"Hyung, maaf aku merepotkan mu..." Lirihnya ketika tubuh Jimin berbaring dikasurnya.

"Perutmu kenapa? Kenapa akhir-akhir ini sakit?" Tanya nya.

"Aku hanya kurang minum. Kalau kurang minum perutku memang akan sakit." Jelas Jimin.

"Aku- benar-benar tidak kuat, boleh ambilkan obatku dikotak obat itu?" Sambung Jimin dengan meminta tolong.

"Bahkan kau punya kotak obat, Jim? Sebanyak ini? Kau yang menyembunyikan atau aku yang tidak memperhatikan mu!?"

"Hoseok hyung tenang saja, obatku sedikit. Sisanya hanya obat-obatan untuk demam, flu, dan sebagainya. Aku menyiapkan itu karena aku tahu kalau aku sedang sakit tidak ada yang mengurusi ku."

Lagi-lagi Hoseok merasa bersalah pada sang adik. Tapi ia tutupi dengan cepat-cepat memberikan obat Jimin.

"Akh!" Jimin beranjak dari tempat tidur nya setelah meminum obat.

"Jim, kau mau kemana!?"

"Aku belum sempat membersihkan ubin yang kotor diluar." Jelas Jimin.

"Biar hyung saja, kau istirahat, ya?"

"Jangan, aku tahu hyung keberatan melakukan itu."

"Tidak! Sama sekali tidak! Hyung mohon..." Baru Kali ini Hoseok memohon pada Jimin sampai segitunya. Biasanya, tidak pernah.

"Melihat kau kesakitan seperti tadi, hyung sungguh tidak tega, Jim."

Hoseok keluar dari kamar Jimin, lalu menemui ubin yang kotor karena darah Jimin. Ia langsung mengambil beberapa tisu basah dan tisu kering yang ada diatas laci dekat kamarnya.

Untung saja, darah itu hanya beberapa tetes saja. Kalau tidak, mau tidak mau Hoseok harus mengepel ubin itu.

"Hoseok-ah!" Hoseok menoleh, "Kenapa kau yang membersihkan ubin ini!? Ubin ini kotor karena anak itu! Bukan karena kau!" Emosi nya memuncak ketika melihat Hoseok yang sedang membersihkan ubin yang kotor itu.

"Mana dia!? Dia pasti malah enak-enakan dikamar, kan!?"

"Hyung! Yoongi hyung!"

Brak!

"Jimin-ah! Kau bilang kau yang akan membersihkan ubin nya!? Kenapa kau malah menyuruh adikku!?" Bentaknya seraya menarik tubuh Jimin dengan kasar.

"Aku, aku ingin membersihkan nya. Tapi Hoseok hyung bilang dia saja." Jelas Jimin dengan penuh ketakutan.

"Mau mencari perhatian seperti apa lagi, Jim!?"

"Demi Tuhan aku tidak pernah mencari perhatian darimu sedikitpun! Kalau kau memang sudah tidak mau menganggap aku sebagai adikmu tidak masalah! Tapi aku lelah jika harus dikatakan aku selalu mencari perhatian darimu!"

Plak!

"Hoseok!"

"Kalau kau tidak mau menganggap dia sebagai adikmu lagi, setidaknya kau tidak menyakitinya! Apa dia pernah mencari ribut denganmu!? Pernah menyakitimu dengan kata-katanya!? Kau keterlaluan hyung! Eomma tahu kau akan habis dimarahinya!"

"Kau bahkan membela dia!? Setelah kau dijadikan babu, membersihkan darah dia yang ada di ubin!? Kau berubah Hoseok!"

"Kau yang berubah Yoongi! Aku sama sekali tidak keberatan membersihkan nya! Aku, masih punya hati nurani! Ketika aku melihat adikku sakit, aku juga merasakan sakitnya. Tidak seperti kau!"

"Yakin dia adikmu!?" Sindir Yoongi tiba-tiba.

Hoseok terdiam beberapa detik.

"Aku memilih menjadi kakaknya dibanding harus menjadi adikmu!"

J' - LieWhere stories live. Discover now