005

477 101 28
                                    

Dengan catatan penjualan yang kini telah berada di tangannya. (Name) nampak sedikit tersenyum melihat jika produksi mainan miliknya telah laku keras di pasaran. Baik kalangan bangsawan ataupun rakyat biasa.




"..Saya ini gud gemink-"





Gadis itu merasa senang atas pencapaiannya. Namun di balik semua itu, terdapat banyak permintaan stok barang yang menumpuk akibat lonjakkan penjualan. Yang mana membuat perusahaannya sedikit 'rusuh'  karena desakkan permintaan.



Tapi sebagai bos kompeten, (Name) dapat mengatasinya.



Kini gadis itupun tampak menatap kearah jendela. Dia melihat halaman mansion miliknya yang menampilkan pemandangan pohon tinggi dengan berbagai bunga di sekitar nya. Dan dibalik semua itu, terdapat hutan.












"............."










Ketika melihat hutan, (Name) langsung teringat akan pemandangan yang selalu ia lihat ketika akan berpergian. Bunga-bunga Dandelion yang berterbangan.


Hal itu membuat benaknya menampilkan kilas balik ketika mimpi indah yang pernah ia alami belum lama ini. Momen ketika dirinya dan Lumiere yang hampir saja dapat bersama, tapi fail-



"..Jika saja aku tidak bangun.." ucap (Name) lesu. Kemudian dia menghela nafas beratnya.
















"................."










"Untung masih bangun deng-"



Gadis itu sedikit bergeleng-geleng. Dia memukul dahi nya atas pemikiran bodoh seperti tadi. Bisa-bisanya (Name) minta tidur yang panjang tanpa bangun. Itu membuatnya malu dan langsung berusaha menarik ucapannya.




"Baru crazy rich hasil sendiri, yakali mati-"



Namun tiba-tiba manik Aquamarine miliknya menangkap sesuatu yang lumayan tak ia duga. (Name) kembali melihat pemandangan bunga-bunga dandelion beterbangan lagi. Padahal ia tidak sedang dalam perjalanan.


Dan baru kali ini (Name) melihatnya dari dalam mansion. Bunga-bunga ringan itu menghiasi langit, dan terlihat juga memang benar sumbernya dari dalam hutan.




"Woah..sangat indah!" Pujinya terkesima.




Secara tak sadar, (Name) pun berjalan mendekati jendela. Lalu makin memperhatikan dengan seksama panorama tepat di depan matanya. Mengalihkan perhatian dan membangkitkan kembali ingatan nya tentang mimpi itu.






"...Dan aku cukup yakin, kau adalah cinta itu untukku."
























"..................."














*(NAME) POV

*(NAME) POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dandelion; Lumiere Silvamillion. CWhere stories live. Discover now