20

28K 2.4K 60
                                    

hiiii guys, ketemu lagi sama aku..

udah hampir 2 bulan nih kita baru ketemu lagi, gimana kabar kalian?

puasanya semoga lancar yaaaa!

i wish you enjoy your reading!

.

.

.

.

.

Kelima pemuda itu berbincang santai saling melemparkan gurauan yang kadang kala dengan maksud untuk meledek satu sama lain, pun diselingi juga dengan bahasan mengenai balapan motor dan hobi yang mereka lakukan masing-masing.

Kafe estetik dengan tema unik yang mampu menarik perhatian pelanggan menjadi tempat tongkrongannya kali ini. Ruangan tak terlalu besar itu di sulap menjadi nuansa Vintage, banyak barang barang seperti piringan set, radio, sepeda, TV dan kamera berasal dari tahun 60-an. Pun ditambah dengan poster poster tak kalah jadul.

Oke cukup dengan penjelasan kafenya.

Rupanya pemuda yang berbincang hanya empat orang, satu orang lainnya malah terhanyut dengan lamunannya sendiri.

"eh bukannya acara sekolah dua hari lagi?" tanya Daffin

"hmm, lo udah ngasih undangannya ke orang tua lo?" tanya Erwin balik.

"kagak, buat apa? Gue kan gak bakal nampilin apapun"

"iya sih"

"kalo kalian, ortu kalian pada bakal datang?"

"gue enggak deh" ucap Brian

"gue juga, emak gue malah bilang malu katanya punya anak kayak gue. Bener bener emak gue gak nyadar banget kalo anaknya ini worldwide handsome" kata Rendi.

"kalo gue jadi emak lo, gue juga bakal jawab hal yang sama" gurau Daffin.

"Ren" tegur Brian

"Kenapa bro?"

"perlu gue beliin cermin nggak? Kali aja lo lupa sama bentukan muka lo"

"sialan ya lo pada, takut kalah saing kan sama ketampanan paripurna seorang Rendi Aji Baskara, anaknya bapak Bagas ini"

"Var kalo lo gimana?" tak ada jawaban dari Avaro, rupanya pemuda itu melamun.

"Var lo kenapa?" tanya Rendi lagi.

" ah... Enggak" jawabnya saat ia tersadar dari lamunannya.

"lo pikir gue gak nyadar, dari tadi lo diem aja. Lo ngelamunin apa sih?" memang Rendi duduk di sebelah Avaro, walaupun ia sedang berbincang namun ia masih menyadari tingkah aneh sahabatnya.

"Avaro kan biasanya diem Ren, nggak kayak lo nyerocos terus"

"ya tapikan biasanya dia suka ikut nimbrung juga"

"lo ada masalah?" tanya Erwin

"gue gak apa apa" pemuda itu tersenyum tipis.

"Var gue malah ngerasa lo ada apa apa kalo senyum gitu" Canda Brian

"ini ada hubungannya sama Alisha kan" tebakan tepat Rendi mampu membuat Avaro menegang seketika.

"kenapa lagi dia?" tanya Daffin dengan air muka tak bersahabat.

"bikin masalah lagi?" tanya Erwin.

"enggak kok_

Bel tanda pintu terbuka mengalihkan perhatian mereka bahkan Avaro sampai tak melanjutkan ucapannya. Mereka terkejut dengan siapa orang yang membuka pintu, itu Alisha rupanya. Baru saja di bicarakan sudah muncul saja, apa gadis itu dapat mendengar percakapan mereka? Aha pikiran yang konyol memang.

I AM NOT HER (end)Where stories live. Discover now