"Bajingan, ga gitu juga."
Aria berdiri lalu mulai menggerakkan tangannya yang mulai terasa kembali.
Sebelum dirinya dipindahkan ke suatu tempat berupa lorong gelap yang panjang. Ga gelap banget sih, ada lampunya juga walau nggak terang.
Dia sendirian di lorong itu.
"Lah? Ini dimana?" tanya Aria terheran heran.
"Loh?! Kita ketemu lagi?!"
Aria menoleh ke arah kanannya, dan dia menemukan Wangnan, Ehwa juga sosok cloning Hoaqin, Vicente.
"Kita jodoh berarti, Wangnan Jah." balas Aria enteng lalu mendekati ketiga orang tersebut seraya menerka nerka kemana dilemparnya empat babu setianya?
• • •
Aven, Elanie, Aeden dan Nyxeon terlempar ke Kantor Konuktor dimana babu Karaka sudah duduk anteng di singhasana miliknya, menatap para regular di depannya.
"Hai, anak anak. selamat datang di kereta Nera--" pria itu belum selesai bicara, seseorang memotongnya dengan teriakan melengking.
"HAI SEPUPU CEBOL! APA KABAR!?" tanya Aven sambil melambai lambai kepada Hoaqin yang ada di samping Bam.
Hoaqin menoleh, lalu menunjukkan wajah sangar. "AVENSITE! SUDAH LAMA AKU MENCARIMU ADIK SIALAN! KEMARI KAU!"
"KYAAA BAPACK~ TOLONG ANAKMU~"
"HEI!! AKU SERIUS!"
Kedua kakak beradik keluarga Arie itu nampak beradu mulut dengan cukup hebat. Itupun menjadi tontonan asik untuk Aeden dan dua rekannya.
"Ugh! Lupakan! Kau siapa hah?!" sekarang Hoaqin bertanya kepada si Konduktor kereta.
"Aku Pedro, salah satu Ranker FUG. Juga pengikut setia Slayer Karaka."
Aguero terdiam sesaat, mengingat sosok "Karaka" yang dulu mengicar Bam di Pertarungan Bengkel. Sementara Pedro terfokuskan dengan 4 orang yang tak sengaja dia pindahkan kemari. Ia sedikit terkejut dengan aura mereka.
"Hei, kalian berempat. Putra Arie, Putra Khun, Putra Ha dan Putri Lo Po Bia."
Aguero merasa terpanggil, tapi dia segera mengingat apabila ia sudah dibuang keluarga Khun. Jadi maksud dari pria di depannya adalah Nyxeon dan teman temannya.
"Saya, om?" tanya Elanie polos. Padahal satu satunya keluarga Lo Po Bia yang ada di situ hanya dirinya seorang.
"Iya. Aku sepertinya salah memanggil orang. Apa perlu ku antar kalian ke lantai selanjutnya?" tawar Pedro karena keempat orang ini bukan Regular biasa.
Iya bang, mereka Irregular istimewa seperti Bam.
Cuma ini versi update terbaru, unlock skill udah banyak duluan.
"Satu orang ketinggalan. Entah dimana dia sekarang." ucap Aeden, menyadari kalau pujaan hatinya tidak ada disana.
Soal ayang aja peka banget anak ini.
Pedro menaikkan sebelah alis. Bencana apa lagi ini? Dia sekarang bertemu 4 orang regular aneh, dan mereka bilang ada 1 orang lagi yang tidak ada disini. Kalau Tuan Karaka atau Luslec tau, pasti dia akan langsung menghampiri kelima orang itu dan mengorek segala informasi sebanyak apapun.
"Hm... Menarik. Kalian tak akan mengikuti permainan ini karena kalian sudah mampu lolos dengan sendirinya." Pedro tersenyum miring. "Kalian akan kukirim ke lantai berikutnya."
"Eh! Temen saya belum ketemu om!" seru Aven sebelum tubuh mereka berempat mejadi serpihan debu dan menghilang begitu saja.
"Baik, kita lanjutkan topik sebelumnya. Aku ingin kalian memainkan sebuah permainan."
• • •
Di sisi lain, Aria menatap heran dirinya yang kini dipelototi Wangnan dan Ehwa. Ia menaikkan sebelah alis seolah bertanya "Ada apa?".
"Kamu tega sekali meninggalkan kami bersama Hoaqin!" bentak Ehwa.
"Aku ada urusan mendadak." balas Aria seadanya seraya mendekat.
"Setidaknya, bawalah kami!" ini gantian Wangnan yang protes.
Aria menghela nafas lalu menepuk kepala mereka berdua bergantian. "Maaf. Ah, kamu Vicente? Pecahan Hoaqin yang lain?"
"Bisa dibilang begitu. Kau tau dia?" tanya Vicente seraya sedikit mendongak karena Aria lebih tinggi darinya. Wangnan aja kalah tinggi.
Mendengar pertanyaan tersebut, Aria menyeringai. Sebuah rencana terlintas di kepalanya saat ini juga.
Ini kesempatan!
• • •
YOU ARE READING
Missing Control • TOG Fanfiction
FanfictionKecelakaan maut beruntun merenggut nyawa seorang mahasiswi. Dia sedang dalam perjalanan menuju kampus di semester ke 3 nya, namun naas, nyawanya telah direnggut terlebih dahulu. Dan ketika membuka matanya, ia melihat sosok pria tinggi berambut pira...
Missing Control • S2 • 09
Start from the beginning
