10.

8.5K 248 7
                                    

"sayang, hei bangun" ucap seseorang membangunkan gw.

gw membuka mata menetralkan dengan lampu ruangan, melihat siapa yang memanggil.
ah ternyata jack.

"hum?.. " gw sedikit menggeliat layaknya orang yang baru bangun tidur.

jack mengecup singkat bibir gw. "bangun sayang, sudah malam. ayo kita makan malam"

gw mengangguk, bangun dari kasur dan berjalan kearah kamar mandi, untuk mandi. jack juga sudah keluar dari kamar.

selesai mandi gw menghampiri jack diruangan kantornya. rumah jack memang ada tempat untuk dia bekerja sendiri.

sampai dihadapannya jack melepas kaca mata min yang dia pakai dan menatap gw.

"ayo makan, aku udah laper" kata gw.

"iya ayo" ajak jack. dia langsung bangkit dari duduknya menggandeng tangan gw.

"makannya dirumah apa diluar?" tanya gw.

"diluar. sekalian mau ngasih kamu sesuatu" katanya.

"apa itu?"

"sesuatu mana boleh dikasih tau"

"huh.. menyebalkan"

––

diperjalanan tentunya didalam mobil kami hening saja, tak ada yang satupun berbicara layaknya biasa. mungkin karena sibuk mendengarkan musik yang disetel dimobil.

beberapa menit, jack menghentikan mobilnya.

"kenapa? kok berhenti" tanya gw

"pakai ini" katanya sambil ngasih gw sebuah penutup mata.

"ishh.. ada ada aja sih. kita kan cuman mau makan kenapa harus segala pakai ini? " omel gw.

"sstt.. nurut sama saya. pakai cepat"

terpaksa gw harus pakai penutup mata tersebut.

sampai nya ditujuan yang entah gak tau ada dimana. jack langsung turun dan membuka pintu mobil gw. menggandeng tangan gw kearah tujuannya.

"kalau saya sudah bilang 3 2 1 kamu langsung buka penutup matanya ya" kata jack

gw mengangguk paham.

jack melepas genggaman gw dan memposisikan dirinya, berjongkok kearah gw.

"3"

“2”

"1"

gw segera melepas kain yang menutupi mata gw. menetralkan arah sekitar ternyata ini direstoran yang biasa dikunjungi kami. gw melihat seseorang yang sedang berjongkok dihadapan gw.

itu jack. dia berjongkok menghadap ke gw.

oh tunggu!

ia juga mencengkram sebuah kotak yang sudah ia buka isinya. sebuah cincin

"will you merry me" ucapnya

gw sedikit berpikir dan menatap jack, dia melihat gw dengan penuh harapannya.

"yes. i will"

jack tersenyum dan berdiri memasangkan cincinnya ke jari manis gw. dan kami pun bertatapan satu sama lain.

tak luput dari ciuman, jack mencium gw dengan artian terimakasih. terimakasih sudah menerima cintanya.

dan kita pun akhirnya berakhir dinner disini, dirooftop. dengan hidangan makanan kesukaan gw.

jack tak mau lepas tangannya dari genggaman gw. iya betah berlama lama memegang tangan gw apa lagi sekarang sudah ada cincin pemberiannya beberapa menit yang lalu.

––

pagi ini kami bermalas malasan dikasur, sekarang jack sudah tidak menjabat sebagai dosen tapi ia sekarang bekerja dikantor ayahnya mengurusi perusahaan nya. dan ayahnya tidak segan segan menjabat jack menjadi bos dikantor tersebut.

"kamu gak kekantor?" tanya gw

"nggak. saya kerjanya dirumah aja nemenin kamu" kata jack sambil memeluk pinggang gw dari belakang.

"jangan mentang mentang kamu bos jadi bisa seenak jidad mu. sana kekantor"

"maunya sama kamu." rengek jack

"sana keburu siang" kata gw

"kenapa kalau sudah siang? kan saya bos nya jadi terserah saya"

"dasar pak bos"

"saya takut capek, besok kan kita mau nikah abis itu mau olahraga malam bukan?" ocehnya

oh iya.

gw belum ceritain ini. jadi setelah jack melamar gw kami pun melangsungkan pernikahan tepatnya besok hari, orang tua jack maupun orang tua gw sudah merestui hubungan kami sejak lama. dan tunggu besok hari saja.

"aku gak mau" kata gw

"jangan melawan calon suami mu ini"

––
tysm.

PAK DOSEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang