41. mau nya apa?!

976 110 6
                                    

Heyo balik again

Happy reading
♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛

Y/n tengah asik di apartement nya, merebahkan diri di sofa dengan baju santai nya. Namun tiba-tiba ia mendengar ada yang mencoba membuka pin pintu nya.

Dengan segera gadis itu melihat kamera yang ada di dekat pintu, untuk melihat siapa yang ada di depan.

Rupa nya Hoon bersama beberapa pengawal nya, huh jujur Y/n agak muak dengan para pengawal Hoon. Jika gadis itu tengah di jaga mereka pasti mereka akan melarang nya ini itu sesuai dengan yang Hoon perintahkan.

Pintu terbuka dan Hoon masuk ke dalam, melihat putri nya sedang asik menatap cctv depan pintu, yang tertera di layar televisi.

"Bisa tau aku disini" ujar Y/n masih dengan etensi ke arah layar televisi.

"Bagus kamu nggak publis tentang keluarga ke media, kalau tidak dengan ulah mu yang kemarin papa sama mama akan malu di buat nya" helaan nafas terdengar dari gadis cantik itu, terkadang ia bingung mau nya Hoon tuh apa, kemarin saat ada musibah menimpa Y/n pria paru baya itu perhatian dengan nya, dan sekarang kembali seperti dulu.

"Sengaja karena aku gak mau mereka tau kalau aku anak kalian, anak dari keluarga Yong terhormat" balas Y/n tenang.

"Kamu masih di bawah umur Y/n, dan kamu berani meminum alkohol bahkan sambil merokok, nakal sekali kamu papa mama gak pernah ngajarin kamu kaya gitu" ujar Hoon, tentu ucapan itu tak langsung di balas oleh Y/n yang kini sibuk mematikan televisi.

Saat itu Y/n dan yang lain tidak minum, mereka memesan sprite, lalu meminta botol soju kosong untuk memanipulasi orang-orang, jadi sprite nya di tuang ke botol soju, dan asap yang di bilang itu asap kertas yang mereka bakar dekat mereka. Iya yang bodoh mereka.

"Emang pernah mama papa ngajarin aku mana yang baik mana yang buruk? kalau kalian nya sibuk ngurusin Eunjae kala itu" ucapan Y/n berhasil menghidupkan suasana mencekam di antara mereka, bukan karena hantu tapi karena aura yang mereka keluarkan bukan lah aura baik-baik.

"Gak usah ungkit itu bisa? sekarang 24 jam mama papa di rumah, tapi kamu gak pernah mau pulang buat nemuin kami, kamu sibuk dengan pekerjaan sampah mu itu" mendengar nya Y/n tertawa hambar, pekerjaan sampah kata nya, cukup di tertawai saja.

"Jelas aku gak pulang, kan aku udah bilang aku gak akan pulang ke rumah itu lagi, cukup di sini, dan di apartement lain nya, bahkan aku udah gak di dorm because this is my house not in dorm or your house" iya Y/n keluar dari dorm, begitu pun yang lain yang mulai mencari apartement sendiri. Kalau Y/n tidak perlu mencari bahkan ia masih ada dua yang kosong.

Jadi gini pertama Y/n punya apartement hadiah dari kakek nenek nya, yang kedua gadis itu beli sendiri, yang ketiga dari Minjoon, yang di ketahui yang lain itu apart nya sendiri, dan sekarang ia tengah di apartement pemberian Minjoon.

"Keluar dari grup mu" ucapan Hoon tiba-tiba membuat Y/n menoleh ke arah nya dan menatap sang ayah dengan tatapan bingung.

"Maksud papa apa?" nada suara gadis itu berubah drastis, menjadi terdengar cuek dan dingin seolah malas untuk berbicara dengan lawan nya.

"Keluar dari grup kamu, sebelum mereka tahu siapa kamu dan menjelekan nama keluarga, lebih baik bukan? kamu keluar dari dunia maya, lalu lulus sekolah dan lanjut kuliah kedokteran sesuai mimpi kamu saat masih kecil, skenario yang itu lebih indah" jawab Hoon, iya benar saat Yena masih mengurus gadis itu ia bilang jika besar nanti dia mau menjadi dokter spesialis saraf. Namun mimpi nya itu seketika menghilang bersamaan dengan menghilang nya Yena dan Hoon.

"Dan lebih membanggakan" tambah Hoon, jujur Y/n sudah muak dengan ayah nya ini, kalau bukan ayah kandung nya sudah Y/n cabik-cabik dari tadi.

"Jadi........selama ini aku gak pernah ngebanggain papa yah? nilai aku hampir sempurna gak bikin papa bangga sama aku? aku yang di bilang orang multi talent masih gak bikin papa bangga sama anak nya sendiri? papa gak bangga sama karier aku yang sekarang sebagai idol?" tanya Y/n dengan rahang yang sudah mengeras.

