CAP 37

115 27 4
                                    


"Anyeong chinggu deul~"jerit anak itu penuh semangat

Dengar saja gerangan suara itu membuatkan kesemua yang berada dirumah langsung melirik dan mengerumuni anak itu

"Hyung~"rengek si maknae seperti biasanya

Jihyo langsung memeluk dino dengan erat, dia tahu pasti si bungsu itu sangat terluka bila melihatnya terbaring kaku dulu

"Kau dari mana saja? Bagaimana kau bisa keluar dari hospital secepat itu"soal jeonhan masih khawatir

"Ah~aku tidak mahu ke hospital lagi. Aku sudah muak dengannya"balas jihyo santai

"Setidaknya kau perlu menelefonku terlebih dahulu"keluh jeonhan kecewa

Melihat teman rapatnya seperti itu membuatkan jihyo langsung menepuk bahunya

"Arraso~mianhae"pujuknya

Mereka langsung memeluknya erat, mereka menjalani hari-hari yang berat bila melihat mood booster yang selalu mencerahkan suasana hanya terbaring kaku di katil dulu

Yang lebih menyakitkan apabila jihyo tidak menyambut mereka dengan senyuman cerahnya setiap kali mereka melawatnya di hospital

"Aku sangat menrindukan mu hyung"luah dino lagi

"Apa kau menangis lagi? "Soal jihyo melirik kearah dino

"Tentu saja tidak,aku tidak menangis sama sekali"balasnya menyakinkan

"Bwo! Kau tidak menangis, konyol sekali"bangkang seungkwan membuatkan dino langsung menjeling

"Hahahaha! Tiada siapa yang akan percaya jika kau tidak menangis dino ah"balas hoshi lagi

"Dia bahkan sering merengek setiap malam"keluh dk pula

"Aigoo~urri maknae neomu kyeopta"kata jihyo sambil mencubit pipi dino

"Arraso, aku tidak bisa menahannya! Jadi mahu apa lagi!"Kini dino sendiri mengatakan hal sebenar

Melihat tingkahnya membuatkan para hyung mengukirkan senyuman mereka, jujur mempunyai maknae semanis ini siapa saja tidak meleleh

Akhirnya seperti biasa anak-anak menghabiskan masa mereka dengan bermain game

Berita mengenai kemangkatan Jeonho sekali lagi membawa berita duka ditanah Seoul, korea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Berita mengenai kemangkatan Jeonho sekali lagi membawa berita duka ditanah Seoul, korea.

Masyarakat tertanya-tanya siapakah yang akan menjadi pemegang takhta seterusnya? Kerna banyak yang tahu bahwa Prince Song masih dibawah umur untuk memegang takhta itu

Jaejoong langsung mengumpulkan anak-anak itu buat menentukan pemegang takhta sementara ,dan akan dikembalikan pada jihyo setelah dia sudah dewasa kelak

"Menurut mu bagaimana prince song"soal jaejoong sambil melirik kearah anak yang masih didalam dunianya sendiri

Melihat hal itu membuatkan semua melirik kearahnya, apa saja yang dia fikirannya sehingga masih tidak menyedari

Ringan saja tangan jaejoong memukul kepala anak itu sehingga jihyo langsung sadar dan meliriknya tajam

"Arkkk! Waeyo hyung !"jihyo menatapnya tajam

"Yah! Kita tengah berbincang sekarang, apa yang kau lamunkan hah"balas jaejoong kesal

"Bukankah aku mengatakannya berkali-kali, aku tidak mahu menjadi prince song lagi"tegas anak itu

"Ah~kenapa setiap kali membahas hal ini kau sering mengatakan hal yang sama? "Keluh jaejoong

"Kerna dari awal aku bukan anak kandung appa, aku tiada hak sama sekali untuk mendapat takhta mahupun pangkat di royal family. Bahkah jika aku keluar dari rumah ini saja tiada siapa yang bisa menghalangku lagi kerna aku bukan berasal dari keluarga ini"terang jihyo lagi

"Apa yang kau maksudkan"soal taeyong melirik anak itu datar

"Kita tidak mempunyai pertalian darah sama sekali, bukankah itu faktanya "balas jihyo sedikit gugup

"Jangan katakan hal seperti itu lagi"tegas taeyong membuat jihyo tidak bisa membangkang

Jujur saja dia masih gerun dengan susuk taeyong sehingga saat ini,

"Bagaimana menurut mu suho ah"soal jaejoong sambil melirik kearah suho yang merupakan susuk hyung tertua dirumah itu

"Hurmm~biar aku saja yang memegang takhta buat sementara waktu ini"pelawa suho lagi

Semuanya agak kaget terutama jihyo kerna memegang takhta atau pangkat diraja bukanlah hal yang mudah

"Apa kau sudah berfikir panjang mengenainya hyung~"soal johnny khawatir

"Tentu saja tidak! tapi bagaimana bisa aku membiarkan kalian menangung tanggunjawab sebesar ini"balasnya santai

Mereka terdiam seketika, susuk hyung tertua ini membuatkan jihyo terpegun.

.

"Woah! Keren sekali"gumam anak itu

.

"Baguslah kalau bagitu, ah aku hampir terlupa untuk memberitahu kalian yang kita harus berpindah ke royal house segera yang mungkin"kata jaejoong lagi

Yang lain santai saja mengangguk kecuali anak keras kepala itu kembali membangkang

"Aku takkan ikut! "Bangkang jihyo

"Haih~apa lagi alasan mu kali ini"lirik jaejoong kearah anak itu

"Aku tidak bisa hidup tanpa teman-temanku "balasnya lagi

"Kau bisa saja kembali ke sini bila ada masa"sambung jaejoong mengawal amarahnya

"Tidak! Aku tidak akan berganjak dari rumah ini"tegas anak itu lagi

"Walaupun rumah dijual? "Sinis jaejoong lagi

"Bwo! Kau mahu menjual rumah ini? "Soal jihyo kaget

"Ya! Kalau itu bisa membuatkan kau pindah ke royal house semula"balas jaejoong lagi, mungkin kali ini dia bisa berhasil

"Kalau begitu jual saja aku sekali"kata anak itu masih berkeras

"Yahh!! "Tengking jaejoong kerna terlalu geram dengan sikap anak itu namun reaksi jihyo biasa saja malah hanya memeluk tubuhnya

S. K. I. P

BRIGHT SMILE Where stories live. Discover now