YOU ARE READING

RAQUEL (On Going)

Teen Fiction

JANGAN BERANI BACA KALAU MENTAL KALIAN LOYO-!! SlowUpdate! "Ketika luka dan rasa sakit menjadi temanku." - Nesia Raquel Winata Ini kisah tentang Raquel dan segala kerapuhannya. - Tentang Raquel yang rela berkorban demi cintanya. -Tentang Raquel ya...

#badboy #benci #brokenhome #cintasegitiga #dilemasahabat #egois #garvino #kecewa #keluarga #kuat #luka #michelle #raquel #sadgirl #sakit #sma #tegar

18 | Masih Labil?

19 2 0

by here_yoy

by here_yoy

Datang, temani, rasakan, dan nikmati semua lukanya.

"Karena perihal mencintai, mengikhlaskan adalah titik tertinggi — Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Karena perihal mencintai, mengikhlaskan adalah titik tertinggi."

~ R A Q U E L ~

18. Masih labil?

"Garvino nembak gue."

Sontak kalimat itu menghentikan aksi Raquel yang sedang membaca buku. Ia terdiam lama, lalu menutup buku tersebut, menatap Michelle sepenuhnya.

Raquel tak menyangka pemuda itu akan bergerak secepat ini. Garvino juga tidak memberitahu soal ini, tidak menanyakan saran kepadanya.

Tak sadar ia meremas kuat sisi spray kasur milik Michelle, merasakan sakit di dalam hatinya.

"Kapan?" Raquel membalas setelah cukup lama terdiam.

"Semalem, pas ketemu."

"Lo jawab apa?"

Michelle menggeleng. "Gue gak jawab, langsung pergi."

"Kenapa? Dia butuh kepastian dari lo," kata Raquel

Michelle menghela nafas. "Gue gak mungkin nerima Garvino disaat hati gue masih buat dia."

Raquel mengangguk. "I know. But, lebih baik terus terang daripada lo gak ngasih kepastian gini."

"Gue gak tega, kesian sama dia. Mana udah nyiapin tempat bagus plus romantis banget lagi."

Raquel diam. Seniat itukah Garvino?

"Ra! Jangan diem! Gue bingung nih!" tegur Michelle membuyarkan lamunan Raquel.

"Eh?" Raquel mengerjap. "Sorry."

"Lo bantu ngomong ke dia, ya?" pinta Michelle membuat Raquel melotot kecil.

"Kok gue?" sewotnya.

"Please, Ra. Bilangin ke dia yang sebenarnya kek gimana." Michelle memohon membuat Raquel tak tega.

"Oke."

~ R A Q U E L ~

Raquel merebahkan tubuhnya, menatap langit-langit kamarnya. Cukup melelahkan, padahal pulang tidak berjalan kaki.

Ia mengangkat ponselnya, masuk ke dalam aplikasi galeri. Lalu memencet foto teratas, foto Garvino. Bibir mungilnya melengkung membentuk senyuman tipis.

"Sampe sekarang lo masih menjadi alasan kenapa gue masih bertahan, Gar."

Melihat foto pemuda itu, ia jadi teringat dengan pesan Michelle. Ia langsung keluar dari aplikasi galeri, lalu masuk ke dalam aplikasi WhatsApp, mencari nama Garvino, dan masuk ke dalam room chat tersebut.