"Tentu tidak, menjadi idol tidak ada yang bisa papa banggakan dari kamu Y/n, memiliki nilai bagus dan multi talent papa bangga karna kamu memiliki otak yang cerdas, tapi sayang nya otak cerdas itu tidak di gunakan dengan baik" jawab Hoon, ada kelegaan di hati Y/n ketika Hoon masih bangga dengan nya, walau tetap saja sakit saat ayah nya sendiri tidak bangga dengan pencapaian nya yang sekarang menjadi salah satu member girl grup Korea Selatan.

Padahal menjadi idol itu mimpi banyak remaja, mereka berlomba-lomba untuk bisa menjadi trainee, mati-matian berlatih, mempercantik diri, dan yang berhasil bahkan di banggakan oleh orang tua nya. Tapi Hoon sama sekali tidak bangga dengan anak nya yang sudah berhasil menjadi salah satu anggota grup asuhan YG Entertainment.

"Coba sebutkan apa yang bisa papa banggakan dari kamu yang sekarang?" tanya Hoon, Y/n diam ia juga tidak tahu. Bahkan semua prestasi grup yah bukan untuk individual nya saja kan.

"Tidak ada, papa gak bangga kamu terkenal, papa gak bangga kamu bisa menjadi idol, otak cerdas mu tidak terpakai kalau kamu jadi idol Y/n, ia akan hanya terbengkalai dan membusuk" lanjut Hoon.

Y/n tidak tahan dengan ucapan Hoon, gadis itu benar-benar ingin berteriak sambil menitikan air mata nya, kenapa? Kenapa setiap hal yang Y/n jalani selalu salah di mata Hoon. Gadis itu meremat pinggiran sofa dengan kuat, sambil menunduk menahan tangis, ucapan Hoon sangat menyayat hati nya yang sudah berkali-kali hancur karena orang tua nya.

"Mending papa pergi" ucap nya dengan suara bergetar, berbeda dengan yang tadi.

"Papa kasih kamu waktu sampai kamu lulus SMA untuk mempertimbangkan ucapan papa tadi, kalau sampai kamu lulus kamu masih bertahan di dunia entertain ini..........papa yang akan datang ke agensi kamu untuk mengajukan surat pengunduran diri" ucap Hoon, sampai lulus? berarti waktu nya hanya 1 tahun lagi.

Hoon pergi dari sana meninggalkan putri nya yang sudah terisak dari tadi. Kenapa Hoon terlalu mengatur hidup nya, kenapa Y/n tidak bisa hidup sesuai dengan yang ia mau sekarang. Lebih baik dulu Hoon yang tidak pulang-pulang dari pada yang sekarang selalu ada di rumah. Semua nya berubah semenjak Hoon di Korea, bukan agensi yang melarang Y/n untuk melakukan hal ini itu tapi Hoon lah yang melarang gadis itu.

Prang!

Di pukul nya meja kaca depan gadis itu, hingga hancur lebur dan jari-jari lentik itu mengeluarkan darah segar. Darah nya mengalir deras namun sang empunya tidak peduli, ia hanya menangis sambil meremat rambut nya kuat.

"GILA! MAU NYA APA SIH?!" teriak gadis itu kuat.

"Senggak berhak itu aku hidup sesuai kemauan aku, aku cuma mau ngelakuin hal yang lebih bebas!" gadis itu merosot kelantai sambil memukul pecahan kaca.

Jujur Hoon sangat membebani Y/n. Dering ponsel terdengar, terlihat nama Soon tertera di sana.

Gadis itu tidak peduli, memang keberadaan nya tidak di ketahui siapa-siapa, wajar jika Soon mencari gadis itu.

Y/n menangis sambil memeluk kaki nya, menenggelamkan wajah nya di sela-sela antara lutut dan kepala nya. Darah masih mengalir bahkan menetes kelantai dan mengalir ke betis putih mulus itu.

Tidak tahu bagaimana reaksi yang lain saat gadis itu muncul dengan tangan yang di perban.

Ruangan megah itu pun hanya di penuhi dengan isak tangis yang begitu pilu, dan suara mesin penghangat. Y/n mulai tertidur di posisi nya yang masih memeluk kaki nya sendiri.

Menangis membuat nya lelah, lelah fisik, lelah pikiran, lelah batin, Y/n lelah dengan semua nya. Ketika ia menemukan kebahagian secara tidak sopan kebahagian itu ingin di hapus dari kehidupan nya.











Sampai sini dulu:)

Ada yang butuh jasa santet online buat Hoon gak? kalau ada hubungi nomor di bawah ini yah

Become a different idolWhere stories live. Discover now