"Prajurit bilang kaulah yang telah menuntun Bia keluar dari sini. Kemana kau membawanya sialan!" Bentak Sean. Bahkan saat ini kedua tangan Sean sudah berada di leher Dara. Ya, Sean mencekik Dara. Tidak peduli jika Dara adalah perempuan. Siapapun yang telah menyakiti Bia, maka harus berhadapan dengannya.

"B-baiklah akan saya katakan. T-tapi lepaksan tanganmu ini uhuk, uhuk" ucap Dara sambil mencoba melepaskan tangan Sean karena mulai kehabisan nafas.

Sean menatap Dara tajam, terpaksa dia melepaskan tangannya dari leher Dara.

Dara bergetar ketakutan. Jika sudah terpojok seperti ini terpksa dia harus mengatakannya kan? jika menyangkal juga percuma prajurit tadi sudah mengatakan yang sebenarnya. Dasar prajurit bodoh! tidak bisakah mereka tutup mulut kali ini saja?!.

"S-saya membawa Luna menuju hutan terlarang. Saya meninggalkannya di-akhhhhh!!" Dara tiba-tiba menjerit saat tubuhnya di tendang sangat keras oleh Sean hingga tubuhnya menghantam langit-langit dinding ruangan ini. Tubuhnya kembali jatuh kebawah hingga terdengar bunyi gedebug yang sangat kuat.

"DASAR GADIS KEPARAT! KAU PIKIR KAU INI SIAPA?! BERANINYA KAU MENINGGALKAN BIA SENDIRIAN DI HUTAN ITU!!!" teriak Sean marah. Dia bahkan menggunakan Alpha tonenya saat ini, dia benar-benar marah saat mendengar penjelasan tadi.

"BRYAN! ZIDAN!" teriak Sean memanggil Beta dan Gammanya.

Bryan dan Zidan datang, mereka mengernyit bingung saat melihat keadaan Alphanya yang sepertinya sedang marah besar saat ini.

"Bawa gadis sialan itu menuju ruang bawah tanah! awasi dia jangan biarkan dia kabur. Aku akan pergi mencari Bia" perintah Sean.

Bryan dengan Zidan langsung melirik gadis yang terbaring di lantai yang tampak tak berdaya.

Sebenarnya mereka ingin bertanya, tetapi sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat. Dengan cepat Bryan dan Zidan menyeret tubuh Dara yang sudah tak berdaya menuju ruang bawah tanah.

Mata Dara membulat terkejut. Tidak jangan ruangan itu! Semua tentu saja tau bagaimana nasib mereka jika sudah masuk ke penjara bawah tanah.

Penjara itu adalah tempat para pemberontak. Semua tahanan pasti akan di siksa secara terus-menerus hingga tiada. Dara tidak ingin! dia takut!.

"Tidak! tidak! jangan lakukan itu! ampuni saya, Alpha!" Ucap Dara bergetar sambil terus mengeluarkan air matanya.

Dia memohon kepada Sean, tetapi Sean tidak menghiraukannya karena dia sudah berlari jauh menyusul Bia.

Sean berlari keluar packnya dengan raut kwatir tercetak jelas di wajahnya.

Baimana keadaan Bia sekarang? apakah dia baik-baik saja? a-apakah dia masih hidup?.

Pikiran buruk langsung berkecamuk di kepala Sean.

Dia tahu sebahaya apa hutan terlarang itu. Seorang Werewolf saja bisa mati jika di keroyok oleh Rogue, apalagi Bia yang hanya manusia biasa.

Kenapa harus hutan terlarang? semua ini gara-gara omega sialan itu! lihat saja, dia akan memberinya hukuman yang setimpal atas apa yang dia perbuat nanti.

Sean berganti shift dengan Luxian agar dapat menemukan Bia dengan cepat. Dia tahu saat ini Bia pasti dalam bahaya.

Luxian, serigala itu berlari sangat cepat membelah hutan sambil mengaum penuh peringatan.

**********
Di sisi lain yaitu di depan rumah Bia.

Vernan menghentikan mobilnya di depan rumah Bia.

Dia ingin bertemu dengan gadisnya. Ntahlah, dia hanya merasa kangen.

Vernan melirik siulet seorang remaja lelaki yang sedang duduk di atas motornya sambil memandang rumah Bia.

Vernan memutuskan untuk turun dari mobilnya lalu menghampiri seseorang tersebut.

Vernan menepuk bahunya, membuat sang empu terlonjak kaget.

"Sialan! siapa si yang ngagetin gue!" Marah remaja lelaki tersebut sambil turun dari motornya lalu berbalik.

Ternyata itu adalah Andra.

Andra mendelik tajam ke arah Vernan.

"Ngapain lo ngagetin gue?!" Teriak Andra.

Vernan memandang Andra datar.

"Sedang apa kau di depan rumah gadisku?" Tanya Vernan.

"Siapa yang lo sebut gadis? Bia cewek gue!" Ucap Andra posesif.

"Aku tidak peduli! siapapun Bia, dia akan menjadi milik saya" tegas Vernan.

Andra mendesis marah, hidungnya kembang-kempis menahan amarah yang ingin meledak sekarang juga.

"GUE GAK AKAN BIAR-"

"Syuttt...." Vernan menaruh jari telunjuknya di bibir Andra.

"Jangan berteriak. Mulutmu bau jengkol" ucap Vernan dengan muka ingin di tampol.

Vernan melangkah masuk ke rumah Bia untuk mencari Bia.

Andra langsung kicep.

Setelah melihat punggung Vernan yang sudah masuk ke rumah Bia, Andra langsung mengarahkan tangannya ke mulutnya.

"HAH" Andra menangkap udara dari mulutnya lalu menciumnya.

"Gak bau kok" ucap Andra bingung. Lalu kenapa tadi kata Vernan bau?.

"Hoii...!! lo bohongin gue yaa?!!" Teriak Andra lalu ikut masuk ke dalam rumah Bia.

Andra menemukan Vernan yang terlihat bingung sambil clingak-clinguk kesana kemari.

"LO BOHONGIN GUE SIALA-" lagi-lagi Vernan menahan kepala Andra sebelum selesai bicara.

"Apakah kau melihat Bia? dia tidak ada di manapun" Tanya Vernan.

Andra mengernyit bingung.

"Gak tau ponselnya juga gak aktif, makanya gue kesisni" jawab Andra.

Andra berpikir sejenak.

"Sial! dia pasti di bawa pergi Sean" ucap Andra saat mengingat Sean yang menarik Bia saat di kantin.

"Sean? pria mana lagi itu?" Tanya Vernan. Rahangnya mengeras saat mengetahui bahwa gadisnya di bawa pergi oleh pria lain.

"Gak penting. Sekarang yang penting keberadaan Bia" ucap Andra panik.

"Tenang saja, saya bisa melacak keberadaan Bia" ucap Vernan sambil mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu membukanya.

Andra menatap Vernan tajam.

"Lo nguntit cewek gue?!"

"Tidak penting. Intinya sekarang mencari keberadaan Bia. Lagipula apa sih, yang tidak bisa seorang Vernan lakukan?" Ucap Vernan sombong.

Andra mendengus mendengar itu. Sombong sekali!.

Vernan menatap bingung ponselnya.

"Kenapa?" Tanya Andra.

Vernan mengalihkan tatapannya dari ponselnya lalu menatap Andra serius.

"Ini aneh. Di sini terlihat bahwa Bia sedang berada di hutan"

"Hutan? berarti Bia dalam bahaya! ayo kita cari!" Andra dan Vernan dengan cepat keluar dari rumah Bia lalu menuju kendaraan masing-masing.

Vernan memasuki mobilnya lalu menjalankannya memimpin di depan.

Sedangkan Andra mengikutinya di belakang menggunakan motornya, karena dia tidak tahu lokasinya.

**********
Next chapter bakal update nanti sore atau besok ya....

Jangan lupa vote & comment....

TRANSMIGRASI FEBYANA (END)Where stories live. Discover now