Bagian Kedua Belas : Cookies

1.3K 191 53
                                    

Mas Darren sudah pulang pagi tadi. Sekarang yang ia lakukan hanya bersantai dengan toples camilan dipangkuannya sambil menatap layar televisi yang menampilkan karakter kartun spons kuning.

"Ngapain sih dek mundar-mandir" Mas Darren pusing juga lihat Cia yang sudah sedari tadi hanya mundar-mandir saja.

"Mas Darren liat bunda enggak? Adek cari di taman belakang juga enggak ada" Langkahnya ia bawa untuk mendekat kearah mas nya. Lalu mendudukkan diri setelahnya.

"Bunda sama ayah tuh lagi belanja bulanan. Mumpung ayah libur katanya"

Yang hanya dibalas anggukan kepala dengan bibir mungil membentuk huruf O. Lucu banget kalo kata mas Darren.

"Lucu banget sih" Puncak kepalanya diacak lembut oleh mas nya.

"Hmmm makasih"

"Dihh.."

"Hehe"

Setelah itu hanya ada keheningan diantara kedua. Kini Cia juga ikut fokus dengan tayangan televisi didepannya.

Hingga tiba-tiba terdengar bunyi telepon masuk. Setelah gadis itu baca ternyata sang sahabat yang meneleponnya.

"Halo Nana, kenapa?"

"Ci, kesini dong. Aku sama mama mau bikin kue nih"

"Sekarang?"

"Iya lah Cia cantik. Buruan ya, aku tunggu"

"Iya-iya. Cia kesana sekarang"

Setelah itu hanya terdengar suara sambungan telepon yang terputus.

"Kenapa dek?"

"Mas, adek ke rumah Nana ya. Mama Windy mau buat kue"

"Sekarang?"

"Emmm"

"Mau mas anter?" Tatapannya ia bawa untuk menatap adik kecilnya.

"Enggak usah, Cia bawa sepeda aja"

"Yaudah, hati-hati"

***

Saat ini kedua gadis cantik itu sudah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Menghias cookies. Cia ingin menghiasi cookies ini dengan banyak topping cokelat warna-warni.

"Mama~ sama Nana cokelatnya dicemilin" Lapor Cia kepada ibu Nana.

Sebenarnya Cia juga mau. Tapi nanti kalo Cia ikut makan, bukannya jadi hiasan cookies keburu habis dimakan kedua gadis itu.

"Enak tau. Nih cobain. Yang warna pink enak banget" Bukannya takut, Nana malah menyodorkan sebiji cokelat kearah bibir Cia.

"Mama~"

"Nana" Teriakan dari arah dapur membuat Nana buru-buru menjejalkan topping cokelat tersebut kebibir mungil sahabatnya.

"Emmm enak" Ungkap Cia polos.

"Enak kan? Mangkanya jangan cepu. Dah itu hiasin lagi" Setelah itu hanya suara kekehan dari Nana karena melihat Cia yang memberengut lucu.

True Love (GS) Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα