ataupun kegiatan lain, besarta tempat untuk pendaratan tamu jalur udara.

SPEED LIMITWhere stories live. Discover now