MPG → 44

4.7K 373 14
                                    

Gimana-gimana lebarannya? Dapet THR banyak dong ya?
Atau justru gak dapet sama kaya aku?

Yang dapet notif, wajib baca gak mau tauuu

Vote komennya jangan sampai ketinggalan oghey, biar aku semangat ngetiknya nihh >.<

So....

H A P P Y R E A D I N G

💐💐💐

Sani saat ini tengah melancarkan aksi ngambeknya pada sang kekasih. Ia kesal karena Nendra melarang keras dirinya untuk berteman kembali dengan Sani.

Padahal kan dirinya ingin, walaupun hanya sebatas teman tidak sampai sahabat seperti dulu. Tapi sayangnya keinginan baiknya itu di tentang keras oleh lelaki galak di sampingnya yang tengah menyetir mobil.

"Lo ngambek terus, gue turunin di jalan sekarang."

Risha hanya diam. Malas meladeni ucapan Nendra yang menurutnya menyebalkan.

"Punya kuping gak lo? Jangan sampe karena dia, lo gue bentak-bentak ya Sha."

"Ish tapi aku mau jadi temen Sani doang Gaga."

"Gak akan gue biarin, lo milih gue atau cewe itu terserah lo. Asal satu hal, lo nekat temenan sama dia, artinya lo siap liat gue tinggalin lo sendiri."

Sungguh Nendra tidak ada niat untuk meninggalkan gadisnya sedikit pun, kata-katanya pun hanya gertakan agar gadisnya menurut padanya.

Risha langsung menarik seragam Nendra.

"Gak mau di tinggal Gaga, iya aku gak temenan sama Sani."

"Dari tadi nurut bisa kan? Gak perlu gue ancam dulu baru nurut."

"Udah ahh jangan marah. Aku laper masa tapi ngantuk juga."

"Tidur sekarang. Entar sampe restoran gue bangunin lo."

Satu tangan Nendra terulur untuk mengusap kepala gadisnya agar cepat tertidur. Dan benar, secepat itu hingga kini Risha sudah memejamkan matanya.

Pas saat lampu merah, Nendra meraih jaket denim-nya yang tergeletak di jok belakang. Setelah dapat, langsung ia jadikan selimut yang di pasangkan pada tubuh mungil yang kini sudah tertidur dengan nyaman.

Cup

"Cantik banget astaga."

Risha tampak terganggu namun tak sampai membuka matanya. Tanpa sadar, Risha mengusap pipi yang tadi di kecup oleh Nendra membuat lelaki itu melotot tidak terima.

Nendra memberi kecupan lagi pada pipi gadis itu, namun kali ini lebih lama.

Cup

Lampu hijau sudah menyala. Nendra kembali melajukan mobilnya dengan sebelah tangan karena tangan satunya ia gunakan untuk mengusap kepala gadisnya.

Tak lama kemudian mereka sampai, Nendra menatap wajah gadisnya yang masih setia memejamkan matanya.

"Bangun sayang, katanya laper."

Manja Pacar GalakDove le storie prendono vita. Scoprilo ora