[ 04 ] Hurts

1.7K 163 37
                                    

SORRY, JAE.

SORRY, JAE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-oOo-





Hari berganti hari, akhirnya Jaehyun kembali bersekolah lagi karena keadaannya sudah pulih. Pada saat ia memasuki gerbang sekolahnya, banyak sekali mata yang memandangnya.

Ada dengan sorot mata kesedihan, ada dengan sorot mata kesenangan, ada dengan sorot mata yang terlihat tidak peduli. Dia yakin, berita dia dibully sampai masuk rumah sakit sudah tersebar luas.

"Gue kasian liat Jaehyun, sebenarnya dia anak baik, tapi cuma karena dia suka sama Taeyong, dia jadi dibully kaya gitu.."

"Jae.. Kasihan banget sih lu, ga tega gue."

"Mampus! Mampus lo masuk rumah sakit!"

"Yaa tolol sih, udah tau Taeyong ga bakal suka sama modelan culun kaya dia, dia aja yang ga sadar diri."

"Kasian"

"Maaf Jaehyun, gue gabisa nolong lo"

"Lah, gue kira dia mati HAHAHAH"

Itu adalah makanan sehari-hari Jaehyun ketika memasuki gerbang sekolahnya.

Dia hanya bisa menghela nafas dan terus melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

Pada saat ia ingin masuk ke kelasnya, punggungnya di tabrak kasar oleh seseorang, hingga badannya terhuyung ke depan dan jatuh ke lantai lorong, dia berusaha meraih kacamatanya yang jatuh dengan meraba - raba lantai lorong.

Siswa yang menabrak punggungnya hanya tertawa, lalu dia berjalan melewati Jaehyun sambil menginjak kacamatanya. " Cih, dasar nerd cacat! " Dia kenal suara itu. Itu adalah Caraka Taeyong Mahatma, orang yang dia suka.

Dia bangun lalu mengambil serpihan kacamatanya yang telah diinjak oleh Taeyong, dia menatap sedih kacamatanya yang sudah pecah berkeping-keping. Dia berjalan di lorong, melangkahkan kakinya untuk menju ke arah kelasnya sambil memeluk kacamatanya.

" Ini adalah pemberian mama dahulu, tapi sekarang sudah rusak.. aku harus apa.. " Ucapnya lirih sambil berjalan ke kelasnya.

-oOo-

Setelah sampai di kelasnya, dia langsung duduk di bangkunya, lalu menaruh serpihan kacamatanya. Dia mengambil selotip dan lem dari dalam tasnya, lalu mencoba menempelkan dan memperbaiki kacamata itu lagi. Dia tak ingin pemberian mamanya rusak. Dia sangat menyayangi dan menjaga apa yang mamanya berikan padanya.

Ketika fokus memperbaiki kacamatanya, Taeyong datang ke kelasnya bersama antek-anteknya menuju bangkunya.

" Woy tuli, lu kemarin habis dihajar Mingyu pacar gue ya? Sakit ya? Ululu.. kasian banget.. tapi itu pelajaran yang cocok buat lu sih, soalnya lu udah lancang suka sama gue! HAHAHAHAHA "

Taeyong menatap kacamata Jaehyun yang rusak akibat ulahnya.

" Duh kacamata lu rusak ya? Maaf ya.. Tapi boong!! HAHAHA "

Jaehyun sakit hati mendengar ucapan Taeyong, dia hanya menunduk, berusaha tidak menggubrisnya.

Oh Jaehyun, mengapa kamu masih berusaha untuk mendapatkan hati Taeyong yang jelas-jelas Taeyongnya sangat tak menyukaimu?

" Iyalah pantes dia dapat begituan Yong, beda banget kasta dia sama lo, keluarga Mahatma itu kaya, lah dia? Keluarga Nareswara, miskin. Bapaknya aja korupsi HAHAHAHA " Itu bukan Taeyong, tapi orang disampingnya ; Johnny namanya.

Taeyong hanya menunjukkan smirknya saja. Jika kalian bertanya dimana ayah Jaehyun? Jawabannya adalah Ayahnya seorang koruptor, dan sedang dipenjara sekarang.

Dia menarik kerah baju Jaehyun, lalu berbicara " Lo itu tuli, apa lo lupa itu ha?! gue ini sempurna dan lo tuli. Gue ga nyangka gue disukain sama orang tuli kaya lo. Eneg gue. " Setelah mengucapkan itu, Taeyong menampar pipi Jaehyun hingga Jaehyun jatuh dari kursinya.

Jahatnya, Taeyong hanya melihat Jaehyun remeh dan meninggalkan Jaehyun yang mengusap darah di ujung bibirnya sambil menahan air mata.

"Aku juga tak ingin seperti ini, Taeyong.. Mengapa kau tidak melihat dari sisi baikku, kenapa? Aku juga ingin seperti mereka yang sempurna.." Ucap Jaehyun dalam hati sambil meremas dadanya yang terasa nyeri.

Teman-temannya hanya memandang Jaehyun dengan pandangan yang tak bisa diartikan, mereka merasa kasihan, tapi apa boleh buat, mereka tak bisa apa apa, mereka ada di bawah kendali seorang Primadona Sekolah. Dan Mereka hanya bisa pasrah.

" Tak apa, Taeyong. Aku akan berusaha selalu menjagamu, sebelum aku tak dapat menjagamu lagi nanti."




TBC
────────────────────────────
H

aloo..
Maaf untuk keterlambatan up hari ini..
Makasihh buat yang masih mau bertahan sama ceritaku yang abal-abalan ini.
Dan, maaf juga kalau chap ini narasinya agak pendek, karena aku ga sempat rombak karena sibuk banget hari ini T_T
Jadi, book ini masih mau dilanjut gak nih? 😘

Jangan lupa vomentnya ya, biar aku makin semangat up.
Terimakasih ❤️

Salam cinta ; Marrie.

Salam cinta ; Marrie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sorry, Jae. [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang