"

Kalian memang jahat, untung temen."

Garren mengambil tas ransel miliknya. Keluar dari kamar menuju ruang tamu, ibunya ada di sana ia harus berpamitan jika ingin selamat.

"IBUNDAA!!" Teriakan Garren hampir membuat Ibunya jantungan.

"GARREN!" Sang Ibu menatap anaknya dengan tajam, sedangkan yang ditatap hanya menyengir tidak jelas.

"Maaf hehe.." Pemuda manis itu menghampiri Ibunya.

"Garren berangkat dulu ya, Ibun." Pamit Garren.

Mengambil tangan Ibunya dan mengecup punggung tangannya. Sang ibu terlihat shock melihat tingkah sang anak.

"Kita kristen, Bodoh!" Ibunda Garren menjitaknya.

"Eh? Iya lupa astaga." Garren kembali menyengir.

"Duh udah deh sana, hati hati ya. Kalo pulangnya larut, kabarin Ibun." Amanat.

"Siap yang mulia!" Memberikan postur hormat.

Garren melangkah menuju garasi, mengambil helm yang ia letakkan di stang motor dan menggunakannya. Menaiki motor spot miliknya dan mulai menyalakan mesin.

Pemuda manis itu menjalankan motornya meninggalkan pekarangan perumahan Neo Dream 127, menuju ke tempat dimana teman temannya sudah berkumpul.

Garren dan teman temannya sudah sampai pantai, walaupun sempat terjadi keributan kecil saat mereka akan berangkat.

Sebenarnya saat Garren datang di tempat mereka berkumpul, ia tak sengaja hampir menabrak Renja karena ia tidak melihat akibat seekor kucing lucu yang melintas di hadapannya. Berujung ia oleng, untung Gilang (pacar Renja) menarik pemuda mungil itu.

"Lo kalo naik motor liat liat dong, anjing! Hampir mati nih gue." Renja masih terlihat shock, ia sampai lemas akibat ulah Garren.

Sedangkan pemuda manis itu tersenyum tanpa dosa, "Ya maaf sih, lagian badan lo piyik sih jadi gue kagak keliatan." Bela Garren.

"Alesan lo aja!"

"Hehe."

"Udahlah, ributnya nanti aja. Mending kita berangkat sekarang yuk, udah mulai panas nih." Hazen mencegah keributan yang akan terjadi.

"Oke."



DADDY


Mereka berlima mencari tempat untuk bersantai, saat hampir setengah jam mereka mencari untungnya ada sebuah tempat yang cukup teduh di dekat pohon kelapa. Mereka segera ke sana dan menggelar tikar, menata beberapa makanan yang mereka bawa.

"Wih anjir, rame bener." Ujar Hazen yang saat ini tengah duduk bersantai di samping kekasihnya.

"Babe, look." Marshel, menujukkan beberapa foto lucu kepada Hazen.

Membuat Hazen tertawa kecil melihatnya, sedangkan Renja saat ini tengah menikmati minumannya sambil bersandar di dada kekasih hatinya.

"Sayang. Tau gak? Masa ya kemarin Tasya salah ngomong pas kemarin kita presentasi, udah gitu ngegas banget. Malu sumpah." Gilang, kekasih Renja itu menceritakan hal yang membuat pemuda mungilnya tertarik.

"Beneran? Ih tolol emang sih Tasya mah." Kesal Renja.

"Syut! Gak boleh gitu."

"Maaf hehe."

Garren yang melihat pemandangan manis itu membuat hatinya dongkol, ia kan juga ingin bercerita. Pemuda manis itu menggerutu tidak jelas.

'Paan sih ya gue di jadiin nyamuk, sialan.' Batin Garren.

𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 [Nomin]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن