Chapter 5 : Lyodora dan Sikapnya

4 6 0
                                    

Sebetulnya Lyodora adalah seorang anak yang sangat pintar, ia mampu memahami apapun yang diajarkan padanya. Hanya saja sejak kecil ia sudah dipaksa untuk mempelajari segala sesuatu tentang dunia perbisnisan hanya karena ia adalah pewaris yang dipilih oleh seluruh keluarga. Lyodora sama sekali tidak menginginkan kedudukan itu sejak ia mengerti tentang apa yang diwaksud sebagai pewaris tunggal.

Ia hanyalah seorang anak yang senang bermain dan hidup dengan bebas, Lyodora tidak pernah mau untuk mengisi posisi penerus itu. Ia bahkan terus mendorong adiknya untuk mengantikan dirinya sebagai penerus dari perusahaan keluarganya itu. Tetapi sayangnya adiknya tidak mau melakukan hal itu, karena dari apa yang ia lihat posisi pewaris itu sangat tidak cocok dengan dirinya yang gemar melakukan semua hal sesuka hati.

Sikap egois Lyodora pun mulai tumbuh dari sana, ia kemudian lebih mementingkan dirinya sendiri dibandingkan oranglain. Tak jarang juga ia menjadikan anak-anak yang sangat pintar sebagai pijakannya untuk naik ke atas dengan embel-embel kata ‘teman’. Hal itu tentu tidak dilakukannya sekali dua kali, tetapi secara berkali-kali.

Hanya saja baru kali ini Lyodora merasa terkhianati, teman lamanya sangat baik padanya. Mereka tidak pernah melakukan hal yang dilakukan Varrel dan bahkan Byanca padanya. Mereka selalu dengan senang hati memberikan tugasnya untuk disalin oleh Lyodora, berbeda sekali dengan kedua teman barunya itu. Karena terbiasa oleh hal itulah Lyodora tidak bisa memahami alasan Varrel melakukan hal ini padanya.

Bahkan Varrel tidak pernah berbicara lagi dengannya jika bukan karena bantuan Byanca untuk mendamaikan keduanya, mungkin Byanca risih sendiri dengan perang dingin berkelanjutan diantara mereka berdua.

Semuanya dimulai saat keluarga Michaelis sedang merayakan perayaan ulang tahun ke-10 putri sulungnya, semua orang diundang untuk menghadiri acara tersebut. Tidak terkecuali rekan-rekan bisnis Tuan Gillbert dan juga teman-teman Nyonya Elara. Semuanya diundang dalam acara tersebut.

Tetapi siapa yang akan menduga jika ditengah acara tersebut diumumkan bahwa putri sulungnya yang tak lain adalah Lyodora akan segera mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan bisnis.

Mungkin bagi orang lain hal itu terdengar mengesankan, karena anak sekecil itu yang bahkan belum menginjakkan kakinya disekolah menengah sudah mendapatkan kesempatan istimewa seperti itu untuk menjadi pewaris tunggal.

Semua orang senang mendengarnya, tidak terkecuali sang adik dari Lyodora yang sedang berada disampingnya. Anak yang berbeda 3 tahun darinya itu bahkan terlihat lebih senang dari dirinya, Lyodora tidak bisa memahami apa yang dipikirkan oleh adik dan juga orang-orang yang hadir pada pesta itu.

Setelah pesta berakhir mimpi buruk Lyodora-pun dimulai, ayahnya mulai mengajarinya dengan tegas tentang ilmu berbisnis dan ibunya memaksanya untuk memasuki berbagai kursus-kursus yang berhubungan dengan bisnis.

Sedangkan adiknya dia terlihat begitu bahagia bisa bermain bersama teman-temannya dengan bebas dan tanpa kekangan apapun.

Awalnya Lyodora menyetujui tawaran untuk menjalani apapun yang diperintahan ayah dan ibunya karena ia diancam bahwa adiknya yang akan mengantikannya melakukan hal itu jika ia tak mau, Lyodora kecil yang saat itu sangat menyayangi adiknya tidak mau adiknya itu menggantikan dirinya menghadapi semua itu.

