Semuanya hanya diam tidak berkutik, tidak ada yang berani atau sekedar mencoba menenangkan Jeongwoo karena jika begitu pasti jadi boomerang untuk mereka sendiri yakni, dijadikan samsak tinju oleh ketua mereka.

"Gak cuman lo yang kesel bangsat! Yang lain udah ngerahin kemampuan biar bisa nemuin Haruto!" Jihoon mengeluarkan aura mengintimidasi, sedangkan Junkyu sebagai teman di sampingnya hanya bisa berusaha menenangkannya saja.

"LO GAK PAHAM GIMANA KHAWATIRNYA GUE SAMA DIA! LO GAK PAHAM GIMANA TAKUTNYA GUE KEHILANGAN DIA!" Teriakan Jeongwoo begitu menggelegar, membuat semua manusia yang ada di dalam markas terkejut karena sekacau ini ketua mereka.

"Kita semua udah berusaha Woo, gue gak tau musti gimana dan kemana lagi nyarinya selain lacak nomornya yang ke-"

"Usaha lagi sialan!" Ucapan Renjun terintrupsi saat ketika Jeongwoo langsung menarik kerahnya dengan membentak tepat depan wajahnya.

Taeyong yang memang ikut kumpul di markas segera menghentikan Jeongwoo agar tidak kelepasan menonjok Renjun yang tidak salah, justru kehadiran Renjun di sini paling diandalkan karena kemampuannya dalam menghacker.

Brak!

Dinding menjadi pelampiasan karena tidak mungkin untuk Jeongwoo melayangkan jotosan ke Renjun, ia masih harus tau diri pada orang yang telah berjasa. Semua mengehindar, waspada semisal Jeongwoo mengamuk dan berakhir memporak porandakan tempat ini beserta semua penghuninya. Itulah Jeongwoo dengan segala kefrustasiannya saat ini.

"Kalo lo ngegampangin gitu, ya udah cari sendiri aja, gampang kan kata lo? Tunjukin usaha lo sendiri, jangan cuman ngabisin waktu dengan minum dan ngerokok! Paling berpengaruh kok gak berguna?" Cibir Jihoon sengaja memancing emosi Jeongwoo biar sadar, jika yang berusaha mencari Haruto bukan hanya dia sendiri saja. Bahkan, Jihoon dan Junkyu yang tidak termasuk ke dalam anggota geng mereka pun ikut membantu dalam pencarian Haruto.

Jeongwoo segera menyambar helm yang tadi ia lempar, lalu berjalan ke arah luar "Oke, makasih yang udah bantu gue dan sekarang gue bakal cari dia sendiri tanpa bantuan kalian, maaf ngerepotin lo pada" Ucapnya tepat di samping Jihoon sebelum melenggang dengan motornya.

Ia memilih untuk pulang saja, beristirahat sejenak sembari menghirup aroma Haruto pada bantal dan selimut di ranjangnya yang masih tercium kuat diindra penciumannya.

🐺🦋

Sekarang pun Jeongwoo masih kalang kabut, semenjak Haruto hilang diculik si Bajingan itu Jeongwoo tidak pernah masuk sekolah. Dari pagi sampai malam ia mencari ke setiap sudut kota ini hanya untuk menemukan keberadaan Haruto.

Dan mungkin, kali ini Tuhan memberikan dirinya kesempatan sehingga ia diberi petunjuk.

Saat ketika Jeongwoo mampir ke kedai ice cream untuk melepas sedikit kerinduannya pada Haruto, netra tajam bak serigalanya itu melihat eksistensi Haruto walau tidak terlalu jelas, ia yakin itu adalah Harutonya.

Dari proporsi tubuhnya yang kecil dan begitu ramping, bahu sempit, serta surai hitam yang membuat keyakinan Jeongwoo semakin kuat bahwa orang yang ia lihat itu Haruto. Tapi, Haruto tidak sendirian karena bahunya dirangkul oleh seorang pria yang sedang menuntunnya, ia pun kenal betul postur tubuh pria itu.

Sebelum mobil yang dimasuki Haruto benar benar pergi, tanpa persiapan apapun Jeongwoo segera berlari keluar dari kedai tersebut untuk mengejar Haruto dengan motornya yang selalu menemaninya ketika saat sedang mencari Haruto. Dengan cekatan, berkali kali berbelok dan menyelip supaya mobil yang dikejarnya tidak sampai hilang dari pandangannya.

He's My Enemyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن