Walau Rak ini masih misterius.
Tapi... Penghuni mana yang bentukan manusia?
Klan mana lagi itu?
Aven memijit pelipisnya. "Apa itu ancaman buat tubuh Aria?"
"Karena dia Irregular, dampaknya nggak sampai kematian. Tapi... Lo tau kan, sebenarnya kekuatan fisik Aria bisa ngedrop di saat saat tertentu." balas Aeden yang mulai mengerti maksud omongan Nyxeon.
"Apa... Zahard tau?"
"Entahlah..." Nyxeon bersandar ke sandaran sofa lalu menatap langit langit kamar. "Gue harap, Zahard nggak tau apa apa..."
Iris biru malamnya terlihat sedikit berubah ketika terkena cahaya matahari dari jendela. "Karena gue takut, dia malah dijadikan senjata..."
• • •
Kembali ke kereta, nampak Wangnan, Ehwa dan beberapa orang lainnya berhasil lolos dari Hoaqin. Mereka berhenti sejenak seraya mengatur nafas mereka masing masing yang masih memburu.
"Huft, baguslah dia sempat terpental mundur." ucap Aria sambil melemaskan ototnya dengan menarik kedua tangannya ke atas.
Rak mendekati Wangnan. "Hei kura kura kuning! Apa yang terjadi? Siapa kura kura putih itu?"
"Entahlah, aku tidak tau."
Gadis bertubuh besar, Candy pun bersuara. "Aku butuh kejelasan. Dia membunuh temanku, Tochi. Selain itu, apa maksud mereka dengan tes untuk mendapat posisi Calon Pembunuh?"
"Itu mengejutkan." pedang heavenly mirror bersuara secara tiba tiba. Otomatis, Wangnan melepaskan cengkeramannya dari pedang tersebut dan membiarkanya terjatuh.
Pedang itu mengaduh.
"Kok bisa bicara?!" tanya Ehwa dengan wajah syok.
"Vicente?! Itu kamu kan?" tanya Wangnan memastikan.
"Iya, ini aku. Setelah aku membantu kalian agar tidak di serang Hoaqin, kalian malah menyimpanku disini... Itu membuatku sedih..." nadanga datar, dan tidak terdengar sedih sama sekali.
"Bisakah kalian melepaskanku?"
"Tidak..."
"Lepaskan saja, Wangnan." ucap Aria sambil berkacak pinggang ala ala Yuri.
Mereka semua langsung menoleh ke arah gadis tinggi bersurai pirang yang awalnya sempat dikira sepupu jauhnya Wangnan. Walau harusnya Calon Ibu Tiri, karena Wangnan adalah Pangeran Zahard dan Aria adalah gebetan Zahard.
Sayangnya, author berkata lain.
"Aria?!"
"Vicente pada faktanya ingin mengambil kekuatan Hoaqin dan mengendalikan penuh tubuh baru mereka ketika sudah saling menghisap satu persatu klon nya."
"Karena Hoaqin berbuat hal fatal pada ratusan tahun lalu, Vicente berpikir untuk membuat Hoaqin tertidur dan membantu Bam menjadi Calon pembunuh."
"Benar kan?"
"Benar. Aku menyesal membiarkan Hoaqin mengendalikan kami dulu dan membuat kekacauan." jawab Vicente membenarkan ucapan Aria.
Wangnan akhirnya mengeluarkan Vicente dari pesang tersebut setelah bergelud dengan hati nuraninya.
Vicente tersenyum tipis lalu menatap Aria. "Sebelumnya, bagaimana kamu tau tentang sejarah kami sebelum disegel oleh Hagi?"
Aria mengedikkan bahu. "Kak Adori yang cerita."
"Adori?! Adori Zahard maksudmu?! Kepala Prajurit Utama Kekaisaran Zahard?!" tanya Ehwa bertubi tubi, karena dia sendiri masih speechless dengan Aria yang kenal dengan wanita kuat tersebut.
Sudah kuat luar biasa, cantik lagi.
"Iya, emang ada Adori yang lain?" tanya Aria balik dengan santai. Biarlah para Regular itu pusing akan hubungannya dengan orang orang Zahard.
Candy menggigit permennya. "Sebenarnya, kamu itu siapa?"
Senyuman terbit di wajah Aria. "Aku hanya bocah menyedihkan yang ditakdirkan menjalani kehidupan kedua disini."
"Kamu dari salah satu Keluarga Agung?" tanya Ehwa.
Aria menggeleng, membuat para regular semakin bingung. Wangnan diam sesaat lalu buka suara. "Kamu tiba tiba saja datang di menara, dan menggemparkan para high ranker karena bakatmu."
"Kau bisa memakai tekhnik berpedang keluarga Arie, bermain tombak seperti keluarga Khun, memiliki kekuatan fisik seperti keluarga Ha, dan penuh taktik seperti keluarga Poe Bidau." Wangnan melanjutkan kalimatnya, lalu menarik nafas.
"Kutanya sekali lagi,"
Wangnan melempar tatapan tegas kepada Aria. Sekilas, ia merasakan hawa mengintimidasi dari Wangnan. Meski tipis, auranya seperti milik Ran. Mungkin karena Wangnan adalah 'Bibit Raja'. Iris kuningnya nampak menghujam tajam, meski tidak semenakutkan Zahard.
"Siapakah dirimu yang sebenarnya, Arianna Zahard?"
"... Aku... Siapa?"
Aria yang tadi menunduk, memikirkan jawaban kini mendongak dan menatap serius lawan bicaranya.
"Aku adalah Irregular, apa itu menjawab semua pertanyaanmu tentang bagaimana aku mampu menguasai tekhnik andalan setiap keluarga meski tidak keseluruhan?"
Suasana pun menegang seketika dan semakin riuh ketika hidung Aria mengeluarkan darah dan dia ambruk ke lantai secara tiba tiba.
"Arianna!"
• • •
YOU ARE READING
Missing Control • TOG Fanfiction
FanfictionKecelakaan maut beruntun merenggut nyawa seorang mahasiswi. Dia sedang dalam perjalanan menuju kampus di semester ke 3 nya, namun naas, nyawanya telah direnggut terlebih dahulu. Dan ketika membuka matanya, ia melihat sosok pria tinggi berambut pira...
Missing Control • S2 • 11
Start from the beginning
