Chapter 38 (END)

1.6K 88 5
                                    

9 Tahun Kemudian

Setelah melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat tampan, yang mewarisi wajah yang mirip jihan, namun, mata dan alisnya sangat mirip dengan jihoon membuat anak laki-laki pertama mereka begitu sangat tampan.

Park Joon Hyeon nama yang diberikan oleh jihoon untuk anak laki-laki nya yang dimana "Joon" memiliki arti sosok yang tampan, sedangkan "Hyeon" memiliki arti layak dan berbudi luhur.

Ada yang unik dari anak pertama mereka yaitu Park Joon Hyeon sangat dingin jika di luar rumah ia bahkan mewarisi sifat jihoon yang hanya akan jahil oleh orang yang menarik untuknya, di balik sifat nya itu park Joon Hyeon memiliki sisi lembut dan hangat juga seperti jihoon.

"Papa!!." Teriak seorang anak laki-laki berumur delapan tahun, siapa lagi kalo bukan Park Joon Hyeon.

"Yaa! Park Joon Hyeon, jangan teriak seperti itu adik kamu sedang tidur." Tegur Jihan.

Jihan melahirkan anak kedua mereka berjenis kelamin perempuan saat Park Joon Hyeon berumur lima tahun, anak kedua mereka di beri nama park Ara yang memiliki arti cantik dan baik hati, berbeda dari park Joon Hyeon, Ara lebih mewarisi wajah sang papa dimana hampir semua wajah, alis dan mata Ara sangat mirip dengan jihoon sedangkan bibirnya lebih mirip dengan sang mama yaitu Jihan.

"Maaf mama aku sedang mencari papa, dimana papa?!."

"Kenapa si boy?! Teriakan begitu."

Park Joon Hyeon langsung menoleh ke belakang dimana jihoon yang baru dari halaman depan untuk mengecek mobil yang baru saja dia beli.

"Papa, apa benar Ye Joon dan Ha-Neul akan datang ke rumah kita?!."

"Kamu tau dari mana?!."

"Barusan Ye Joon menelpon aku katanya om Shiho dan om sungchan mau ke sini, benar pa?!."

"Iyah boy, mereka ada kerjaan sama papa jadi sekalian Reuni mereka main ke sini, kenapa?! Kayaknya kamu senang banget denger mereka mau ke rumah kita."

"Tidak apa-apa, kalo gitu aku ke kamar dulu ya pa, nanti aku turun kalo sudah ada mereka."

Jihoon mengerutkan keningnya melihat tingkah anak laki-lakinya itu, Jihan yang sedang menuruni tangga dengan menggendong anak keduanya itu melihat anak laki-lakinya berjalan naik ke tangga dengan senyum-senyum sendiri itu pun menatap kearah jihoon.

"Ada apa sama anak kamu?! Kekurangan obat ya?!."

"Yaa! Itu anak kamu sendiri malahan diledekin seperti itu."

"Ya habisnya aneh, masa senyum-senyum sendiri begitu."

"Aku aja bingung, tadi dia nanya Ye Joon dan Ha-Neul beneran mau main ke rumah, ya aku jawab aja Iyah."

"Aneh memang anak nya sama kaya bapak nya pas masih muda."

"Namanya juga definisi buah jatuh tak jauh dari pohonnya."

Jihan memutar bola matanya malas,"Seterah kamu, nih pegang Ara dulu aku mau masak untuk mereka."

"Anak papa udah bangun tidur, cantik banget si mama kamu sampai kalah cantiknya." Ucap jihoon menciumi pipi gembul anaknya itu.

"Namanya juga definisi buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Kalo ibunya cantik ya pasti anaknya cantik lah masa ganteng kaya papa nya tidak mungkin banget." Ucap Jihan lalu berjalan ke dapur, jihoon yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil.

"Lihat mama kamu, kepedean banget, tapi tidak apa-apa papa suka modelan seperti itu." Ucap jihoon lalu mengajak Ara main bersamanya di ruang bermain yang memang dibuat oleh jihoon untuk anak-anaknya.

[✓] Mate: My Your Life || Park JihoonWhere stories live. Discover now