Dia menatapku cukup lama, mengernyit sebentar karena kuduga baru kali ini dia menemukan pelamar kerja modelnya sepertiku.

"Apa sebelumnya anda pernah bekerja?" tanyanya dengan tangan bersendekap lalu punggungnya  sengaja di tegakkan. Sementara tatapannya masih fokus ke arahku. Tajam.

"Sejak menginjak usia remaja saya sudah bekerja, Pak." jawabku yakin.

Aku bukan orang yang gampang terintimidasi sejak dulu, jadi di tatap seperti ini bagiku sudah biasa.

Pak Somad semakin mengernyit karena upayanya menekanku sia-sia.

"Anda lihat, ini adalah berkas pelamar. Ada ratusan berkas, bukan hanya anda yang butuh pekerjaan."

Aku melirik berkas yang baru saja Pak Somad keluarkan dari laci, ada setumpuk berkas warna coklat persis seperti yang kubawa tadi.

"Jadi .... " ucapanku terpotong.

"Kalau anda pernah bekerja pasti anda lebih tahu bagaimana prosedur penerimaan karyawan baru."

Aku mulai merasa Pak Somad bertele-tele. Aku hanya menanyakan kepastian diterima bekerja kapan? Bukan main tebakan seperti ini.

"Itu artinya ada kemungkinan saya gagal?"

Aku belum mau menyerah. Biasanya, dari cerita beberapa teman, setelah mengirim berkas lamaran, kita harus menunggu beberapa hari untuk di hubungi kembali. Tapi, untuk kasusku kali ini, semoga saja pengecualian.

"Saya rasa anda lebih tahu ... "

Sebelum meneruskan ucapannya yang kembali mengajak berteka-teki, aku cepat memotongnya.

"Saya lagi beneran butuh kerjaan, Pak. Mumpung Ibu saya mengizinkan saya kerja lagi, jadi kalau bisa, tolong pertimbangkan secepatnya. Saya pernah kerja di toko sejak SMP, lalu jadi admin online selama saya SMA, kemarin saya kerja di percetakan."

Pak Somad berdecak, biar saja. Ia kini mengangkat bokongnya, berjalan mendekati kursiku.

"Ceritakan pengalaman kamu." perintahnya dengan wajah datar. Dia berada tepat di sampingku, membuatku mulai terintimidasi.

Sambil tergagap aku mulai bercerita, tapi tentu saja aku skip bagian alasan yang membuatku harus bekerja di usia dini.

"Menurut saya , orangtua anda lalai. Dan itu bisa di laporkan sebagai tindakan eksploitasi anak di bawah umur... "

Tunggu! Kenapa pembahasannya melenceng jauh sekarang?

"Pak!" teriakku memotong ucapannya. Membuat ia mendelik kaget, bola matanya terbelalak.

"Saya tidak butuh tanggapan Bapak soal orangtua saya, saya cerita karena saya harap, pengalaman saya bisa menjadi pertimbangan Bapak untuk menerima saya kerja disini."

Pak Somad kembali ke mejanya, meraih amplop lamaran kerjaku, lalu kembali menatapku tajam, pria berkacamata itu bilang,

"Bawa pulang. Lowongan kerja di tutup."

Hah?

"Saya di terima, Pak? " tanyaku dengan mata berbinar.

"Anda budeg? Bawa pulang! Karena kami tidak butuh karyawan seperti anda."

Nada suara Pak Somad meninggi, sepertinya ia sudah tak mampu lagi menguasai emosinya.

"Tapi, Pa_"

"Saya tidak ada waktu untuk menjelaskan alasannya, jadi sebelum saya panggil security, lebih baik anda pergi sekarang!"

Pak Somad kembali ke posisi awal seperti pertama aku menemuinya, ia seolah tak terpengaruh dengan kehadiranku yang memang masih berusaha membujuknya.

Setelah hampir lima belas menit hening tanpa suara, akhirnya aku berdiri, meraih amplop lamaran itu dengan kasa. Pria itu bahkan belum membukanya, tapi sudah menyimpulkan bahwa aku tidak pantas bekerja.

Dengan tanpa permisi aku berbalik, berjalan ke arah pintu kemudian sengaja membantingnya. Semoga saja pintu itu terbuat dari kayu berkualitas sehingga tidak rusak. Aku tidak mau berurusan lagi dengannya.

Sampai di parkiran, kutarik nafas beberapa kali demi meredam emosi. Wajahku pasti memerah sekarang, tubuhku yang sempat gemetar kusandarkan ke jok motor, m meneguk air mineral yang isinya langsung tandas.

Seharusnya tadi aku bisa sedikit lebih sabar, aku menyesal sekarang. Apa karena aku lapar, sehingga tanpa pikir panjang malah menantang orang yang seharusnya kutarik hatinya?

SARI EMANG GITU YA. SUKA SEMAUNYA SENDIRI 😂😂😂

DIA MAU YANG CARI KERJA, DIA YANG NGATUR. BENER-BENER SI SARI.

Yang mau berteman dengan saya bisa add pertemanan ya,

Fb WIEYNENA

BENALU YANG TAK TERLIHAT(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang