chapter 24. Regret🌙⭐️

35.5K 5.1K 3.1K
                                    


chapter 24

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







chapter 24. Regret🌙⭐️

-Untuk hari-hari yang aku lalui tanpa hadirmu-


"Sikap dia buat lo bingung ya, Val? Di depan dia keliatan benci banget sama lo, tapi gue yakin di belakang dia bersyukur dan bernapas lega karena lo balik. Balik dalam keadaan baik-baik. Karena yang dia butuhkan hanya kabar dari lo, Val.





Rintik air hujan turun membasahi Kota Jakarta. Vanila duduk di sebuah halte dengan kedua mata yang memerah. Pertengkaran yang terjadi antara dirinya dan Antariksa barusan benar-benar menyakitinya. Tidak ada lagi tatapan lembut yang tertuju kepadanya seperti dulu, semuanya sudah berubah. Kini tatapan itu berubah menjadi tatapan yang menyakitkan. Tatapan yang dipenuhi kebencian.

Vanila membuka galeri di ponselnya, memandangi kumpulan foto ia dan Antariksa saat masih SMA. Ia tidak berbohong ketika ia mengatakan bahwa ia juga tersiksa atas berakhirnya hubungan mereka dulu. Ia sungguh tersiksa atas perpisahan itu.

Vanila memutar sebuah video yang memperlihatkan kenangan ia dan Antariksa dulu. Kenangan yang begitu indah, yang membuat Vanila sedikit menyesali ucapannya. Ketika ia mengatakan bahwa masa lalu ia dan Antariksa hanya lah sampah yang harus dimusnahkan, ia tidak benar-benar ingin mengatakan itu. Emosi telah menyelimuti hatinya.

"Hai, ketemu lagi sama gue."

Seorang cowok berkaos putih dengan celana jins pendek berwarna biru tiba-tiba datang dan berdiri di hadapan Vanila. Dia, Khatulistiwa Gibrani. Cowok itu melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah Vanila. Kedatangan Khal membuat Vanila merasa bingung.

Khal menunjukkan layar ponselnya yang berisikan chat dari Antariksa.

            Antariksa: P

            Antariksa: P

            Antariksa: Ke apartemen gue sekarang.

            Antariksa: Lo cari Vanila di sekitar apartemen gue, antar dia pulang.

            Antariksa: Cari sekarang.

            Antariksa: Jangan banyak tanya atau gue bonyokin lo sekalian.

Khal tertawa pelan. "Ayok gue antar pulang."

Vanila menggeleng pelan. "Gak usah, Kak. Aku gak—"

"Lo mau muka ganteng gue dibikin bonyok sama mantan lo? Gak mau kan? So, jangan nolak, ya."

Vanila menghela napas pasrah, lalu mengikuti langkah Khal sampai masuk ke mobil. Sepanjang jalan Khal tidak berhenti mengajaknya berbicara. Vanila tersenyum. Kebaikan teman-teman Antariksa masih terasa hingga sekarang. Rasa khawatirnya lenyap begitu saja. Dulu ia takut sekali jika teman-teman Antariksa jadi membencinya setelah apa yang ia lakukan terhadap Antariksa. Namun, kini ia tidak perlu khawatir lagi. Antariksa dikelilingi orang-orang yang baik.

Antariksa 2: Hari tanpa kamu ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang