34.. This Pain

212 14 1
                                    

Dadaku serasa dihujam benda berat rasanya sakit dan sesak

"Taehyung..."suaraku bergetar

Ayah membuka pintu mobil lalu menghempas tanganku

"Masuklah Lui!"

Air mataku membanjiri pipiku, riasan pada mataku luntur akibat tersapu airmataku

Aku duduk dibangku belakang bersama kakak

Kakak terus mengusap kepalaku dan menggengam tanganku

Setelah kejadian ini entah akan bagaimana aku melalui hidupku

Aku membuka tasku, mengambil ponsel dan menekan nomor ponsel Taehyung dengan gemetar

Tiba-tiba dari kursi depan ayah merebut dan mengambil ponselku

"Ayah...."teriakku terisak

"Ayah, tolong kembalikan ponselku"

Aku menangis hampir tantrum didalam mobil

Ayah tak menghiraukan aku, pandangannya tajam seakan ingin menerkam

"Kaak.."ucapku lirih

Sepanjang perjalanan aku tidak berhenti menangis

Dadaku sakit sekali, rasanya aku ingin kembali ke Jamsil dan memeluk Taehyung erat-erat sehingga tidak ada yang sanggup melepasnya

Ketika sudah sampai di depan rumah aku langsung membuka pintu mobil lalu berlari ke dalam rumah

Disana aku temui ibu yang sedang menonton acara televisi

"Nak? Ada apa?"tanyanya panik

Diikuti ayah dan kakaku dibelakang

"Yeobo, ada apa?"tanya ibu pada ayah

Ayah melempar ponselku kelantai, hingga mengeluarkan suara keras

"Yaaa! Yeobo"bentak ibu sambil memungut ponselku

"Anakmu, sudah mulai berani bercumbu mesra dihadapan umum. Bagaimana kalau namaku jelek, crew dan staff disana banyak yang sudah kenal pada ku"sahut ayah seraya membuka resleting jaketnya

Aku menatap ibu dengan nanar

"Benarkah nak?"tanya ibu dengan suara bergetar

Aku menggeleng

"Bu, Taehyung hanya menggesekan hidungnya dengan hidungku kami tidak berciuman seperti yang ayah katakan tadi"

"Kau memiliki hubungan khusus dengannya?"

Aku sedikit mengangguk

"Dia kekasihku, bu"

"Kau lihat, akibat kau selalu memanjakan Lui. Lui tumbuh menjadi anak yang bebas, memiliki kekasih tidak cerita pada orang tua"

"Disitu ada ayah Lui berani bermesraan, bagaimana kalau tidak ada ayah.. Ayah tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi"omel ayah

Aku menangis tergugu pilu, dadaku sesak sehingga aku gagal mengambil nafas panjang

Ibu merangkul pundakku lalu mendudukanku di sofa

"Yeobo, tidak baik berkata seperti itu, Lui sudah dewasa aku yakin Lui tau mana baik dan buruk. Berilah kelonggaran pada Lui"ibu berusaha meredam emosi ayah

"Kau membela Lui?"cecar ayah pada ibu

Aku menguatkan pijakanku lalu berusaha berdiri

"Ayah, ayah boleh memarahiku atau memaki aku, ayah juga boleh kalau ingin memukulku. Tapi tolong jangan sesekali ayah membentak ibu"ucapku nanar

Behind The Scene | TAEHYUNG ✔️ [END]Where stories live. Discover now