Tetapi setelah melihat adiknya yang seolah tidak peduli pada dirinya sikap egois Lyodora pun mulai terbentuk, hanya saja sepertinya sudah terlambat. Lyodora sudah mulai nyaman dengan sikapnya yang sering memanfaatkan teman-temannya itu, ia merasa bahwa teman ada untuk melakukan hal seperti ini.

Sampai saat ini dampak dari kejadian hari itu masih membekas dihati Lyodora dan ia tidak bisa mengubah sikapnya karena ia merasa yang dilakukannya sudah benar.

Hanya saja mulai beberapa hari ini Lyodora sudah mulai terbiasa mengerjakan tugasnya sendiri dan jauh dari tengat pengumpulannya.

Drtttttt...

Saat sedang fokus pada tugas yang sedang dikerjakannya, tiba-tiba ponsel Lyodora berbunyi. Ada panggilan masuk dari adiknya, karena tugasnya sedikit lagi selesai akhirnya Lyodora memutuskan untuk mengangkat panggilan itu.

“Ada apa, Anne? Aku sedang sibuk”ujar Lyodora.

Terdengar suara tertawa dari seberang sana, adik dari Lyodora itupun langsung menatap wajah serius kakaknya.

“Jika kau sibuk kenapa kau mengangkat panggilan dariku? kau bisa saja bukan mengabaikannya?”tanya adiknya.

“Jika tidak ada yang penting aku akan mematikannya, jangan membuang waktuku”tegas Lyodora pada adiknya.

Mendengar kakaknya mengatakan hal itu dengan tegas, ia langsung mengubah mimic mukanya. Ia tau bahwa kakaknya tidak bisa diganggu saat sedang serius belakangan ini.

“Liburan kali ini kau bisa pulang kerumah bukan? Mama memintamu pulang untuk mengatakan sesuatu yang sangat penting padamu, Kak”ujarnya.

“Jika itu tentang pergantian penerus perusahaan maka tidak perlu dibahas lagi, bukankah mereka sudah tau jawabanku? Aku tidak akan pernah mengubahnya, seharusnya dulu mereka memikirkannya terlebih dahulu sebelum menyerahkannya padaku”jawab Lyodora yang saat ini tengah menahan emosinya.

Lyodora tau bahwa orangtua nya hendak menjadikan adiknya sebagai pewaris perusahaan keluarga menggantikan dirinya, mungkin jika itu dilakukan 5 tahun yang lalu saat Lyodora sendiri yang memintanya maka ia akan setuju.

Tetapi saat ini sudah terlambat. Pengorbanaan Lyodora sudah terlalu banyak untuk memenuhi posisi itu, akan sangat tidak adil jika posisi tersebut mendadak diberikan pada adiknya.

“Katakan juga bahwa aku tidak akan pernah pulang ke rumah jika mereka masih membahas itu”

Tanpa mengatakan sepatah kata apapun lagi Lyodora langsung melemparkan ponselnya ke tempat tidurnya, hal yang disampaikan oleh adiknya itu hanya menambah frustasi saja.

Ia sudah terlalu lelah dengan apa yang terjadi pada keluarganya, alasan kenapa dia memilih bersekolah disekolah asrama adalah karena ia tidak mau pulang kerumahnya. Lyodora tidak mau membahas hal ini lebih lanjut lagi, hatinya tidak bisa menerima perilaku tidak adil ini.

Ayah dan ibunya telah menjadikannya seorang predator dan sekarang disaat dia sudah siap menghadapi apapun tiba-tiba saja ia diminta untuk mundur dan hidup seperti semula.

Lyodora sama sekali tidak membenci adiknya, ia hanya membenci cara orangtua-nya membedakan dirinya dan juga adiknya. Lyodora tidak suka dengan perbedaan yang tercetak dengan sangat jelas itu.

Jujur saja sampai sekarang ia tidak pernah sekalipun membenci adiknya, ia sangat menyayangi adiknya itu sampai-sampai ia tidak mau meluapkan emosi yang ditahan nya pada adik yang 3 tahun lebih muda darinya itu.




To Be Countinue...

Rabu, 27 April 2022
Moon_Kim12


────────────

Lylianne Gillbert Michaelis

Lylianne Gillbert Michaelis

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Apr 28, 2022 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

Friend'sKde žijí příběhy. Začni objevovat