Chapter 3 : Kakakmu Untukku Saja!

7 6 0
                                    

Setelah kejadian kemarin tentang Rian yang diperebutkan oleh semua orang, Byanca yang tidak mengertipun langsung bertanya pada Vereska tentang hal itu dan berakhir Ellua dan Teressa dimarahi oleh Vereska karena Vereska tidak ingin memberikan Kakaknya pada siapapun. Terlebih lagi ia tau bagaimana sikap kakak kedua temannya itu, mereka kan juga teman kakaknya.

"Kalian tidak tau ya, jika orang yang kalian sebut itu adalah teman Kakakku?"tanya Vereska pada mereka berdua.

Mendengar hal itu setelah ledakkan amarah Vereska mereka berdua langsung mendadak amnesia, mereka berharap tidak pernah mengucapkan hal seperti itu lagi. Karena jika kakak mereka tau maka mereka bisa dijadikan samsak hidup, meskipun terlihat lembut diluar kakak Ellua dan Teressa ini berjiwa haus keributan. Maka dari itu mereka tidak ingin Kakaknya sampai tau.

"Tenang saja, kalian beruntung karena Prince dan Tessa tidak sedang berada disini. Jika tidak maka kalian tau sendiri bukan bagaimana sikap Kakak kalian itu?"tanya Rian.

Perkataan yang dikeluarkan Rian tentu membuat mereka tenang untuk sesaat, Rian benar mereka beruntung karena Prince dan Tessa tidak berada disini.

Tessa adalah sosok yang sangat ditakuti oleh anak-anak karena sikapnya yang terkenal dingin dan mudah meledak jika diganggu, sedangkan Prince ia dikagumi oleh banyak orang karena sikap sabarnya. Mereka hanya tidak tau marahnya orang yang sangat sabar itu seperti apa.

Dan tentu saja Rian beserta adik-adik dari orang tersebut tau bagaimana jika keduanya sudah marah, maka sebisa mungkin jangan membuat masalah dengan mereka. Jika tidak kalian perlu orang seperti orangtua Ellua dan Teressa untuk menjinakkan ledakan amarah orang seperti Prince dan Tessa.

"Keberuntungannya sampai menit tadi saja, kami mendengarnya sebelum masuk kemari"ujar Tessa yang mendadak ada didepan pintu.

"Rian, untung saja kau mengundang kami untuk bermain denganmu. Jika tidak maka kami tidak akan tau kelakuan dua anak ini"tambah Prince sambil menatap adiknya dengan tajam.

"Kakak kami hanya becanda saja Kak, Huwaaaamppphh"mendengar adiknya merengek seperti itu Prince dan Tessa segera membekap mulut mereka, jaga-jaga jika teriakannya semakin bertambah besar dan membuat penghuni kamar sebelah salah paham.

Melihat Byanca yang hanya diam saja, Rian dan Vereska langsung menghampirinya dan bergabung dengan Byanca.

Sementara itu mereka membiarkan kakak dan adik itu menyelesaikan urusan keluarga mereka, lagipula hal yang seperti ini bukanlah hal baru lagi. Rian dan juga Vereska juga dulu begitu, hanya saja semenjak Vereska terus menerus disekolahkan disekolah asrama untuk mencegah pertengkaran yang terjadi bersama Rian yang saat itu sedang liburan.

Beruntung cara tersebut berhasil dan membuat hubungan keduanya semakin erat. Bahkan kali ini Rian mendahului Vereska untuk memasuki sekolah ini karena ia berharap adiknya itu bisa bersekolah disekolah biasa.

Tetapi rupanya adiknya itu sudah terbiasa sehingga cara yang dilakukan Rian tidak berhasil membuatnya bersekolah disekolah elite lainnya.

"Hiraukan saja mereka, Anca. Pertengkaran seperti itu sudah biasa terjadi diantara adik dan kakak, mereka tidak serius kok hanya saja Teressa dan Ellua terlalu serius menanggapi candaan dari Kakaknya"ujar Vereska sambil merangkul Byanca sambil menikmati tontonan gratis itu.

"Memangnya bertengkar seperti itu menyenangkan, ya? Aku anak tunggal jadi aku tidak tau bagaimana rasanya bertengkar dengan kakak maupun adik, aku satu-satunya yang tersisa dalam keluargaku. Mereka meninggalkan Papa sendirian setelah Mama meninggal"ucap Byanca sambil menatap Vereska dan Rian secara bergantian.

Bukan hanya Vereska dan Rian yang terdiam karena perkataan yang dilontarkan oleh Byanca, tetapi Teressa dan Ellua yang sedang bertengkar dengan kakaknya pun berhenti. Mereka kini memfokuskan perhatian mereka pada Byanca yang sedang menatap pemandangan indah yang terlihat dari jendela kamar Rian.

Friend'sWhere stories live. Discover now