06

45.3K 4.7K 548
                                    

Follow Ig @wp.casyaaaa
casyaaaa_



Happy Reading 🐰

Tring-tring..

Suara ponsel berdering mengganggu tidur si bocah gembul.

"Eunghh." Matanya mengerjap saat suara ponsel masih terdengar.

Bell, membuka matanya lalu menatap ponsel yang ada di atas nakas. Ternyata ponsel sang Mami yang berbunyi.

"Yaapun capa yang talipun padi-padi, dandu Bell bobo ja." Bell menatap Mami, Papi dan Abang nya yang masih tertidur.

Bell meraih ponsel dengan hati-hati, ia mengangkat panggilan nya.

"Hawoo, ni capa ya? Tenapa talipun Mami bayi padi-padi. Mami bayi na macih bobo, ni Bell yang akat talipun na." Ujar Bell menyerocos.

Terdengar suara tawa dari telpon. "Bell, ini Oma sayang. Kalian masih tidur? Maaf ya udah ganggu."

Ternyata Ellena yang menelpon, Bell mengucek kedua matanya. Ia membaringkan tubuhnya kembali dengan ponsel di telinganya.

"Oma? Hu'um muana macih bobo, atuk Oma." Jawabnya.

Ellena tertawa. "Yaudah kalau gitu Bell lanjut bobo aja. Oma matiin ya."

Bell hanya mengangguk, ia melempar ponsel Mami nya ke sembarang arah. Bell sudah tidak mengantuk sekarang.

"Bell pup. Apina Mami bayi macih bobo." Bell bergerak gelisah merasakan popoknya yang penuh.

Bell merangkak menaiki Papi nya yang tertidur tanpa mengenakan baju.

"Papi, banun." Bisiknya pelan. Bell menciumi seluruh wajah Papi nya.

"Papi, Bell pup ni au anet huekk." Ujarnya lagi.

Xaviero masih tidak bergeming, Bell mengerucutkan bibirnya.

"Yaawoh, nanak catik mo tebok nini." Bell berucap memelas.

Bell menguyel-nguyel pipi Papi nya lagi. "Papi banun pwease, Nanak catik na pup Papi, hueee nda cuka yengket."

Xaviero membuka sebelah matanya ternyata Bell tengah bergoyang-goyang di atas tubuh nya. Xaviero sudah terbangun sedari Bell mengangkat telpon, ia sengaja berpura-pura tidur agar bisa mendengar gerutuan lucu dari putri kecilnya.

TWINS [HIATUS SEMENTARA]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें