001

1K 136 11
                                    

Pagi adalah waktu yang indah. Udara masih segar dengan sinar mentarinya yang menghangatkan. Orang-orang pun memulai aktivitasnya dan berkerja.


Tak terkecuali seorang gadis muda, dirinya mulai jadwal seperti biasa. Menjadi seorang idola sebagai bangsawan rendah hati, dan pewaris perusahaan ayahandanya.





Ialah (Name) (LastName). Seorang gadis serba ingin tahu dan memiliki banyak minat yang didukung oleh orang tuanya.






Salah satu minatnya adalah membuat koneksi.









Bukan jadi tukang Telkom-






'Koneksi' yang dimaksud adalah membuat suatu hubungan dengan berbagai pihak yang akan menguntungkan dirinya, keluarga nya, dan perusahaannya.

Baik itu menjalin kerjasama dengan para keluarga kerajaan, para ilmuwan, dokter, militer, hingga informan dari banyak desa. Gadis itu ingin ia selalu mendapat jalan mudah dengan menjadikan banyak sekutu.

Sehingga para pesaingnya tidak dapat 'menyentuh' (Name) sama sekali. Bahkan dari 'Dunia gelap' pun, nona Bangsawan itu sudah memiliki jaringan yang kuat dengan salah satu kekuatan disana.

Dan hari ini, (Name) (LastName) berencana untuk mengunjungi salah satu karib nya di keluarga kerajaan. Gadis itu pergi ke istana untuk sekedar minum teh bersama sang sahabat.



"Lumayan, daripada duduk seharian sambil liat duid ngalir doank-" batin gadis itu antusias, dan di satu waktu juga bangga karena pencapaiannya itu.



Setiap minggunya memang (Name) dan Mikasa Silvamillion Clover, selalu mengadakan acara minum teh mereka. Meski hanya sekedar untuk bergurau bersama hingga meroasting satu sama lain. Tapi walaupun begitu, mereka tidak tersinggung sama sekali.




Singkatnya Bestie porever lah gitu-





"Panas-panas gini enaknya di kipasin ayang-" sambung (Name) sembari melirik sekilas mentari yang menyinari.


Memang kini waktu telah memasuki saat petang, namun matahari masihlah menyinari dengan semangat nya. Cahaya dan panas yang belum redup itu membuat semua orang hingga mengira jika sedang di Bekasi-






Mataharinya ada tiga–






Karena menggunakan gaun, (Name) dengan segera mempercepat gerakannya atau nanti ia akan banjir keringat duluan. Tidak elit bagi bangsawan tinggi untuk bau bawang-





Kecuali kalo dia wibu-






Saat sampai didalam istana pun, (Name) langsung di sambut oleh para pelayan istana dan diantarkan menuju ke ruang pribadi khusus minum teh mereka. Namun ketika tiba disana, memang sudah tersedia banyak camilan, buku, dan tentunya teh.

Tapi sayangnya Mikasa tidak berada di tempat, para pelayan mengatakan jika sang nona sedang berganti pakaian dahulu.

"Berganti pakaian? Baiklah, tapi bilang padanya 'kata nona (LastName) GPL' begitu yah. Terima kasih" pesan (Name) pada seorang pelayan.

Pelayan itu sempat heran, tapi karena tak berani membantah ia hanya mengangguk lalu pamit pergi. Entah sedekat apa (Name) dengan Mikasa hingga dapat memaksa seorang keluarga kerajaan untuk gercep-

Dan kini tinggallah gadis itu sendiri ruang minum teh, ia langsung duduk di kursi dan hanya memandangi taman dari balik kaca dengan anggunnya. Postur tidak bungkuk dan tatapan tajam terlihat dari mata (Name).


Dandelion; Lumiere Silvamillion. CWhere stories live. Discover now